Waspada! Gelombang Panas Ekstrem Akan Semakin Sering Terjadi di Masa Depan, Begini Cara Mencegahnya
gospelangolano.com, Jakarta – Pakar keamanan kesehatan internasional Dickey Budiman memperkirakan pola cuaca dan gelombang panas di masa depan.
Menurutnya, perkiraan tersebut bergantung pada kompleksitas berbagai faktor seperti perubahan iklim global dan variabilitas alam dalam sistem atmosfer dan samudera.
Namun, berdasarkan banyak model, beberapa tren umum dapat diidentifikasi: peningkatan suhu rata-rata global, perubahan pola curah hujan.
“Gelombang panas yang lebih panjang, lebih intens, dan lebih sering diperkirakan terjadi di banyak belahan dunia sebagai akibat dari perubahan iklim. Dampaknya terhadap kesehatan manusia dan dunia,” kata Dickey Health kepada gospelangolano.com dalam keterangannya tertanggal Jumat, 3 Mei. 2024.
Setidaknya ada tiga dampak besar perubahan iklim, yaitu: Dampak terhadap kesehatan manusia
Gelombang panas meningkatkan angka kematian dan masalah kesehatan seperti sengatan panas, dehidrasi, dan penyakit kardiovaskular.
Kelompok risiko seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi medis (komorbid) berisiko mengalami dampak ini. Dampak lingkungan
Dari sudut pandang ekologi, gelombang panas dapat menyebabkan kekeringan parah, hilangnya habitat bagi spesies yang rentan, dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.
Hal ini mengganggu rantai makanan dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang memiliki dampak jangka panjang.
Dampak ketiga dari perubahan iklim adalah ekonomi dan sosial. Gelombang panas mengganggu pertanian, bisnis, dan sektor perekonomian lainnya.
“Hal ini menyebabkan peningkatan penggunaan energi untuk pendinginan, meningkatkan biaya hidup dan mempengaruhi pekerjaan,” kata peneliti dari Pusat Kesehatan Lingkungan dan Populasi Universitas Griffith Australia.
Untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan global dan risiko penyakit, tindakan harus diambil di tingkat global, nasional dan lokal sehubungan dengan hal-hal berikut: Mengurangi emisi gas rumah kaca melalui kebijakan energi bersih Mengurangi deforestasi (pemanfaatan hutan untuk tujuan lain) di negara-negara). Mitigasi perubahan iklim Memperkuat sistem kesehatan masyarakat Meningkatkan pengawasan penyakit dan sistem peringatan dini
Negara tropis seperti Indonesia mempunyai tantangan baru akibat perubahan iklim, kata Dickey. Pasalnya, negara tropis lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan curah hujan.
Dampaknya antara lain peningkatan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor serta peningkatan kasus penyakit seperti malaria dan demam berdarah.
Untuk mengurangi masalah ini, Indonesia harus melakukan hal-hal seperti: Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan Membangun alat pencegahan bencana.
Untuk mengurangi dampak gelombang panas ekstrem, diperlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi, antara lain: Memperbaiki sistem peringatan dini Membangun peralatan tahan panas Mendidik masyarakat tentang upaya pencegahan dan adaptasi Upaya mengurangi emisi gas rumah kaca Memperlambat perubahan iklim.