Viral Bapak Kost Makan Kucing untuk Obati Diabetes, Netizen: Kumis Kucing Kali Pak, Bukan Dagingnya
gospelangolano.com, Jakarta – Sebuah kejadian viral yang melibatkan seorang bapak panti asuhan yang diduga memakan kucing untuk menyembuhkan diabetesnya menghebohkan media sosial. Pria 63 tahun berinisial NY ini mengaku sering memakan kucing untuk menurunkan gula darahnya.
New York mengatakan dia merasa tidak punya pilihan selain mengambil langkah drastis ini karena dia tidak menerima perawatan apa pun dari dokter selama sembilan bulan terakhir.
Reaksi netizen beragam terhadap kejadian tersebut. Ada pula yang sedih dan marah karena kucing yang dianggap hewan peliharaan justru diburu demi pengobatan diabetes. Namun, ada netizen yang meragukan New York bisa direkomendasikan untuk menggunakan tanaman kumis kucing sebagai pengobatan diabetes dalam pengobatan tradisional.
“Kumis kucing pak, bukan daging kucing,” tulis salah satu warganet dalam cuitan yang menyedot banyak perhatian. Apakah kumis kucing bisa menyembuhkan diabetes?
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) merupakan tanaman herbal yang populer di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, karena khasiatnya sebagai obat untuk berbagai gangguan kesehatan.
Dokter Pelayanan Kesehatan Tradisional UPF Tawangmangu RSUP Dr. Sarjito, Dr. Danang Ardianto MKM, catnip sering digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, namun juga bermanfaat bagi penderita diabetes.
“Kumis kucing mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, tanin, dan antioksidan. Senyawa tersebut bekerja dengan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin,” kata Danang kepada Healthgospelangolano.com melalui telepon, Kamis, 8 Agustus 2024.
Diabetes disebabkan oleh kekurangan hormon insulin, atau kurangnya jaringan yang sensitif terhadap insulin, sehingga gula darah tinggi beredar di pembuluh darah.
“Senyawa tersebut dapat menurunkan gula darah,” jelas Danang yang menjelaskan bahwa flavonoid, tanin, dan asam caffeic pada catnip membantu meningkatkan sensitivitas reseptor insulin.
Selain itu, sifat antioksidan catnip membantu mengurangi stres oksidatif yang merupakan salah satu penyebab diabetes melitus (DM).
Antioksidan melindungi terhadap kerusakan sel beta pankreas yang memproduksi hormon insulin, tambahnya.
Menurut Danang, ekstrak kumis kucing menghambat enzim alfa-glukosidase yang berperan dalam pembentukan gula dari karbohidrat sehingga mencegah pemecahan karbohidrat menjadi gula di usus.
Jadi, secara keseluruhan, catnip membantu mengelola DM dengan meningkatkan sensitivitas reseptor insulin, bertindak sebagai antioksidan, dan menghambat enzim alfa-glukosidase.
Diingatkan bahwa pada kasus diabetes penting untuk berkonsultasi dengan dokter saat menggunakan tanaman kumis kucing. “Nah, herbal lebih baik untuk mencegah pradiabetes,” ujarnya.
Danang menjelaskan, pradiabetes terjadi ketika kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari biasanya, namun tidak pada tingkat yang dianggap diabetes. Ini merupakan tanda bahwa seseorang berisiko terkena diabetes.
Diabetes biasanya terdiagnosis ketika seseorang sering merasa haus, lapar, sering buang air kecil, kadar gula darah di atas 126 mg/dL, dan kadar gula darah di atas 200 mg/dL
“Kalau tidak terlalu banyak boleh saja pakai jamu. Tapi kalau kadar gulanya sudah tinggi sebaiknya pakai obat tradisional,” ujarnya.
Danang lebih lanjut menekankan bahwa pengobatan DM memerlukan pendekatan multifaset, termasuk pola makan dan olahraga, tidak hanya obat-obatan dan herbal. Herbal cocok untuk terapi tambahan pada kondisi ringan atau kasus cukup parah.
Namun berhati-hatilah saat menggabungkan tanaman obat dengan obat tradisional, karena interaksi yang tidak tepat dapat menyebabkan penurunan gula darah secara signifikan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter profesional untuk pengobatan yang aman dan efektif.
Kumis kucing mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan dan dapat membantu mengobati berbagai penyakit dan kondisi kesehatan: 1. Saluran kemih, batu ginjal, tekanan darah tinggi.
Kumis kucing membantu meningkatkan produksi urin, yang membantu mengeluarkan racun dan kelebihan garam dari tubuh. Danang mengatakan khasiat ini dapat membantu mengobati infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan tekanan darah tinggi. 2. Mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung
Danang mencontohkan, catnip kaya akan antioksidan seperti flavonoid dan sisteinin yang melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel. Antioksidan ini mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. 3. Mengurangi rasa sakit dan peradangan
Sifat anti-inflamasi di mulut kucing mengurangi peradangan dan nyeri, menjadikannya ideal untuk mengobati kondisi seperti radang sendi dan infeksi. 4. Antibakteri
Ekstrak kumis kucing memiliki sifat antibakteri yang membantu melawan infeksi bakteri, terutama infeksi saluran kemih. 5. Melawan diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa catnip dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan membantu penderita diabetes dan pra-diabetes. 6. Rendah kolesterol
Makan catnip menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan meningkatkan kesehatan jantung.