Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM

0 0
Read Time:1 Minute, 37 Second

YOGYAKARTA – Mata Ni Putu Dinda Regina (18) basah. Dia terus menyeka air mata yang ada di matanya. Ni Putu sangat bersyukur bisa kuliah di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM).

Di tengah keterbatasan finansial keluarganya, kabar masuknya dirinya ke Departemen Kehakiman UGM melalui beasiswa UKT Perguruan Tinggi bersubsidi 100 persen di salah satu Universitas Negeri (PTN) ternama membuat Ni Putu dan keluarga sangat bahagia. .

Ni Putu juga berencana melamar pekerjaan di toko, karena kondisi ekonomi keluarganya yang hanya bergantung pada gaji tukang sokasi membuat ia kesulitan membiayai studinya di masa depan.

Untungnya, guru mengemudi dan mengemudi di sekolahnya menyarankan agar dia mendaftar ke perguruan tinggi sambil mencari peluang beasiswa di masa depan. Saran ini juga diambil oleh gadis bernama Regina.

Keluarga Regina tinggal di kawasan perbukitan di Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. Daerah ini dikenal kekurangan air. Setiap hari, setiap keluarga di desa ini harus mengambil air dari jarak sekitar 5 kilometer.

Bahkan untuk mandi dan mencuci toilet, keluarga Regina selalu menggunakan kamar mandi sederhana di luar rumah. Kamar mandi hanya bertumpu pada dinding yang terbuat dari atap asbes bekas, lantainya terbuat dari batu bata bekas yang disusun sedemikian rupa. Pecahan genteng yang tersisa diubah menjadi lubang toilet.

Kehidupan yang sulit tidak menyurutkan semangat Regina yang sejak kecil bercita-cita menjadi pejuang hukum di masyarakat. Beruntung ia diterima di Fakultas Hukum UGM dengan beasiswa UKT Dikti bersubsidi 100%.

Regina mengaku masih merasa bangga melihat dirinya diterima kuliah di Fakultas Hukum UGM. Ia tidak pernah membayangkan gadis desa yang tinggal di pedalaman pegunungan bisa diterima kuliah di salah satu universitas bergengsi di Indonesia.

Saking mindernya, ia menyembunyikan informasi pendaftarannya di UGM dari teman sekolahnya. “Saya tidak berencana kuliah, saya ingin bekerja dulu baru memikirkan universitas”, kenangnya, seperti dikutip dari situs resmi UGM, Jumat (26/7/2024).

Regina teringat saat menyampaikan niatnya untuk masuk universitas kepada ibunya, Ni Kadek Nely Supriyati, 43, dan meyakinkan bahwa ibunya tidak perlu khawatir dengan biaya karena dia juga mengajukan beasiswa.

happy Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Happy
0 %
sad Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Sad
0 %
excited Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Excited
0 %
sleepy Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Sleepy
0 %
angry Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Angry
0 %
surprise Tangisan Haru Regina, Anak Pengrajin Bambu Bali yang Diterima Kuliah Gratis di UGM
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D