Utak Atik Skenario Pemilu, Sinarmas Sekuritas Ramal IHSG Bisa Tembus 8.000
gospelangolano.com, Jakarta – PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan harga sahamnya (IHSG) bisa mencapai 8.000 pada 2024. Namun, perseroan memasang target IHSG secara konservatif di angka 7.700.
Angka-angka ini berdasarkan pemilu saat ini. 7.700,” ujarnya.
Misalnya, Ike menjelaskan, tahun lalu IHSG bergerak di tepi jurang. Secara keseluruhan, IHSG tahun ini semakin berat. Investor dapat memanfaatkan tren ini untuk mulai membeli saham-saham yang memiliki fundamental industri yang baik.
Ike menambahkan: “Jadi jangan terkecoh dengan kekuasaan. Selain itu, setiap 5 tahun sekali ada pesta rakyat, biasanya setelah pemilu akan diterima dengan baik.”
Ike menjelaskan, positifnya partisipasi pasar disebabkan meningkatnya belanja lembaga nirlaba pada masa pemilu. Berbelanja di organisasi nirlaba akan mengurangi tekanan pada pengguna. Sementara itu, pertumbuhan PDB per kapita dianggap sebagai indikator baik perekonomian Indonesia.
Ike: “Mudah-mudahan pemilu 2024 bisa lebih baik dari tahun 2019. Jadi, kalau sebulan dua bulan ini IHSG berpeluang tembus 7.700 karena positifnya penurunan suku bunga The Fed” yang dampaknya bisa mempengaruhi IHSG, ” dia berkata.
Pemilu 2024 tidak hanya digelar di Indonesia, tapi juga di Amerika Serikat (AS) pada November 2024. Itu sebabnya Ike menyebut IHSG akan mencapai puncaknya pada kuartal III. Pasalnya, pelaku pasar akan fokus pada pemilu AS pada kuartal keempat tahun ini.
Ia menyimpulkan: “Dengan demikian, ada harapan bagi IHSG untuk menguat di kuartal ketiga, seiring persiapan pemilu AS di kuartal keempat. Yang jelas, arah pasar akan mengarah ke pasar AS.” Ike.
Sebelumnya, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dikabarkan menargetkan harga saham sehat (IHSG) sekitar 8.100 pada kuartal II-2023 setelah pelonggaran kebijakan moneter dan kejelasan hasil pemilu putaran kedua.
Robertus Hardy, kepala penelitian Mirae Asset, mengatakan kekuatan indeks utama domestik didukung oleh sejumlah faktor, yang paling mungkin adalah pelonggaran kebijakan moneter bank sentral. Dunia mengatakan hal itu dapat menyebabkan krisis. investasi, baik di pasar saham atau obligasi.
Ia juga menilai situasi ini merupakan peluang untuk memilih strategi investasi yang agresif.
. Kami menargetkan pertumbuhan 10%-15% per saham (pertumbuhan EPS),” kata Roberts dalam keterangan tertulis tertanggal 28 November 2023.
Robert berpidato di depan pasar pada Konferensi Investasi 2023 pada tanggal 28 November 2023, dengan topik “Membangun Strategi Investasi Berkelanjutan di Saat-saat yang Tidak Pasti.”
Dari segi estimasi, ia menyarankan investor untuk mengalokasikan sebagian besar portofolionya pada saham (blue chip, saham sekunder, dan/atau reksa dana) sebanyak 60% dan sisanya 40% pada instrumen pemerintah. Pertengahan tahun 2024.
Sementara itu, Rully Arya Wisnubroto, ekonom senior Mirae Asset, mengatakan mata uang akan tetap terkendali tahun depan dan ada kemungkinan penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia dan Federal Reserve AS. Cadangan untuk mengurangi laju kenaikan. Dari sisi inflasi, inflasi tahun depan diperkirakan sebesar 2,65%, lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi tahun ini sebesar 2,85%.
“Jika Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 100bps menjadi 4,5%, kami perkirakan BI akan menurunkan suku bunga menjadi 5,0%. Kami juga yakin pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mencapai 5,12%,” lebih tinggi dari perkiraan 4,88%. untuk tahun ini. “
Selain itu, Rully mengatakan Indonesia akan terus mengalami surplus perdagangan pada tahun 2024 dan keseimbangan devisa yang kuat, sehingga rupiah akan terapresiasi dengan rata-rata tahunan sebesar Rp14.750 terhadap dolar AS. sebesar Rp 14.535 USD per tahun.
Secara umum, meski perekonomian global sedang dalam kondisi buruk, ia meyakini tahun depan masih ada peluang bagi perekonomian Indonesia untuk tumbuh dibandingkan tahun ini. Ia juga mengatakan perekonomian Indonesia akan terus didukung oleh inflasi dan aktivitas perekonomian dalam negeri pada tahun depan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan positif pada tahun 2023. Ini merupakan tren global yang menimbulkan ketidakpastian.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdaftar pada Sabtu (30/12/2023), IHSG naik 6,1 persen menjadi 7.272,8 pada tahun lalu (Ytd). Kinerja bagus ini menempatkan IHSG di urutan kedua di ASEAN. Sedangkan di Asia Pasifik, pertumbuhan IHSG berada di peringkat ke-7. Secara global, perkembangan IHSG menempati peringkat ke-24.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Vikasana mengatakan, nama IHSG bergantung pada banyak faktor seperti tahun politik. Lalu terjadi konflik di Timur Tengah. Apalagi kebijakan The Fed saat itu bersifat jangka panjang, kata Herditya kepada gospelangolano.com.
Pada tahun 2023, sektor infrastruktur akan mencatat pertumbuhan yang signifikan. Tingkat infrastruktur meningkat sebesar 80,75 persen. Disusul saham bahan baku atau bahan baku yang menguat 7,51 persen, dan saham keuangan menguat 3,07 persen. Selain itu, saham-saham diskresi konsumen naik 0,82 persen dan real estat naik 0,41 persen.
Sementara sektor teknologi turun 14,07 persen dan mengalami koreksi terbesar. Disusul sektor kesehatan yang turun 12,07 persen, sektor energi sebesar 7,84 persen, dan sektor industri sebesar 6,86 persen. Selain itu, sektor transportasi dan logistik turun 3,64 persen, sedangkan sektor saham konsumsi turun 3,46 persen.
Selain itu, rata-rata perdagangan harian (RNTH) tercatat Rp 10,75 triliun, disusul perdagangan harian 19,8 miliar, dan saham harian 1,2 juta.
Ada rekor baru kapitalisasi pasar pada 28 Desember 2023 yang mencapai 11,762 triliun. Rekor baru lainnya adalah volume perdagangan harian tertinggi dalam sejarah, dengan 89 miliar lembar saham di bulan Mei. 31 Agustus 2023.
Dari sisi pertumbuhan investor, jumlah investor di pasar keuangan pada tahun 2023 meningkat sebesar 17,95 persen dari 10,31 juta pada tahun 2022 menjadi 12,16 juta pada 27 Desember 2023.
Jumlah tersebut terdiri dari jumlah investor saham dan surat berharga lainnya (5,25 juta), reksa dana (11,40 juta), obligasi pemerintah atau SBN (1 juta). Sedangkan menurut statistik kependudukan, investor pasar keuangan masih 62,03% laki-laki, 56,41% berusia di bawah 30 tahun, pekerja 31,77% (pemerintah, swasta dan guru), 64,19% laki-laki tinggi, 45,80% berpenghasilan 10-100 juta per bulan dan 67,68% tinggal di Pulau Jawa.