Semen Indonesia Kantongi Laba Rp 2,17 Triliun pada 2023
gospelangolano.com, Batavia – PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja tahun anggaran 2023 yakni 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan. Namun, seiring meningkatnya biaya, laba perusahaan mengalami stagnasi.
Berdasarkan laporan keuangan Semen Indonesia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (3/3/2024), pendapatan PT Semen Indonesia Tbk pada 2023 sebesar Rp 38,65 triliun. Pendapatan ini meningkat 6,25 persen dibandingkan untuk pendapatan. pada tahun 2022 sebesar Rp 36,38 triliun.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban inti akan meningkat menjadi Rp28,47 triliun pada tahun 2023 dari Rp25,7 triliun pada tahun 2022. Dampaknya, laba puncak perseroan pada tahun 2023 akan berkurang menjadi Rp10,18 triliun dari Rp10,68 triliun pada tahun 2022.
Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp2,52 triliun, beban umum dan administrasi sebesar Rp3,35 triliun, pendapatan keuangan sebesar Rp207,34 miliar, dan beban keuangan sebesar Rp1,39 triliun. Sementara itu, perseroan membuka mitra bagi hasil dan usaha patungan sebesar Rp16,95 juta dan pendapatan operasional lainnya sebesar Rp191,22 juta neto.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan meraup laba tahun berjalan bagi pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp 2,17 triliun. Laba tersebut berkurang 8,22 persen dibandingkan laba FY2022 yang tercatat Rp 2,36 triliun.
Aset perseroan per 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp81,82 triliun dari Rp82,96 triliun pada tahun 2022. Liabilitas pada tahun 2023 turun menjadi Rp31,77 triliun dari Rp33,27 triliun pada tahun 2022, EUR 1,24 triliun pada tahun 2022 dari Rp47,24 triliun pada tahun 2022.
Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) gencar memanfaatkan energi baru dan terbarukan di seluruh wilayah operasional. Salah satu anak usaha perseroan, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), mendukung inisiatif tersebut dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan di pabrik di Tuban, Jawa Timur.
SBI bekerja sama dengan PT Energi Mitra Indika Usaha Surya mulai mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) (On-Grid Rooftop Connected Photovoltaic System) yang sudah ada di Grid Connected pada sepuluh gedung rooftop dengan kapasitas terpasang 6,39 MWp.
PLTS Atap ini akan berjalan paralel dengan listrik eksisting PLN untuk beberapa kebutuhan operasional pabrik, jasa dan fasilitas pendukung lainnya di pabrik SBI Tuban.
Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, selain penggunaan cerobong asap sebagai pengganti batu bara dalam proses produksi semen, produk ramah lingkungan juga akan ditingkatkan dan efisiensi penggunaan energi listrik dan energi panas akan ditingkatkan. Pemanfaatan energi surya juga merupakan wujud nyata komitmen pembangunan berkelanjutan.
“Sekaligus mencapai operasional yang lebih efisien, proyek ini berkontribusi pada dekarbonisasi yang dilakukan SIG untuk mengurangi beban pemanasan global,” kata Lilik dalam keterangan resmi, Minggu (18/2/2023).
Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Vita Mahreyni mengatakan, pembangunan instalasi panel surya di salah satu gedung yakni gedung perkantoran utama pabrik Tubani telah selesai dan pemasangan akan dilanjutkan di sembilan gedung lainnya. bangunan
Proyek pemasangan PLTS atap diharapkan selesai dan selesai pada kuartal III tahun ini. Target ini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan EBT dan pencapaian target GIS yaitu penurunan intensitas emisi GRK target 2 sebesar 23,9 persen pada tahun 2030 (baseline 2019), sebagaimana tercantum dalam roadmap keberlanjutan GIS.
“Pemanfaatan energi surya di pabrik SBI Tuban semakin menegaskan komitmen transisi energi SIG ke EBT yang lebih ramah dan membantu dalam mendorong efisiensi biaya operasional Perseroan, serta memberikan kontribusi positif bagi pemerintah dalam mencapai tujuan emisi nol bersih pada tahun 2060,” kata Life Mahreyni.
Sebagai upaya percepatan target penurunan intensitas emisi GRK 2, SIG menggandeng PT PLN (Persero) dalam program pembangkit energi terbarukan pada September 2023. Melalui kerja sama tersebut, SIG mendapat dukungan dalam upaya transisi menuju energi hijau melalui EBT. sumber listrik untuk memenuhi kebutuhan operasional GIS.
SIG juga menjajaki inisiatif untuk mengurangi intensitas emisi GRK Sasaran 3, atau emisi yang berasal dari peralatan perusahaan, yang dihasilkan dari sumber yang tidak dimiliki atau dikendalikan langsung oleh perusahaan.
Dalam konteks pengurangan intensitas emisi GRK pada tujuan 3, GIS menargetkan fasilitas transportasi bagi pekerja (pekerja lapangan), serta aktivitas logistik yang terkait dan non-deployable.
Sejak pagi hari bulan Februari 2024, SIG telah melakukan uji coba operasional bisnis ketenagalistrikan di pabrik SIG Tuban yang mengajak karyawan untuk mengetahui seberapa besar emisi karbon yang dapat dikurangi dan menemukan rencana pengelolaan yang tepat. Selain itu, uji coba armada logistik terkoneksi menggunakan dump truck electric vehicle (EV) juga dilakukan di pabrik SBI Narogong.
“Penggunaan kendaraan listrik merupakan salah satu upaya ekstra SIG untuk mengurangi karbonisasi kendaraan penyebab polusi udara, dan penggunaan energi fosil untuk menjaga kelestarian lingkungan,” kata Life.