Sri Mulyani: Aset Negara Capai Rp13.000 T per 31 Desember 2023
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan posisi keuangan negara pada neraca per 31 Desember 2023 mencakup aset sebesar Rp13.072,8 triliun. Pos-pos tersebut meningkat 6,06 persen menjadi Rp12.325,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu berdasarkan data Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2022 yang dianalisis.
Selain aset, keadaan keuangan negara juga dapat dipahami dari utang negara sebesar Rp9.536,7 triliun dan posisi negara sebesar Rp3.536,1 triliun. Utang pemerintah juga meningkat dibandingkan rekor tahun 2022, mencapai Rp8.920,56 triliun, sedangkan ekuitas naik tipis dari Rp3.404,89 triliun.
“Ini pertama kalinya sejak diperkenalkannya pelaporan berbasis akrual terjadi peningkatan ekuitas tanpa review aset pada tahun 2023. Hal ini tidak terlepas dari perbaikan kinerja dana masyarakat dan peningkatan penggunaan dana masyarakat,” jelas Mr. Mulyani. Pada tanggal 20 Rapat Paripurna DPR RI.
Pada kesempatan itu, Bapak Mulyani juga menyampaikan Laporan Operasional (LO) tahun 2023 dengan pendapatan operasional sebesar Rp3.083,2 triliun dan beban usaha sebesar Rp3.111,7 triliun. Di sisi lain, terdapat peningkatan sebesar DR 60,1 triliun dari pekerjaan non-kerja, yaitu peningkatan LO tahun 2023 sebesar Rp 31,6 triliun.
“Peningkatan LO pada tahun 2023 ini merupakan yang pertama kalinya sejak diperkenalkannya akuntansi berbasis akrual atau penyusunan laporan operasional pertama kali pada tahun 2015,” kata Mulyani.
Laporan Arus Kas 2023 memberikan informasi mengenai arus pendapatan dan belanja pemerintah pada tahun 2023. Arus kas dari aktivitas operasi minus Rp34,8 triliun, arus kas dari aktivitas investasi minus Rp391,6 triliun, dan arus kas dari aktivitas pendanaan Rp445,8 triliun. dan arus kas bersih dari Rp 88,7 triliun.
“Keluarnya dana dari kegiatan investasi menunjukkan upaya pemerintah khususnya dalam mendukung proyek pembangunan infrastruktur,” jelas Pak Mulyani.