Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, Ini Syarat Timnas Indonesia Rebut Tiket Olimpiade Paris

Read Time:3 Minute, 58 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Timnas Indonesia sukses lolos ke Piala Asia U-23 2024 usai melewati adu penalti yang panjang hingga mengalahkan Korea Selatan 11-10 (2-2) di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4). / 2024) dini hari WIB.

Hasil ini bersejarah karena Garuda Muda melakukannya dalam persaingannya di turnamen tersebut. Kemenangan ini sekaligus memberi peluang bagi Indonesia untuk mengikuti Olimpiade 2024 di Paris.

Timnas U-23 bisa melakukannya dengan berbagai cara. Yang pertama adalah memenangkan pertandingan antara Uzbekistan dan Arab Saudi pada babak semifinal yang akan digelar pada Senin 29 April 2024 pukul 21.00 WIB di Stadion Abdullah Bin Khalifa.

Jika kalah, Timnas U-23 masih berpeluang finis ketiga di Piala Asia U-23 2024. Jika kalah di sana juga, Garuda Muda masih berpeluang ke Paris.

Syaratnya, mereka menang 9 Mei mendatang di laga konfederasi melawan wakil Afrika Guinea. Laga perempat final Piala Asia U-23

Saat pertandingan dimulai, Korea Selatan menguasai bola dan Indonesia beberapa kali menekan.

Pada menit ke-8, Korea Selatan merasa sudah unggul setelah Lee Kang-hee menyambar bola liar setelah Indonesia gagal mengantisipasi tendangan bebas. Untungnya, video asisten wasit (VAR) menganulirnya setelah melihat pemain asal Korea Selatan itu terjebak di belakang.

Indonesia membalasnya pada menit ke-15. Usai serangan bola pendek tak berhasil, Rafael Struick melepaskan tembakan jarak jauh yang tak mampu diantisipasi kiper lawan. Indonesia memimpin 1-0.

Usai unggul, Garuda Muda berusaha memperbesar keunggulan. Situasi berbahaya muncul dengan lemparan jauh Pratama Arhan. Namun banyak peluang yang gagal dimanfaatkan pasukan Shin Tae-yong. Salah satunya adalah kolaborasi Rafael Struick dan Marcelin Ferdinand.

Di sisi lain, pertahanan Timnas U-23 Indonesia mampu meredam segala serangan Korsel. Sayangnya, nasib sial menimpa Garuda Muda. Eom Ji-Sung unggul lewat sundulan Komang Teguh dan Ernando Ari pada menit ke-45.

Namun, Indonesia kembali memimpin pada masa tambahan waktu. Pada menit 45+3, Rafael Struick mencetak gol keduanya setelah bek asal Korea Selatan itu ragu-ragu mengantisipasi umpan panjang.

Rafael Struick bahkan nyaris mencetak hattrick jika usahanya tidak bisa diselamatkan kiper lawan di sisa waktu. Skor tak berubah di babak pertama Korea Selatan melawan Indonesia.

Korea Selatan melakukan tiga perubahan saat turun minum dan membalikkan keadaan. Meski demikian, mereka masih kesulitan menembus lini belakang Indonesia.

Garuda Muda tetap berbahaya dan menciptakan peluang. Suara Rafael Struick masih melenceng. Pengalaman Pratama Arhan pun serupa.

Rafael Struick dan Marcelino Ferdinand menyia-nyiakan peluang di menit ke-30.

Setelah itu, Korea Selatan mengepung pertahanan Indonesia. Kang Seong-Jin, Lee Young-Jun dan Kang Sang-Yoon bergantian menembak, namun tidak berhasil.

Di atas angin, upaya Korsel bisa diblok VAR. Pemain pengganti Lee Young-Jun yang sebelumnya hanya menerima kartu kuning setelah melakukan tekel terhadap Justin Hubner, ternyata melakukan pelanggaran berat. Dia ditangkap pada menit ke-70.

Meski kekurangan pemain, Korea Selatan tetap berusaha menyamakan kedudukan melalui Jeong Sang-Bin dan Cho Hyun-Taek. Sementara itu, Rafael Struick juga kesulitan mendapatkan hattricknya.

Saat mencoba mencetak gol ketiga dan mematahkan perlawanan Korea Selatan, Indonesia gagal. Jeong Sang-Bin menyelesaikan serangan pada menit ke-84 dan mencetak gol.

Barulah Indonesia menguasai bola. Sayangnya, mereka belum bisa memaksimalkan keuntungan dari jumlah pemainnya. Pertandingan dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

Di masa tambahan waktu, kedua tim berusaha menekan lawan dengan sisa tenaga. Namun, banyak peluang bersih yang tidak tercipta. Sebaliknya justru banjir pelanggaran.

Salah satu peluang terbaiknya adalah Justin Hubner yang tembakannya berhasil diselamatkan oleh Baek Jong-bum. Bola jatuh ke kaki Jeam Kelly Sroyer yang sepakannya masih melebar. Sundulan Nathan Tjoe-A-On dan sundulan Ramadhan Sanant juga meleset dari sasaran. Mereka seharusnya dihukum.

Sepuluh eksekutif yaitu Kim Min-woo, Ramadhan Sananta, Lee Kang-hee, Pratama Arhan, Hwang Jae-Won, Rafael Struick, Paik Sang-Hoon, Marcelino Ferdinan, Byeon Jun-Soo dan Justin Hubner berhasil menyelesaikan tugasnya.

Pemain ronde keenam dari Korea Selatan Kang Sang-Yoon adalah orang pertama yang tidak mencetak gol. Namun, Arkhan Fikri juga menyia-nyiakan peluang untuk membawa Indonesia meraih kemenangan.

Jeong Sang-Bin, Jeam Kelly Sroyer, Hong Yun-Sang, Rizky Ridho, Cho Hyun-taek, Muhammad Ferrari, Baek Jong-bum dan Ernando Ari kemudian berhasil mencetak gol.

Si bodoh berbalik lagi. Kim Min-woo dan Ramadhan Sananta memproduserinya. Lee Kang-hee gagal dan Indonesia akhirnya meraih kemenangan melalui Pratama Arhan.

Korea Selatan: Baek Jong-bum; Byun Jun-soo, Cho Hyun-taek, Hwang Jae-won, Hong Si-hoo (Jeong Sang-Bin 46), Lee Kang-hee, Paik Sang-hoon, Eom Ji-sung (Hong Yun-Sang 75), Kang Seong-jin (Jang Si-Young 80, Kim Min-Woo 105), Lee Tae-seok (Kang Sang-Yoon 46), Kim Dong-jin (Lee Young-Jun 46)

Indonesia: Hernando Ari; Komang Teguh (Mihemed Ferrari 46), Rizky Ridho, Justin Hubner; Rio Fahmi (Fajar Fathur Rahman 65, Jeam Kelly Sroyer 100), Ivar Jenner (Arkhan Fikri 100), Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan; Witan Sulaeman (Ramadhan Sananta 105), Marcelino Ferdinand, Rafael Struick

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Cara Kembalikan Chat WhatsApp yang Hilang di Android dan iPhone dengan Cepat dan Mudah
Next post 7 Efek Samping Bila Sembarangan Lakukan Intermitten Fasting, Salah Satunya Gangguan Tidur