Waktu di Bumi Akan Menjadi 25 Jam, Ini Penyebabnya
LONDON – Waktu di Bumi pada akhirnya akan berlangsung selama 25 jam, hal itu memiliki dasar ilmiah.
Gesekan pasang surut yang dihasilkan Bulan merupakan salah satu faktor utama yang memperlambat rotasi Bumi, sehingga mengakibatkan hari-hari di Bumi menjadi lebih panjang.
Efek ini sangat bertahap. Diperkirakan dibutuhkan waktu sekitar 200 juta tahun bagi Bumi untuk berkembang menjadi 25 jam sehari.
Oleh karena itu, seperti dilansir Science Alert, dalam waktu dekat, kita mungkin tidak perlu khawatir dengan perubahan drastis panjang hari.
Namun, melambatnya rotasi bumi mempunyai implikasi yang masih belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.
Saat ini, mereka masih mempelajari bagaimana hal ini dapat mempengaruhi iklim bumi, lautan, dan kehidupan di planet ini.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa satu hari di Bumi pada akhirnya akan mencapai 25 jam, meski butuh jutaan tahun untuk mencapainya. Saat ini, hari-hari di Bumi bertambah panjang sekitar 1,8 milidetik per abad.
Meskipun hal ini mungkin tampak lambat, angka ini berarti bahwa satu menit bertambah dalam satu hari setiap 3,3 juta tahun. Menambah satu jam lagi dalam satu hari akan memakan waktu 200 juta tahun.
Perubahan ini disebabkan pengaruh Bulan. Gravitasi bulan menarik sisi yang paling dekat dengan Bumi sehingga menciptakan pasang surut dan mengangkat planet. Karena Bumi berputar lebih cepat dari orbit Bulan, maka arus pasang surut ini berputar lebih cepat dari posisi relatif Bulan.