Undang 78 Kampus, FEB UI Berbagi Pemikiran Soal Peningkatan Kualitas Pendidikan Bisnis
gospelangolano.com Jakarta Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan perubahan yang signifikan. Hal ini unik terjadi pada perekonomian Indonesia yang terus berkembang dan meningkatnya permintaan akan pekerja terampil di pasar tenaga kerja di berbagai industri.
Di sisi lain, menurutnya, pertumbuhan tersebut dibarengi dengan tantangan besar terkait menjaga standar dan menjamin akuntabilitas proses pendidikan.
Oleh karena itu, kualitas dan relevansi program pendidikan bisnis dan manajemen harus menjadi perhatian penting bagi para pemangku kepentingan. Termasuk institusi dan organisasi akademik, badan akreditasi, pemerintah dan mitra industri.
“Kami fokus memperkuat visi dan misi yang terinspirasi dari pengakuan atas dua mahkota yang telah diraih FEB UI. Termasuk menyelenggarakan seminar dan workshop yang menjadi bagian penting dari komitmen kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan,” kata Teguh di Jakarta.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) mendukung upaya perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bisnis di Indonesia.
Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, FEB UI akan berbagi gagasan melalui seminar dan workshop terkait pengakuan undangan ke 78 universitas tanah air.
Seminar dan workshop akan diselenggarakan FEB UI pada tanggal 25-26 September 2024 di Kampus UI Depok, Jawa Barat, dengan mengusung tema Peningkatan Berkesinambungan Penjaminan Mutu Pendidikan Bisnis dan Manajemen di Indonesia.
Dalam acara ini FEB UI bekerjasama dengan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI), badan akreditasi internasional AACSB dan badan akreditasi nasional LAMEMBA.
Dekan FEB UI Teguh Dartanto menyampaikan bahwa FEB UI senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan berkelanjutan di bidang bisnis dan manajemen untuk menjaga kualitas dan relevansinya dalam menghadapi berbagai tantangan dan perkembangan kondisi perekonomian modern.
Selain itu, menurutnya, metode penjaminan mutu pendidikan juga berperan penting dalam mengatasi tantangan tersebut. Seperti menetapkan target, memantau kepatuhan dan memfasilitasi perbaikan berkelanjutan.
“Seminar tersebut membahas tentang bagaimana meningkatkan kualitas sekolah bisnis di Indonesia secara berkelanjutan. Cakupannya meliputi, perubahan akreditasi dan pembaharuan; Integrasi teknologi dalam pendidikan bisnis; “Corporate social tanggung jawab sosial dalam pendidikan bisnis dan program sekolah bisnis strategi internasional ,” dia berkata.
Teguh menambahkan, perwakilan AFEBI, LAMEMBA dan AACSB Internasional serta AACSB Accredited Indonesian Business School akan berbagi pandangannya mengenai peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan pada hari kedua acara akan diadakan workshop rekognisi oleh AACSB masing-masing Prof. Geoff Perry khusus untuk peserta seminar.
Sambutan juga disampaikan oleh Presiden AFEBI, Prof. Abdul Rahman Kadir. Saat ini sekolah bisnis di Indonesia diharapkan sudah familiar dengan standar AACSB dan proses akreditasi yang komprehensif.
Hal ini dapat memberikan peserta pemahaman yang tepat tentang standar akreditasi dan proses kelayakan.
Selain pidato tersebut, rencananya pidato penting tersebut akan disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI. Ini akan menyoroti peran sekolah bisnis dalam mendukung perekonomian dan perekonomian negara.
Akan ada tiga sesi panel yang membahas peran akreditasi sekolah bisnis dalam membantu sekolah memastikan kualitas dan mengatasi tantangan teknologi, globalisasi dan tanggung jawab sosial.
“Karena setiap sekolah mempunyai permasalahan dan perhatian yang berbeda-beda mengenai akreditasi sekolah bisnis. Bila membahas tantangan dan peluang penjaminan mutu pendidikan bisnis dan manajemen, seminar ini bertujuan untuk berkontribusi terhadap peningkatan outcome pendidikan di Indonesia,” imbuhnya.
Oleh karena itu, melalui aksi kolektif dan pembelajaran bersama, diharapkan para peserta secara aktif mendorong perubahan positif dan mendorong keunggulan pendidikan bisnis dan manajemen di Indonesia. Rektor Universitas LAMEMBA, Prof. Ina Primiana dan Kepala Fakultas Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Didi Achjari.