Sudah Selesaikan Pendidikan di Sekolah Lansia, Kakek Nenek di Semarang Jalani Wisuda

Read Time:2 Minute, 27 Second

gospelangolano.com, Jakarta Senyuman haru banyak mewarnai wajah para lansia yang masih tegar meski memasuki usia lanjut. Antusiasme muda mereka terlihat jelas saat mereka satu per satu tampil di panggung wisuda senior yang diselenggarakan BKKBN secara rangkaian.

Menjelang perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tahun 2024, sejumlah warga lanjut usia (sesepuh) di Semerang diwisuda setelah mengenyam pendidikan di Sekolah Lanjut Usia (Sekolah Lanjut Usia).  

Sekolah Menengah Atas merupakan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN). Sekolah ini dirancang khusus untuk para lansia agar para orang tua tetap produktif di masa tuanya.

“Di masa tuanya, para lansia ini tetap kuat, cerdas, sehat, mandiri, aktif, produktif dan bermartabat. Artinya, meski sudah tua, mereka tetap berguna untuk kepentingan negara,” kata Deputi Bidang Pemberdayaan Keluarga. (KSPK), Nopian Andusti diwakili Presiden BKKBN Dr. Hasta di Pendopo Rezim Semarang, Selasa 25 Juni 2024.

Lanjut Nopian, lanjut Nopian, berpotensi menjadi kelompok rentan jika dibiarkan.

“Makanya kita harus mempersiapkan mereka menjadi lansia yang tangguh. Kalaupun jumlahnya bertambah, mereka tidak akan menjadi beban negara.” Kami berharap sekolah senior ini menjadi wadah pembelajaran sepanjang hayat dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhannya,” jelas Nopian.

Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Faktanya, pada tahun 2021, Indonesia telah memasuki struktur populasi menua, dengan sekitar 1 dari 10 penduduknya merupakan lansia.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan 11,75 persen penduduk Indonesia merupakan lansia.

Sejak tahun 2023, BKKBN menjalin kemitraan dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL) dalam upaya penguatan melalui integrasi Sekolah Lanjut Usia ke dalam Bina Keluarga Lanjut Usia (SL-BKL). Hal ini dilakukan melalui kolaborasi pentahelix antara IRL, BKKBN, komunitas senior, koperasi dan masyarakat.

Sekolah menengah atas merupakan salah satu model pendidikan informal bagi para senior dengan menerapkan kurikulum terpadu yang menggunakan latihan, permainan dan senam.

Tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada peserta tentang cara menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.

Dari sekolah senior, BKKBN menyelidiki kemampuan lansia. Kebanyakan orang tua memang produktif, masih bisa berbagi ilmu, masih bisa memanfaatkan tenaga.

“Tetapi karena mereka tidak memberinya ruang dan kesempatan, potensinya terenggut. “Kita harus menyelidikinya,” kata Nopian.

Ia mencontohkan situasi lansia di negara maju seperti Singapura yang masih bekerja.

“Mereka bekerja sesuai kemampuannya. Orang yang bekerja di rumah sakit mendorong kursi roda, “layanan kebersihan”. Artinya mereka tetap produktif di hari tua. Kami benar-benar ingin bergerak ke arah ini.”

“Orang-orang tua sering kali menjadi orang-orang hebat pada masanya. Setelah puas, mereka berhenti dan beristirahat di rumah. “Padahal ilmunya masih bisa dimanfaatkan,” tambah Nopian.

Sejak tahun 2022 hingga 21 Juni 2024, telah didirikan 757 sekolah menengah di seluruh Indonesia.

Jawa Tengah memecahkan rekor dengan mendirikan 177 SMA yang meluluskan 2.613 siswa pada Standar 1 dan 455 siswa pada Standar 2.

“Aneh, 30 persennya (sekolah lama) ada di Jateng,” sesumbar Nopian.

“Pada tahun 2024 diharapkan minimal akan berdiri satu Sekolah Dasar baru di setiap kabupaten/kota, terutama yang belum memiliki Sekolah Dasar.” dilaporkan di Aplikasi Responsif Lanjut Usia (GoLantang),” pungkas Nopian.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Anak Batuk dan Flu? Coba 5 Obat Alami Ini Sebelum ke Dokter
Next post Ikut Pantau Mason Greenwood, Barcelona Ajak Petinggi Manchester United Ketemuan Bahas Soal Harga