‘Tumor Gelembung’ Juga Bisa Diwariskan, Seberapa Besar Peluang Orang Menderitanya?

Read Time:1 Minute, 35 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Charmaine Sahadeo (42), seorang ibu asal Trinidad, Amerika Selatan, menderita penyakit langka neurofibromatosis NF-1. Akibatnya, “tumor balon” tumbuh di kulit kepala, bibir, seluruh wajah, lengan, kaki, bokong, payudara, dan area genital.

Sahadeo telah menderita penyakit ini sejak lahir. Kondisinya “memburuk” setelah kelahiran anak keduanya sekitar 20 tahun lalu.

Tubuh Sahadeo kemudian mulai dipenuhi “ribuan gumpalan”. Tumor Sahadeo hampir menutupi seluruh hidungnya, membuatnya tidak bisa bernapas.

Tumor yang tumbuh di mulut Sahadeo, yang dia beri nama Frank, membuatnya sulit makan dan berbicara. Benjolan besar di kakinya menghalangi dia untuk mengambil lebih dari beberapa langkah dalam satu waktu. Ia juga harus memperbaiki benjolan di area bokongnya agar bisa duduk dan buang air kecil.

“Semua benjolan itu menjadi sangat besar. Saya takut jika saya tidak bisa bernapas dengan benar, saya akan mati. “Saya bahkan mungkin tidak dapat menghubungi seseorang pada waktunya untuk memberi tahu mereka,” kata Sahadeo dalam episode “TLC Take My Tumor,” seperti dilansir Daily Mail, Jumat (19 April 2024).

Neurofibromatosis NF-1 mempengaruhi setiap aspek kehidupan Sahadeo. Ibu dua anak ini tidak pernah belajar mengemudi, tidak bisa mengenakan pakaian yang pantas, dan tidak bisa tampil di depan umum tanpa diejek.

Tumor ini juga mempengaruhi mata. Tumor tersebut menyebabkan penglihatan ganda dan kabur, sehingga dia tidak bisa bermain dengan cucunya.

Untuk mencari bantuan, Sahadeo bertemu dengan Dr. Ryan Osborne, ahli onkologi bedah kepala dan leher yang berbasis di Los Angeles, AS, dan direktur Osborne Head and Neck Institute. Dr Osborne menggambarkan kasus Sahadeo sebagai kasus yang “luas” dan “tidak biasa”.

Mengingat parahnya neurofibromatosis Sahadeo, Dr. Osborne mengatakan dia harus “melewati batas ke wilayah berbahaya,” namun intervensi diperlukan. Pengangkatan ribuan tumor merupakan proses yang kompleks dan panjang, memerlukan beberapa operasi yang berlangsung selama dua bulan.

Dr Osborne menjelaskan kepada Sahadeo bahwa setiap kali tumor diangkat, dia juga harus mengangkat sepotong kulit. Menghilangkan terlalu banyak kulit meningkatkan risiko infeksi, sehingga prosedur ini harus dilakukan dalam beberapa sesi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Klopp Yakin Jarell Quansah akan Belajar Setelah Buat Blunder Fatal Lawan MU
Next post Puncak Shopee 12.12 Birthday Sale Dibanjiri Promo Bombastis hingga TV Show Bersama JKT48