Toyota Pertahankan Posisi Produsen Mobil Terlaris Sedunia di Tengah Skandal
gospelangolano.com, Jakarta – Toyota Motor berhasil mempertahankan mahkotanya sebagai produsen mobil terlaris di dunia selama empat tahun berturut-turut. Merek asal Jepang ini berhasil mencatatkan penjualan tahunan sebanyak 11,2 juta unit mobil pada tahun 2023.
Namun, pimpinan Toyota meminta maaf atas keributan di tiga grup perusahaan tersebut.
Menurut Reuters, produsen dari negara layar bambu tersebut membukukan kenaikan penjualan grup global sebesar 7,2 persen pada tahun lalu, mengungguli pembuat mobil kompak Daihatsu dan pembuat truk Hino.
Anak perusahaan dan afiliasi Toyota Industries menghadapi masalah manajemen terkait prosedur pengujian sertifikasi untuk mobil dan mesin yang dapat merusak reputasi raksasa otomotif tersebut dalam hal kualitas dan keselamatan.
Presiden Toyota Akio Toyoda mengatakan: “Saya ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan dan pemangku kepentingan kami atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang disebabkan oleh kerusakan yang sedang berlangsung di Hino Motors, Daihatsu dan Toyota Industries.”
Penjualan Grup Toyota telah melampaui 10 juta unit mobil dalam sembilan dari 10 tahun terakhir, termasuk tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 menghantam industri otomotif dengan keras.
Toyota Industries Corporation (TICO) akan melapor kepada Toyota Motor Corporation (TMC) jika menerima laporan dari Komite Investigasi Khusus. Hal ini berkaitan dengan penyelidikan terhadap kemungkinan kelemahan dalam standar sertifikasi emisi domestik Jepang yang tidak memadai untuk mesin diesel untuk industri otomotif.
Menurut informasi resmi, TICO merupakan produsen mesin diesel untuk mobil Toyota.
Investigasi menemukan cacat dalam pengujian emisi listrik untuk tiga model mesin diesel Toyota.
Selama uji sertifikasi, keluaran tenaga mesin diukur oleh ECU dengan perangkat lunak berbeda yang digunakan untuk produksi massal, sehingga menghasilkan pengukuran yang tampak mulus dengan sedikit variasi.
Sepuluh model kendaraan yang menggunakan mesin diesel diuji secara global, termasuk enam di Jepang.
“Kami telah memeriksa kembali produk produksi massal yang diproduksi di pabrik dan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar kinerja mesin,” kata Toyota.
Oleh karena itu, tidak perlu menghentikan penggunaan mesin atau kendaraan yang terkena dampak. Namun, kami meminta maaf kepada pelanggan kami yang telah lama mendukung kendaraan yang terkena dampak dan atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran signifikan yang ditimbulkannya, lanjut Toyota.