Rusia Ciptakan Robot Depesha dan Buggy, Drone Darat Pertama di Dunia
JAKARTA – Pertarungan dengan kendaraan udara tak berawak akan semakin intens. Tak hanya di udara, tapi juga di darat. Hal ini terjadi setelah Rusia berhasil membuat robot kamikaze pertama di dunia. Bukan hanya satu drone FPV saja, melainkan dua drone sekaligus yaitu Dipesha dan Buggy.
Keunggulan drone FPV adalah membantu dalam penargetan dengan menyediakan video real-time dan meningkatkan kesadaran situasional. Dulunya drone FPV hanya berupa helikopter atau drone multi-rotor yang bisa terbang, namun kini Rusia telah mengembangkan drone kamikaze dengan latar belakang yang unik.
Laporan dari Sputnik, Senin (3/6/2024) Depesha artinya pengiriman. Drone darat kamikaze ini dikendalikan menggunakan joystick dan helm FPV. Mesin ini dirancang untuk menyerang personel dan peralatan musuh serta benteng pertahanan.
“High Precision Complex Holding (bagian dari Rostec) telah mengembangkan robot multifungsi Depesha dan Buggy. Robot Depesha dipasang pada platform yang dipantau dan dikendalikan oleh operator menggunakan joystick dan helm FPV. Robot buggy memiliki satu roda .platform dan kedua robot tersebut dapat digunakan sebagai “drone kamikaze berbasis darat untuk menyerang target musuh dengan meledakkan muatan yang dikirimkan oleh robot”.
Fitur terpenting alat berat ini meliputi kekompakan, kemampuan manuver, dan daya dukung. Dipesha memiliki daya angkut 150 kg dan buggy drone 250 kg sehingga menjadi perangkat andalan para prajurit di garis depan.
Berbagai versi robot dapat digunakan untuk menyerang personel musuh, pertahanan, titik tembak, dan benteng. Robot juga dapat digunakan untuk memindahkan dan menghilangkan rintangan pertahanan seperti gigi naga, sehingga membuka jalan bagi kendaraan lapis baja untuk melewatinya. Selain itu robot ini juga bisa memasang ranjau.
Depesha dan kereta juga dapat mengirimkan makanan, amunisi, dan bahan bakar dengan cepat dan diam-diam ke garis depan, mengevakuasi tentara yang terluka. Robot tersebut saat ini sedang menjalani pengujian ekstensif di Daerah Operasi Militer Khusus.