Sebentar Lagi Matahari Akan Tepat di Garis Khatulistiwa
gospelangolano.com Tekno – Shadowless Day atau Grand Solstice atau Esteva merupakan peristiwa saat Matahari berada pada posisi tertinggi di langit. Ketika deklinasi Matahari sama dengan garis lintang pengamat, fenomena tersebut disebut Kiamat Besar. Saat ini terjadi, matahari berada tepat di atas kepala atau disebut titik puncak. Jika hal ini terjadi maka bayangan benda vertikal tersebut akan hilang seiring menjadi benda itu sendiri. Karena itulah klimaks utamanya tetap diceritakan tanpa bayangan. Hari tanpa bayangan terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat sejajar dengan bidang ekliptika/bidang revolusi bumi, sehingga posisi Matahari dari Bumi berubah-ubah sepanjang tahun. Dari 23,5 derajat Lintang Utara hingga 23,5 derajat Lintang Selatan. Ini disebut gerak semu harian Matahari. Berdasarkan publikasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), karena letak Indonesia yang berada di sekitar garis khatulistiwa, Indonesia akan mengalami angin topan besar sebanyak dua kali dalam setahun. Saat peristiwa diurnal terjadi, posisi matahari tepat sejajar dengan kepala seseorang, tepatnya di atas garis khatulistiwa atau khatulistiwa. Jadi seluruh wilayah di sekitar garis khatulistiwa akan mengalami pergerakan semu matahari, termasuk Indonesia. Di Indonesia, pergerakan semu matahari biasa digunakan untuk menentukan arah kiblat. Sebab saat mencapai puncaknya, matahari akan tepat berada di atas Ka’bah. Tahun ini Matahari menghadap langsung pada Rabu 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB dan 22 September 2024 pukul 19.43 WIB. BMKG memperingatkan cuaca buruk di Bali, mengimbau masyarakat berhati-hati BBMKG Wilayah III Denpasar telah mengeluarkan peringatan kemungkinan cuaca buruk di Bali yang diperkirakan terjadi pada 6-8 April 2024. gospelangolano.com.co.id 6 April 2024