Temuan Sisa-sisa Penguasa Maya yang Terbakar Ungkap Revolusi Politik Kuno

Read Time:1 Minute, 38 Second

JAKARTA – Penemuan arkeologi yang luar biasa di Guatemala mengungkap bukti adanya gejolak politik besar pada periode yang berujung pada runtuhnya peradaban Maya. Sisa-sisa pembakaran dinasti Maya yang ditemukan di piramida kuno menunjukkan prosesi Protes kekerasan untuk menunjukkan pergantian rezim.

Saat menggali bangunan di kota kuno Ucanal, yang pernah menjadi ibu kota kerajaan K’anwitznal, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa setidaknya dua orang yang terbakar, bersama dengan artefak yang ditemukan di makam raja Maya. Salah satu penemuan penting adalah topeng batu giok, yang menunjukkan bahwa salah satu orang yang terbakar adalah penguasa K’anwitznal.

Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa penguburan tersebut terjadi antara tahun 773 dan 881 M, dan korban mungkin telah meninggal lebih awal. Hal ini menunjukkan bahwa makam mereka sengaja dibuka kembali untuk menguburkan orang lanjut usia.

Para peneliti menafsirkan temuan dalam studi baru tersebut dan menghubungkannya dengan munculnya rezim politik baru di K’anwitznal yang dipimpin oleh seorang penguasa bernama Papmalil. Papamalil membawa perubahan struktural besar dalam masyarakat Maya, termasuk penghapusan hierarki sosial dan transisi ke era egalitarianisme di mana “perbedaan antara keluarga elit dan non-elit sangat berkurang”.

Para ahli membandingkan transisi tersebut dengan Revolusi Perancis dan berpendapat bahwa pembakaran mantan penguasa memiliki tujuan yang sama dengan penyerbuan Bastille: untuk melambangkan transisi politik.

Dokter. Penulis studi Christina T. Halperin menjelaskan bahwa “peristiwa pemakaman dapat menjadi peristiwa publik yang dramatis”. “Karena aksi bakar diri bersifat ritual, bersifat publik dan emosional, hal ini dapat mewakili jatuhnya rezim lama,” tambahnya.

Menurut ilmu IFL, peneliti menulis bahwa setelah kebangkitan Popemalil, banyak bangunan di Ucanal dihancurkan, dan batu-batunya digunakan sebagai bahan pengisi untuk pembangunan monumen baru, “mengubur simbol-simbol rezim sebelumnya.”

Sisa-sisa kerajaan yang terbakar itu “dilemparkan ke tepi kasar tembok yang digunakan sebagai lokasi bangunan” Tanpa ada upaya untuk melindungi tulang atau perhiasan dari batu-batu yang ditumpuk di atasnya.

Penemuan ini memberikan wawasan menarik mengenai periode pergolakan politik besar dalam sejarah Maya, mengungkap alat brutal namun simbolis yang digunakan untuk menandai pergeseran kekuasaan dan era baru.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cara Penukaran Uang untuk Lebaran 2024 di BI, Pahami Syarat dan Ketentuannya
Next post Ikut Foto Bersama Keluarga Maia Estianty, Tissa Biani Ungkap Hal Ini