Tragedi Pilu di Sekolah, Bocah 11 Tahun Cacat Karena Heatstroke Akibat Dijemur 3 Jam

Read Time:3 Minute, 20 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun menderita sengatan panas pada 30 April 2024, setelah gurunya memaksanya untuk berada di bawah sinar matahari selama hampir tiga jam. Kini anak tersebut menderita cacat.

Ibunya, AD. Mogahana Selvi mengatakan, RS Ampang Selangor memberikan surat rujukan untuk menilai status putranya sebagai penyandang disabilitas akibat gangguan kesehatan yang dihadapinya.

Menurut media Malaysia New Straits Times, anak laki-laki itu dipaksa berdiri di bawah sinar matahari dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam. hingga pukul 12.50, sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. Setelah kejadian tersebut, anak laki-laki berusia 11 tahun tersebut didiagnosis menderita kondisi neurologis.

Berbicara kepada media pada konferensi pers pada 29 Mei, perempuan berusia 35 tahun itu mengungkapkan kekecewaannya atas kondisi putranya.

Selvi mengatakan putranya banyak bermain dengan saudara-saudaranya, namun kini ia cenderung menyendiri dan berbicara sendiri.

“Rumah sakit memberitahu saya bahwa saya tidak bisa lagi menyekolahkan anak saya ke sekolah biasa karena masalah kesehatannya. Mereka mengatakan saya sekarang harus mengirimnya ke sekolah khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Selvi seperti dikutip Straitstimes, Kamis. , 7 Juni 2024.

 

Dalam jumpa pers, pengacara yang ditunjuk langsung oleh keluarga bocah berusia 11 tahun, Dinesh Mutal, mengatakan akan mengajukan gugatan perdata terhadap semua pihak yang terlibat dalam kasus ini.

“Kejadian ini membuat orang tua korban sangat stres, terutama Mogahana yang sedang hamil tiga bulan. Mereka kini harus menerima kenyataan bahwa anaknya tidak akan pernah bisa hidup normal,” ujarnya.

“Selain gugatan perdata, kami ingin guru yang terlibat bisa dituntut di pengadilan dan mendapat hukuman setimpal jika terbukti bersalah,” imbuhnya.

Dia juga mengatakan penyelidikan pihak berwenang terhadap kasus ini dan tindakan yang diambil terhadap sekolah tersebut “tidak memadai.”

 

Dia juga menyoroti tiga surat peringatan yang diduga dikirim oleh sekolah kepada orang tua anak laki-laki tersebut tentang ketidakhadirannya dari tanggal 2 hingga 23 Mei saat menerima perawatan medis, seperti yang dilaporkan media Malaysia, Says.

“Selama itu, mereka tidak berdiskusi dengan orangtuanya soal anak yang terpaksa dijemur,” ujarnya.

Kapolres Ampang Jaya Mohd Azam Ismail sebelumnya mengatakan polisi telah menyelesaikan penyelidikannya dan menyerahkan kasus tersebut ke Kejaksaan untuk ditindaklanjuti.

Heat stroke, atau sengatan panas, adalah kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak dapat mengatur suhunya dan menjadi terlalu panas. Hal ini biasanya disebabkan oleh paparan suhu tinggi yang terlalu lama atau aktivitas fisik yang intens di cuaca panas.

Lalu apa jadinya jika kita menderita heat stroke? Berikut penjelasannya dilansir dari situs resmi Dinas Kesehatan Provinsi Aceh pada Jumat, 7 Juni 2024. Peningkatan suhu tubuh: hingga lebih dari 40,5 derajat Celcius. Delirium atau kebingungan: Kondisi mental yang terganggu. Gangguan pernapasan: Kesulitan bernapas. Peningkatan detak jantung: jantung berdetak lebih cepat. Hipotensi: penurunan tekanan darah. Kejang dan koma: Dalam kasus yang paling serius. Pendarahan: Mimisan, pendarahan vena, memar. Radang paru-paru: pembengkakan pada paru-paru. Gagal ginjal akut: tanda-tanda gagal ginjal.

 

Heat stroke adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera. Jika tidak ditangani, serangan panas dapat menyebabkan kerusakan pada organ vital dan berpotensi berakibat fatal. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan: Pindah ke tempat yang sejuk: Segera pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih sejuk dan teduh. Melepaskan pakaian ketat: Ini membantu tubuh menjadi lebih cepat dingin. Mendinginkan tubuh: Gunakan kain lembab, es, atau mandi air dingin untuk menurunkan suhu tubuh. Berikan cairan: Jika orang tersebut sadar dan dapat minum, berikan cairan yang mengandung elektrolit. Namun, hindari minuman yang mengandung kafein atau alkohol. Mencari bantuan medis: Segera hubungi layanan medis darurat atau bawa orang tersebut ke rumah sakit terdekat. Perbanyak konsumsi air putih: Untuk meminimalkan risiko dehidrasi dan serangan panas. Konsumsi air putih yang cukup: Terutama saat melakukan aktivitas fisik yang intens atau berada di lingkungan beriklim panas.

  Peningkatan produksi panas: Karena aktivitas fisik yang berlebihan. Menurunnya kemampuan beradaptasi terhadap iklim: Terutama pada lansia yang mengalami penurunan respon adaptif terhadap kondisi lingkungan. Kurangnya pengendalian panas: Tubuh tidak mampu mengendalikan kenaikan suhu.

  Kegagalan sistem jantung dan pembuluh darah: Serangan panas dapat menyebabkan kerusakan serius pada sistem kardiovaskular. Potensi Kematian: Heatstroke adalah kondisi cedera panas yang paling serius dan bisa berakibat fatal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Top 3 Tekno: HP Layar Lipat Xiaomi Mix Flip dan Jadwal MPL ID S13 Bikin Penasaran
Next post Top 3 Tekno: Ultah Telkomsel hingga Juara Turnamen MLBB Fnatic Onic Jadi Sorotan