Satgas BAKTI Berhasil Kawal Pembangunan 5.618 BTS 4G Hingga Akhir Tugas
gospelangolano.com, Jakarta – Satuan Tugas Bakti (Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyelesaikan tugasnya. Hal itu terjadi saat penyampaian laporan akhir pelaksanaan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budhi Ari Setiyadi.
Menkominfo menyampaikan, Satgas Bakti berhasil memberikan rekomendasi strategis terhadap penyelesaian proyek pembangunan BTS 4G dan HBS (Hot Backup Satellite), serta menyusun langkah-langkah optimalisasi program infrastruktur telekomunikasi Bakti Kominfo.
Menurut Menkominfo, kelompok operasional tersebut terbukti membawa manfaat bagi masyarakat seiring dengan efisiensi anggaran dan peningkatan pendapatan negara secara signifikan.
“Saya berharap model gugus tugas ini dapat dijadikan acuan bagi proyek-proyek publik besar lainnya yang memerlukan koordinasi antarlembaga untuk mengurangi risiko dan memastikan solusi berdasarkan tata kelola yang baik,” kata Menkominfo. Siaran pers diterima, Sabtu (19/10/2024).
Di sisi lain, Sarvoto Atmosutarno, Ketua Satgas Bakti Kominfo, mengatakan satgas berhasil mengusulkan solusi permasalahan, khususnya pembangunan BTS 4G dan HBS.
Pada program BTS 4G, gugus tugas mengawal penyelesaian total 5.618 proyek BTS 4G dengan biaya modal Rp12,045 triliun dan biaya operasional Rp144,878 miliar per bulan.
Hingga tanggal 18 Oktober 2024, BAKTI Kominfo telah berhasil membangun 5.618 lokasi BTS 4G (628 BTS diantaranya mengalami force majeure dan masih dalam tahap penyelesaian), BAKTI Kominfo berhasil menyelesaikan pembangunan 5.321 lokasi siaran langsung.
Sedangkan 297 fasilitas lainnya sedang dibangun karena kendala aparat keamanan di wilayah Papua.
Untuk program HBS, satgas merekomendasikan kontrak HBS dengan reimbursement 100 persen dan biaya Rp3,5 triliun.
“Kami memberikan beberapa rekomendasi terkait perpanjangan kontrak operasi, serta penyelesaian permasalahan keamanan dan geografis di wilayah force majeure. Untuk HBS kami sarankan untuk membatalkan kontrak karena SATRIA-1 beroperasi sesuai rencana,” kata Sarvoto.
Satgas BAKTI Kominfo 2023 dibentuk atas perintah Menteri Komunikasi dan Informatika Republik tanggal 12 Oktober 2023. Satgas ini dibentuk untuk mengatasi berbagai kendala strategis dan operasional dalam proyek BAKTI.
Sebelumnya pada September 2024, pembangunan infrastruktur di Indonesia tercatat mengalami kemajuan pesat selama satu dekade terakhir, terutama di sektor digital.
Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah dalam melaksanakan misi Indonesia Emas 2045.
Fadilla Mather, Direktur Utama Bakti (Badan Telekomunikasi dan Akses Informasi) Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyoroti pentingnya infrastruktur digital selama FMB9 (Dialog Forum Merdeka Barat 9).
Menurutnya, infrastruktur digital menjadi landasan transformasi di berbagai bidang.
“Digitalisasi memungkinkan kita menjadi lebih efisien dan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, termasuk daerah terpencil,” kata Fadilla dalam siaran pers yang diterima, Kamis (05/09/2024).
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Ekosistem Digital menyatakan telah berhasil meningkatkan akses internet di Indonesia dari 34,9% pada tahun 2014 menjadi 79,50% dari total penduduk.
Hal ini menunjukkan semakin banyak masyarakat yang terhubung dengan internet, sehingga akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi digital.
“Program digitalisasi yang kami jalankan tidak hanya sebatas membangun infrastruktur internet, tetapi juga meningkatkan kualitas dan ketersediaan layanan digital di seluruh tanah air,” ujarnya.
Saat ini, pembangunan infrastruktur telekomunikasi sektor 3T menjadi salah satu program utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika. Langkah ini dilakukan dengan menggunakan jaringan satelit, fiber dan BTS 4G.
Namun pemerataan infrastruktur yang proporsional bukannya tanpa kendala. Fadilla mengatakan tantangan terbesarnya adalah menciptakan permintaan di wilayah yang belum tersedia teknologi digital.
Untuk itu, Direktur Bakti mengatakan pihaknya juga fokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui program pelatihan digital.
“Kami memahami bahwa digitalisasi hanya berhasil jika masyarakat memiliki keterampilan untuk menggunakannya,” lanjutnya.