Upaya Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak Serta Cegah Stunting Lewat Peran Puskesmas dan Posyandu
gospelangolano.com, Jakarta – Pemerintah terus berupaya menurunkan angka kematian ibu dan anak serta mencegah stunting. Salah satu langkahnya adalah pendistribusian peralatan USG (USG) ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk membantu deteksi dini kehamilan sebagai percobaan deteksi kehamilan.
Presiden RI Joko Widodo mengunjungi Puskesmas Toro 1 di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah pada 23 Januari 2024 untuk meninjau ketersediaan USG di fasilitas kesehatan tersebut.
Dalam siaran pers di situs resmi Presiden RI, Jokowi menegaskan pentingnya manfaat senjata ini bagi ibu hamil dan janin.
“Kami berharap ke depan semua orang bisa menjalani pemeriksaan USG, kehamilan ibu dan anak bisa terdeteksi sejak dini, dan semua data bisa dikirim ke pusat informasi di Jakarta. “Ini sangat penting untuk mengurangi undergrowth,” kata Presiden.
Selain mendistribusikan alat USG, pemerintah juga memberikan alat penimbangan bayi kepada Posyandu di Indonesia. Dengan adanya alat penimbangan bayi digital atau antropometri ini, kami berharap pemantauan terus menerus terhadap pertumbuhan bayi di Indonesia dapat dilakukan sejak dini.
“Timbangan yang kami sediakan ada 300.000, dulu tidak ada, sekarang disediakan semua, kami juga bisa mengecek berat badan anak, tinggi badan anak, semuanya. Saya kira perkembangan awal ini akan terus kita tingkatkan, kata Presiden.
Pada awal Januari 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan data sebaran USG dan antropometri. Pada tahun 2022, 66,7% dari total 6.886 puskesmas akan menerima mesin USG. Pada tahun 2023, ditargetkan sebanyak 1.943 Puskesmas dapat menerima peralatan USG. Selain itu, direncanakan akan melengkapi 1.492 Puskesmas dengan peralatan USG pada tahun 2024.
Terkait instrumen antropometri, Kementerian Kesehatan menyatakan total kebutuhan titik pelayanan terpadu (posiandu) di Indonesia sebanyak 313.737 dari 303.416 posko. Pendistribusian alat timbang anak akan dilakukan secara bertahap oleh Kementerian Kesehatan. Pada tahun 2019, Puskesmas yang dilengkapi alat antropometri sebanyak 25.177 buah, tahun 2020 sebanyak 1.823 buah, tahun 2021 sebanyak 34.256 buah, tahun 2022 sebanyak 34.256 buah, tahun 2024 sebanyak 127.202 buah, sasarannya sebanyak 302.302.302.302 buah, dan penyediaan alat antropometri dapat dilakukan pada tahun tersebut.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung ke Banyuwangi Jawa Timur pada 8 Juli 2023 mengatakan, alat antropometri tersebut sebelumnya didistribusikan ke Puskesmas, namun dipindahkan ke Posyandu dalam dua tahun terakhir. sangat efektif dalam mencegah stunting.
“Dalam dua tahun terakhir, Kemenkes telah mendistribusikan 300.000 timbangan antropometri untuk seluruh Posiandu,” jelas Menteri Kesehatan Banyuwangi Budi.
Pencegahan keguguran sangat bergantung pada kondisi ibu saat hamil. Menurut Menkes Budi, perlu dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui kondisi kesehatan anak dalam kandungan.
Hingga saat ini baru 2.000 dari 10.000 Puskesmas yang membutuhkan alat USG. Kementerian Kesehatan telah mendistribusikan 10.000 pemeriksaan USG ke seluruh puskesmas dalam dua tahun terakhir.
“Saya cek ke beberapa puskesmas di berbagai daerah, ternyata sudah ada pemeriksaan USG, jadi saya senang sekali program kami berhasil,” kata Budi.