Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius

0 0
Read Time:1 Minute, 16 Second

gospelangolano.com JAKARTA – Di era digital, fenomena penyadapan dianggap lumrah dan tidak penting. Namun, menurut psikolog Universitas Airlangga Tri Kurniati Ambarini, pemantauan memiliki komplikasi psikologis dan konsekuensi serius.

Tri mengatakan, tindakan menguntit tersebut disebabkan oleh masalah psikologis yang serius. Menurutnya, orang yang mengikuti (follower) bisa saja mengalami kecemasan, depresi, atau kesepian sosial karena perilaku yang tidak diinginkan.

Selain itu, mengikuti juga dapat dikaitkan dengan penyakit mental. “Gangguan kepribadian obsesif-kompulsif, gangguan kepribadian paranoid, atau gangguan kepribadian antisosial mungkin bisa menjadi faktor pendorongnya,” kata Tri dalam keterangannya, dikutip Sabtu (20 Juli 2024).

Ia menjelaskan, berikut evolusi perilaku obsesif-kompulsif. Sikap obsesif ini akan berkembang menjadi tahap pencarian informasi mengenai sasaran. Begitu pelaku menerimanya, seringkali pelaku mulai berkomunikasi dan melecehkan target bahkan cenderung mengontrol interaksi target.

Tri juga menyebutkan dampak hukum dan pribadi yang mungkin dihadapi para pengamat. “Pelaku mungkin menghadapi konsekuensi hukum yang serius dan reputasi atau karier pelaku,” katanya, “dapat dirugikan dalam jangka panjang.”

Dia mengatakan sikap pengawasan dapat merusak hubungan pribadi dan profesional. Hal ini disebabkan ketakutan dan ketidaknyamanan para korban. “Secara keseluruhan, pemantauan tidak hanya membahayakan korban secara langsung,” ujarnya. “Tentunya pelakunya juga akan menimbulkan akibat dan kerugian yang serius bagi pelakunya dalam jangka panjang,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah gangguan obsesif-kompulsif, cara mengikuti Tritunggal, menyarankan intervensi psikologis individu melalui terapi perilaku kognitif (CBT). Menurutnya, pengobatan ini efektif dalam mengatasi gangguan depresi dan gangguan kecemasan terkait.

“CBT membantu pelaku mengubah pola pikir dan sikap buruk mereka terkait delusi. “Terapi pemaparan merupakan salah satu teknik CBT yang efektif dalam kasus pemaksaan,” ujarnya.

 

happy Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Happy
0 %
sad Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Sad
0 %
excited Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Excited
0 %
sleepy Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Sleepy
0 %
angry Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Angry
0 %
surprise Suka Stalking? Pakar Ungkap Kaitannya dengan Masalah Mental Serius
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D