WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya

0 0
Read Time:2 Minute, 1 Second

JAKARTA – Flu Singapura belakangan ini tengah menjadi pusat perhatian pengguna media sosial. Hal ini menyusul video yang diposting Kapten Vincent di media sosial.

Melalui penularannya, Kapten Vincent mengungkap beberapa gejala yang dialaminya. Ia mengalami demam tinggi disertai rasa lemas di sekujur tubuh dan nyeri di leher. Ia juga mengalami gangguan kulit berupa benjolan di kepala yang mengeluarkan nanah.

Lantas, benarkah virus flu Singapura berbahaya dan bisa menyerang anak-anak? Seperti diketahui, tiga anak meninggal karena penyakit ini pada tahun 2016. 

Sementara itu, menurut keterangan Kepala Biro Humas Kementerian Kesehatan, Dr. Siti Nadia, hingga saat ini belum ada laporan anak tertular flu Singapura.

“Kami belum punya datanya,” ujarnya kepada gospelangolano.com.co.id melalui pesan singkat, Selasa, 26 Maret 2024. 

Sedangkan flu Singapura atau yang secara medis disebut HFMD (head, foot,mouth disease), disebabkan oleh enterovirus, antara lain coxsackievirus A16 dan enterovirus 71, menurut keterangan resmi Kementerian Kesehatan. Penyebab lainnya adalah Coxsackievirus A5, A6, A7. , A9. A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus dan enterovirus lainnya. 

Virus ini dapat menular dari orang ke orang melalui kontak kulit, pernafasan, makan dan minum bersama. Masa inkubasi virus ini adalah 3 hingga 6 hari, dan jumlah virus yang bertahan di dalam tubuh hingga 5 minggu.

Salah satu ciri khas flu Singapura adalah adanya bintik-bintik merah kenyal di tempat yang biasa, yakni di telapak tangan, mulut, dan kaki. Flu Singapura pertama kali muncul, diawali dengan perubahan warna kulit, merah cerah, dan bintik-bintik melar berukuran 4-8 mm. 

Ban elastis ini dapat dengan cepat mengikis kulit di sekitarnya. Pada influenza Singapura klasik, pasien datang dengan lesi pada mulut dan terletak di lidah, mukosa bukal, langit-langit keras, dan lebih jarang di orofaring. 

Flu Singapura biasanya diawali dengan gejala awal berupa suhu rendah yaitu 38°C hingga 39°C, berlangsung selama 1-2 hari, rasa tidak enak badan/lemah dan terkadang sakit perut atau gejala saluran pernapasan bagian atas.  Sakit tenggorokan atau sakit mulut sering terjadi dan dapat menyebabkan asupan makanan yang tidak tepat dan dehidrasi.

Perawatan biasanya mendukung upaya mengurangi ketidaknyamanan dan dehidrasi. Obat antivirus baru dan pengembangan vaksin yang menargetkan enterovirus 71 merupakan bidang penelitian aktif karena patogenisitas strain tersebut, penyebaran geografis, peningkatan prevalensi, dan risiko kerusakan batang otak pada ensefalitis. Shin Tae-yong mengalami flu dan batuk jelang Filipina di kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia akan segera menghadapi Filipina di babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Shin Taeyoung terserang pilek dan batuk gospelangolano.com.co id 10 Juni 2024

happy WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Happy
0 %
sad WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Sad
0 %
excited WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Excited
0 %
sleepy WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Sleepy
0 %
angry WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Angry
0 %
surprise WASPADA! Flu Singapura Ancam Anak-Anak: Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D