Tiga Benda Misterius yang Ditemukan di Piramida Giza
JAKARTA – Para arkeolog menemukan tiga benda di Piramida Besar Giza, Mesir. Ratusan tahun setelah penemuannya, misteri benda-benda tersebut masih belum terungkap. Ketiga benda tersebut sudah beberapa kali hilang sejak ditemukan hingga saat ini.
Piramida Giza merupakan piramida terbesar dan paling terkenal warisan peradaban Mesir kuno. Piramida ini adalah makam Khufu, firaun kedua dari Dinasti Keempat, dan dianggap sebagai yang tertua dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Meski sebagian besar piramida masih utuh, hanya tiga objek yang ditemukan hingga saat ini. Ketika piramida pertama kali dibangun, tingginya 481 kaki dan memiliki luas dasar sekitar 755,7 kaki persegi. Banyak artefak dan benda bersejarah diperkirakan ditemukan di dalamnya, namun sejauh ini para arkeolog dan sejarawan hanya menemukan tiga benda.
Unilad mengumumkan pada Jumat (24/5/2024) bahwa benda tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 1872 oleh penjelajah Inggris abad ke-19 Weinman Dixon di Queen’s Hall of the Great Pyramid. Benda-benda ini masih membuat takjub para ahli.
Dixon menemukan bola batu, benda tembaga berbentuk kait, dan tongkat atau stick. Ketiga peninggalan ini disebut Peninggalan Dixon. Namun, barang tersebut menghilang tak lama setelah dibawa ke Inggris. Kemudian dibuka kembali pada tahun 1972 dan diserahkan ke British Museum. Sayangnya menghilang lagi hingga tahun 1933, hanya kail dan bolanya yang ditemukan, dan pohonnya masih hilang.
Menurut Universitas Aberdeen, barang-barang tersebut kemudian disumbangkan ke museum universitas setelah kematian seorang pria bernama James Grant. Konon dokter ini berteman dengan Dixon selama ekspedisinya ke piramida. Tongkat kayu diperkenalkan pada akhir tahun 1946.
Namun, tongkat kayu tersebut tetap tidak terklasifikasi dan ditemukan selama lebih dari 70 tahun hingga tahun 2019, ketika asisten kurator Abir Elladani mencari benda tersebut di koleksi lain di universitas. Eldani, seorang arkeolog berpengalaman yang bekerja pada penggalian di Mesir, segera mengenali apa itu “potongan kayu kecil”, yang kemudian dipecah menjadi “beberapa bagian”.
Masih menjadi misteri
Ketika Dixon pertama kali menemukan ketiga benda tersebut, surat kabar Inggris The Graphic melaporkan pada bulan Desember 1872, mengutip Universitas Aberdeen, bahwa artefak tersebut mungkin serupa dengan berat dan ukuran yang digunakan oleh pembangun piramida. Kait untuk palu, batang dan perkakas lainnya.
“Kondisi benda-benda yang terbengkalai berarti benda-benda tersebut pasti ditinggalkan di sana selama konstruksi dan tahap awal konstruksi,” kata pernyataan itu.