Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5

0 0
Read Time:2 Minute, 42 Second

gospelangolano.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) semakin waspada karena belakangan ini terjadi kasus flu burung yang menyerang manusia di beberapa negara.

Menurut laporan WHO terbaru yang dirilis pada 11 Juni 2024, kasus infeksi avian influenza tipe A (H9N2) pada manusia terdeteksi pada seorang anak yang tinggal di negara bagian Benggala Barat, India. Anak tersebut memiliki riwayat kontak dengan burung, sembuh dan keluar dari rumah sakit.

Achmad Farchanny Tri Adryanto, direktur pengawasan kesehatan dan karantina Kementerian Kesehatan Indonesia, mengatakan departemennya terus memantau jenis flu burung yang dapat menginfeksi manusia.

“Strain yang dipantau di bidang kesehatan manusia sesuai komitmen global adalah HPAI (highly patogenic avian influenza) yaitu H5 dari laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) level 4 dan LPAI (highly patogenic avian influenza) yaitu H7 , H9 dan lain-lain di tingkat nasional. Kesehatan direkomendasikan dari orang lain di lembaga tersebut,” jelas Farchanny di Jakarta, Kamis 13 Juni 2024 mengutip Sehatnegeriku.

HPAI merupakan virus avian influenza patogen yang menyebabkan penyakit parah dan kematian tinggi pada unggas yang terinfeksi. Sedangkan LPAI merupakan virus avian influenza dengan patogen rendah yang tidak menimbulkan gejala sakit atau sakit ringan pada ayam atau unggas.

Menurut informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), strain virus avian influenza yang termasuk dalam kategori HPAI dan LPAI tipe A dapat menyebabkan infeksi ringan hingga berat pada manusia yang terinfeksi.

Di Indonesia, surveilans HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans penyakit mirip influenza (ILI) dan penyakit saluran pernapasan akut berat (SARI) karena faktor risiko unggas sakit atau mati mendadak serta kontak langsung dengan lingkungan yang terkontaminasi.

“Kami kemudian memperkuat surveilans terhadap infeksi saluran pernapasan akut berat dengan mempertimbangkan faktor risiko yang dapat mengarah pada deteksi dini kasus dugaan flu burung,” tambah Farchanny.

“Kami menghimbau para pemilik ayam, bebek, sapi atau hewan lainnya untuk menjaga kebersihan dan kebersihan ternak dan kandangnya, termasuk melakukan disinfektan dan mencuci tangan setiap saat,” tambahnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menjual hewan yang sakit dan segera melaporkannya, apalagi jika banyak hewan yang mati mendadak.

Farchanny mengatakan Indonesia meningkatkan pengawasan di pintu masuk untuk meningkatkan kesadaran akan risiko penularan flu burung. Hal ini terutama berlaku bagi wisatawan dari negara-negara yang pernah melaporkan kasus infeksi flu burung.

“Pertama, memperkuat pengawasan terhadap pelaku perjalanan luar negeri dan dalam negeri dari negara atau wilayah yang melaporkan kasus flu burung, baik pada masyarakat maupun penumpang di pelabuhan, bandara, dan jalur pos di Pantai Barat,” jelasnya.

Kedua, memperkuat pengawasan dan pengujian terhadap pelaku perjalanan, terutama di wilayah/negara yang terdeteksi kasus flu burung. dan individu dengan gejala penyakit mirip influenza (ILI) dan berisiko terpapar unggas atau produk unggas. “Kami juga mengumpulkan sampel usap sesuai pedoman yang berlaku.”

Ketiga, Indonesia memperkuat pelaksanaan surveilans ILI di UPT tempat surveilans kekarantinaan kesehatan ke-14. dan mengumpulkan spesimen dari Pelaku Perjalanan Asing (PPLN) sesuai pedoman yang berlaku.

Keempat, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit rujukan setempat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan penanganan penyakit flu burung pada manusia, termasuk rujukan sampel ke laboratorium kesehatan masyarakat setempat dan laboratorium rujukan nasional, termasuk Pusat Laboratorium Biologi Kesehatan Avian Influenza pada manusia.

Kelima, jika pelaku perjalanan menunjukkan gejala penyakit mirip influenza, akan dilakukan pengujian dan penanganan kasusnya sesuai pedoman yang berlaku.

Keenam, memberikan dukungan dan koordinasi di seluruh wilayah wilayah kerja pusat karantina kesehatan.

happy Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Happy
0 %
sad Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Sad
0 %
excited Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Excited
0 %
sleepy Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Sleepy
0 %
angry Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Angry
0 %
surprise Waspada Flu Burung, Kemenkes RI Perkuat Pemantauan pada Strain Virus HPAI H5
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D