Wilmar Terus Perkuat Kemitraan dengan Petani
JAKARTA – PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) terus berupaya membangun hubungan dengan petani padi melalui Farmer Engagement Program (FEP). Hingga Januari 2024, luas kerjasama dengan petani mencapai 20.000 hektare yang tersebar di 19 kabupaten di Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.
Terjadi peningkatan signifikan luas lahan kemitraan petani sejak tahun 2023 yang hanya 8.903. Hingga Februari lalu, perusahaan telah bermitra dengan 16.928 petani. Program ini dimulai pada tahun 2021 dan lahan yang digunakan saat itu hanya 617 hektare.
“Program ini dapat kembali mempertemukan pemerintah daerah, dinas pertanian, perusahaan produksi pertanian, dan kelompok tani (gapuktan),” kata Kepala Bidang Perdagangan Beras PT WPI Saronto kepada media di penghujung Ramadhan. /3). /2024).
Dalam program ini, petani mendapat tiga alat. Yang pertama sebagai kontribusi bidang pertanian, yaitu asuransi pertanian serta alat dan bangunan produksi pertanian. WPI bermitra dengan pemerintah daerah yang memberikan subsidi kepada petani. Selain itu, perseroan juga menjalin kerja sama dengan perusahaan asuransi pemerintah dan swasta.
Kedua, penerapan Good Agricultural Practices (GAP). Berdasarkan pengalaman di lapangan, hasil gabah petani meningkat rata-rata 15 persen setelah mendapat bantuan.
Menurut Saronto, pihaknya berharap kerja sama FEP meningkat menjadi 30 ribu hektare pada akhir tahun ini. Diharapkan upaya ini sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan produksi padi-padian dalam negeri.
“Kami berusaha mengikuti perintah pemerintah untuk membantu meningkatkan keamanan pangan,” kata Saronto.
Baca juga: Dukung lanskap yang lebih hijau, Wilmer bantu 1.500 petani mandiri
Ia menambahkan, WPI juga menggunakan produk-produk murah yang dapat memberikan nilai tambah seperti sekam padi, sekam, jagung, dan daging. Produk ini dapat digunakan sebagai tepung beras untuk menggantikan arang sebagai bahan bakar karena nilai kalornya yang tinggi.