Suku Bunga The Fed Berpeluang Turun pada Mei 2024
gospelangolano.com, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tajam pada 29 Januari hingga 2 Februari 2024. IHSG naik 1,4 persen menjadi 7.239 poin.
Penguatan IHSG didorong oleh pertumbuhan sektor kesehatan dan sektor konsumen. Pangsa kedua sektor saham tersebut terhadap IHSG masing-masing sebesar 2,59% dan 0,99%. Demikian dikutip PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, ditulis Minggu (02/04/2024).
Pekan ini, investor asing juga mencatatkan pembelian saham senilai $152 juta atau sekitar Rp2,38 miliar (dengan asumsi nilai tukar dolar AS sekitar 15.672 terhadap rupiah).
Beberapa sentimen global membayangi pasar pada minggu ini. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed) akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi di kisaran 5,25-5,5% pada Januari 2024, sesuai ekspektasi pasar. The Fed menekankan bahwa inflasi melambat pada minggu lalu tetapi tetap tinggi.
Selain sentimen The Fed, pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan bulan Desember yang berjumlah 9,03 juta dari perkiraan 8,75 juta.
Selain itu, PMI ISM naik menjadi 49,1 pada bulan Januari 2024, lebih baik dari perkiraan sebesar 47. “Namun, angka ini menunjukkan kontraksi yang terus berlanjut dari kuartal keempat tahun 2022,” menurut studi Ashmore.
Tiongkok melambat, namun PMI Umum DNE dan PMI Industri Caixin menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di tengah upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Data inflasi utama Indonesia secara umum sesuai dengan ekspektasi dan berada di tengah target bank. Sementara data inflasi tahunan akan terus turun hingga 1,68%, yang merupakan level terendah sejak Desember 2021,” kata Ashmore.
Di sisi lain, inflasi Indonesia sebagian besar sejalan dengan ekspektasi dan tujuan bank sentral. Namun data inflasi tahunan terus turun hingga 1,68 persen, yang merupakan nilai terendah sejak Desember 2021. Inflasi Indonesia sebesar 2,57 persen pada Januari 2024, dibandingkan 2,61 persen pada Desember. Inflasi juga lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,55%. Bank sentral menargetkan inflasi sebesar 1,5–3,5 persen pada tahun 2024.
Kebijakan The Fed adalah mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi pelaku pasar. Namun yang berubah adalah ekspektasi penurunan suku bunga akan dimulai pada Mei 2024 dibandingkan Maret 2024. Pasalnya, Ketua Fed Jerome Powell menilai Maret terlalu dini untuk menentukan penurunan suku bunga. Lebih lanjut, pernyataan The Fed tetap konsisten dalam menurunkan inflasi hingga target 2%.
Saat ini, menurut CME FedWatch Too, terdapat kemungkinan 2 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada bulan Maret dan lebih dari 90 persen kemungkinan bahwa suku bunga akan diturunkan pada bulan Mei.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia turun menjadi 6,52 persen untuk tenor 10 tahun dan 2 tahun menjadi 6,22 persen setelah pertemuan The Fed. Hal ini sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga dalam jangka menengah. tahun.
“Kami terus merekomendasikan diversifikasi ke saham dan pendapatan tetap serta overweight pada reksa dana obligasi, khususnya dana berdenominasi dolar AS, agar lebih maju dari suku bunga. “Untuk saham, kami merekomendasikan ASDN, ADEN, sedangkan untuk dana pendapatan tetap kami merekomendasikan ADON dan ADUN,” sebagaimana dinyatakan dalam penelitian Ashmore.
Sebelumnya diberitakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tajam pada perdagangan 29 Januari 2 Februari 2024. Analis memperkirakan sentimen global Amerika Serikat dan China mempengaruhi IHSG pekan ini.
Berdasarkan data yang ditulis Bursa Efek Indonesia (EIB) pada Sabtu (2/3/2024), IHSG menguat 1,42 persen menjadi $7,238.78 dari posisi penutupan pekan lalu sebesar $7,137.08. Kenaikan IHSG juga dibarengi dengan kapitalisasi pasar. Pasar saham menguat 1,01% menjadi Rp11.460,02 triliun dari Rp11.345,77 triliun pada pekan lalu.
Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian saham meningkat 10,74% menjadi 17,23 miliar lembar saham dari minggu lalu sebanyak 15,56 miliar lembar saham.
Namun rata-rata nilai harian perdagangan saham turun 8,06% menjadi Rp 10,49 triliun dari pekan lalu Rp 11,41 triliun.
Rata-rata frekuensi harian perdagangan saham mengalami perubahan sebesar 1,13% menjadi 1.114.490 transaksi dari 1.127.246 transaksi pada sepekan lalu. Investor asing catat nilai beli bersih Rp 1,46 triliun pada Jumat 2 Februari 2024. Selama sepekan, investor asing memborong saham senilai Rp 4,8 triliun. Sepanjang tahun 2024, nilai beli bersih investor asing sebesar Rp 10,68 miliar.