Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?

0 0
Read Time:3 Minute, 33 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Keuangan sekaligus Presiden KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan memasuki kuartal III tahun 2024, tekanan ketidakpastian global dan risiko geopolitik mulai mereda.

Namun Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mewaspadai hal tersebut karena kondisi geopolitik akan kembali membaik pada awal Agustus 2024.

“Dengan ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik yang semakin tinggi. Memasuki kuartal ketiga tahun 2024, tekanan terlihat mulai sedikit mereda, namun minggu ini, melihat kondisi geopolitik, terjadi peningkatan (peningkatan) lagi,” Jumat (2/8/2024) kata Pak Mulyani pada konferensi pers KSSK di kantor pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta.

Oleh karena itu, KSSK yang beranggotakan Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masih terus berkoordinasi untuk meningkatkan kesadaran sesuai yang dinamis. Kondisi perekonomian global dan nasional.

“Empat faktor risiko yang berkembang masih perlu kita cermati dan perlu kita antisipasi empat di antaranya, yaitu yang bertanda tangan di bawah ini, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Dewan Komisioner OJK. Komisaris Perusahaan Penjamin Simpanan,” ujarnya.

 

Menteri Keuangan Shri Mulyani mengatakan ketidakpastian pasar keuangan global relatif stabil, namun lemah, dalam konteks pertumbuhan ekonomi global.

“Rendah, lemah dalam konteks ini. Jadi kita semua melihat dan memahami semua pandangan yang dilakukan organisasi internasional yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 stabil tetapi berada pada level yang lemah,” ujarnya.

 

 

Menurut laporan terbaru World Economic Outlook Juli 2024 dari Dana Moneter Internasional atau IMF, perekonomian global diperkirakan tumbuh sebesar 3,2% pada tahun 2024.

Meski IMF memperkirakan tahun 2023 akan menjadi tahun kelam, namun proyeksi tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 3,3%, ujarnya.

“Apa maksudnya 3,2% lebih lemah dibandingkan pertumbuhan 3,3% pada tahun 2023. Teman-teman media mengingatkan bahwa tahun lalu dianggap sebagai tahun kelam oleh CEO IMF Cristalina. Jadi prospek tahun 2024 adalah 3,2%. bahwa pertumbuhan ekonomi global masih sedikit stagnan dan melemah dibandingkan tahun lalu,” tutupnya.

Sebelumnya, menjelang akhir masa pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memuji kinerja perekonomian Indonesia yang tetap kokoh meski terjadi gejolak geopolitik di berbagai negara.

Pada Senin (7/8/2024) melalui penerbitan indeks LHP LKPP BPK RI, Jokowi kembali menyoroti situasi global yang dibayangi turbulensi geopolitik, perang dagang yang semakin memanas, dan perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir. 

“Kami melihat pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini melambat yang diperkirakan hanya tumbuh 3,2%, dan krisis ekonomi juga berdampak pada banyak daerah,” kata Jokowi dalam kegiatan BPK yang disiarkan Senin, 8 Juli 2024.

“Alhamdulillah, kita patut bersyukur perekonomian dan politik Indonesia sangat stabil. Perekonomian tumbuh di angka lebih dari 5%. Pada kuartal I tahun ini, inflasi terkendali di angka 5%. dan Kementerian Dalam Negeri harus selalu melakukan pertemuan setiap hari Senin dengan daerah untuk menjaga inflasi di setiap daerah.

Jokowi pun memuji pelaksanaan pemilu beberapa waktu lalu yang berjalan baik. Menurutnya, rangkaian kemajuan tersebut dapat menjadi modal utama Indonesia untuk tumbuh dan berdaya saing.

“Kita harus tangkas, cepat dan taktis, mampu memanfaatkan peluang-peluang kecil, peluang yang saat ini sangat terbatas. Oleh karena itu, tanggung jawab dan fleksibilitas harus dilakukan secara seimbang dan tidak terikat pada perumusan prosedur yang berbasis proses,” dia pungkas Presiden Jokowi.

 

Sebelumnya, Badan Anggaran DPR RI dan pemerintah menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3-5,6% pada tahun 2025 dalam rapat eksekutif bersama Menteri Keuangan RI, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. dan Gubernur Bank Indonesia, Kamis (7/4/2024).

Tujuan tersebut tertuang dalam Rencana Aksi Pemerintah (RKP) tahun 2025, dengan tema “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dalam Rencana Aksi Pemerintah (RKP) tahun 2025.

“Target pengembangan RKP tahun 2025 memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3-5,6%,” kata Andy Akmal Pasludin, RKP dan Panitia Pelaksana Prioritas Anggaran 2025.

Selanjutnya, Badan Anggaran menurunkan tingkat kemiskinan pada kisaran 7-8%. Angka ini meningkat 6-7% dibandingkan target sebelumnya yang diajukan pemerintah.

Selanjutnya rasio Gini ditetapkan sebesar 0,379-0,382 dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,5-5%. Rincian lengkap Sasaran Pembangunan RKP tahun 2025 adalah sebagai berikut: Pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6% Rasio Gini 0,379-0,382 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,5-5,0% Indeks Sumber Daya Manusia (IMM) 0,56 Tingkat Kemiskinan 8,0% 7 . Intensitas emisi gas rumah kaca 38,6% Nilai Nilai Tukar Petani (NTP) 115-120 Nilai Tukar Nelayan (NTN) 105-108 

happy Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Happy
0 %
sad Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Sad
0 %
excited Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Excited
0 %
sleepy Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Sleepy
0 %
angry Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Angry
0 %
surprise Sri Mulyani Cs Waspadai Ekonomi Global 2024, Ada Apa?
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D slot jepang