Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue

0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) akan menambah modalnya melalui perolehan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau penerbitan hak.

PT Sarana Menara Nusantara Tbk menargetkan dana segar Rp9 triliun dari hasil right issue, berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (18/9/2024). Perseroan dan/atau anak perusahaannya PT Profesional Telekomunikasi (Protelindo) akan menggunakan dana emisi tersebut untuk membayar utang dan kebutuhan modal kerja. Kredit mana yang akan dibayar kembali dari Perseroan dan/atau Protelindo akan ditentukan kemudian.

“Sebagaimana disebutkan di atas, penggunaan dana untuk keperluan Protelindo dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang transaksi dan transaksi yang terkait dengan benturan kepentingan,” ujarnya. akan mengumumkan. .

Perseroan menyatakan berencana melakukan right issue untuk melunasi utang dan kebutuhan modal kerja sebagai bagian dari upaya memperkuat struktur permodalan Perseroan guna meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan.

Apabila pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD yang tertuang dalam rencana tersebut, maka kepemilikan pemegang saham Perseroan akan terdilusi.

Penambahan modal dilakukan dengan cara penambahan modal, dan penyampaian pernyataan penambahan modal dilakukan setelah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan. Sesuai dengan ketentuan POJK No. 32/2015 dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, penambahan modal wajib dilakukan paling lambat 12 bulan sejak tanggal persetujuan RUPSLB.

Memperhatikan hal tersebut, Perseroan akan berusaha mendapatkan persetujuan pemegang saham atas penambahan modal tersebut melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 25 Oktober 2024.

Saham TOWR turun 1,74% ke Rp 845 per saham pada penutupan perdagangan Selasa 17 September 2024. Harga saham TOWR dibuka melemah lima poin di Rp855 per saham. Harga saham TOWR berada pada level tertinggi Rp 860 dan terendah Rp 840 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.923 kali dan volume perdagangan sebanyak 235.280 lembar saham. Nilai transaksinya Rp 20 miliar.

Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melalui entitas operasinya PT iForte Solusi Infotek menyelesaikan akuisisi 90,11% PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) pada 1 Juli 2024.

PT iForte Solusi Infotek di IBST setara PT Bakti Taruna Sejati, PT Dian Swaistika Sentosa Tbnovk, Mass., berdasarkan informasi yang diungkapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (03/07/2024). dan PT DSST Mas Gemilang.

Menurut informasi yang diberikan BEI, “tujuan akuisisi adalah untuk memperkuat posisi komersial kelompok pembelian di bidang infrastruktur telekomunikasi digital, memperluas bisnis dan memperluas jaringan penjualan.”

Sedangkan iForte Solusi Infotek membeli saham IBST dengan harga Rp 2.813 per saham. Dengan demikian, total nilai pembelian kembali saham IBST sebesar Rp 3,42 triliun.

Sebelum akuisisi, perseroan menyatakan telah menerima surat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, IBST, yang memberitahukan adanya perubahan struktur kepemilikan saham Inti Bangun Sejahtera.

Setelah pemugaran selesai, pembeli menjadi pengendali baru dan pemugaran dapat dikendalikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Tidak ada kemitraan antara Pembeli dan IBST.

“Sebagai pengendali baru IBST, pembeli akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK Nomor 9 Tahun 2018”,

 

Sebelumnya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berencana mengakuisisi 90,11 persen saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) melalui entitas operasinya PT Iforte Solusi Infotek (Iforte). IBST merupakan perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Saham tersebut akan diperoleh dari PT Bakti Taruna Sejati selaku pengendali 79,88% saham IBST dan beberapa pemegang saham minoritas Inti Bangun Sejahtera lainnya.

Menurut Wakil CEO Sarana Menara Nusantara Tbk Adam Gifari, pembeli akan menjadi pengendali baru IBST setelah transaksi pembelian kembali saham selesai.

Tujuan rencana akuisisi tersebut adalah untuk mengembangkan bisnis dan memperluas jaringan usaha guna memperkuat posisi bisnis kelompok pembeli di bidang infrastruktur telekomunikasi digital, kata Adam dalam keterbukaan informasi bursa, Kamis (6/6/). 2024). .

Rencana pembelian kembali tersebut dilakukan melalui tender atau lelang yang diselenggarakan oleh penjual dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), anak perusahaan yang dikendalikan langsung milik PT Sarana Menara Nusantara Tbk, sebagai pemenang lelang ikut serta hingga terpilih. (pelelangan istimewa).

 

Setelah Protelindo terpilih sebagai penawar pilihan, Protelindo menunjuk iForte, anak perusahaan terkendali Protelindo, untuk bertindak sebagai pembeli berdasarkan Rencana Pembelian.

“Perundingan rencana pemugaran dan penyelesaian pemindahan dilakukan langsung antara pembeli dan penjual. Unsur-unsur perundingan tetap mencakup nilai akhir rencana pemugaran dan jangka waktu penyelesaian rencana pemugaran.” kata Adam.

Setelah rencana pembelian kembali selesai, iForte selaku pengendali baru IBST akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan ketentuan Peraturan No.1. 9/2018.

Pelaksanaan rencana pembelian kembali dan penawaran tender wajib akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang pasar modal.

 

 

happy Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Happy
0 %
sad Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Sad
0 %
excited Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Excited
0 %
sleepy Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Sleepy
0 %
angry Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Angry
0 %
surprise Sarana Menara Nusantara Incar Rp 9 Triliun dari Rights Issue
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D