Ridwan Kamil: Era Digital Lahirkan Disrupsi di Segala Aspek, Menguasai AI Jadi Sebuah Keharusan

Read Time:2 Minute, 17 Second

Bandung – Kemajuan teknologi membutuhkan perubahan di segala aspek. Memang, beberapa bidang yang biasanya dikelola oleh sumber daya manusia mau tidak mau akan terganggu. Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwon Kamil, kini terjadi kekacauan. Oleh karena itu, adaptasi sangat penting agar tidak dirusak oleh kecerdasan buatan (AI). “Saya pemimpin Jabar, setiap hari saya beradaptasi, sekarang saya jenderal, saya ahli desain arsitektur, sejak saya jadi pemimpin saya harus pintar dalam segala hal, mulai dari inflasi, saya harus pintar. memahami AI,” kata Ridwon Kamil saat menjadi keynote speaker pada Indonesia Digital Conference (IDC) 2023 di El Royal Hotel, Bandung, Rabu (23/8/2023). Kang Emil mengungkapkan, Indonesia merupakan negara yang paling banyak Pengguna internet tahun lalu berjumlah 204 juta dan total jumlah ponsel yang beredar lebih dari 350 juta orang.

Tak hanya itu, menurut Pak Kang Emil, Indonesia juga merupakan negara dengan penggunaan ponsel paling lama di dunia, hingga 5,7 jam per hari.

“Masalah saya apa? Dalam setiap gangguan pasti ada sisi baik dan sisi gelap manisnya. Sebagai pemimpin, saya harus mendorong sisi positifnya, tapi juga mempersiapkan benteng melawan sisi gelap ini dan negara harus siap menghadapinya. ” dia berkata. Pak Kang Emil menjelaskan, nilai transformasi ekonomi digital di Indonesia mencapai 220 miliar dolar.  “Yang tadinya berjualan secara fisik kini belajar berjualan secara online. Oleh karena itu, Indonesia adalah negara yang paling cepat beradaptasi dengan pengalaman digital. Negara kita paling cepat dalam membangun aplikasi, mencari mitra, berbisnis, dan memberikan pinjaman,” ujarnya. Menjelaskan. Kang Emil mengatakan yang mengubah lanskap perekonomian adalah digital, sedangkan tugas pemimpin adalah memastikan akses digital eksklusif. Makanya saya banyak menciptakan inovasi di dalam negeri. Tiga disrupsi di Indonesia, pandemi Covid-19, digitalisasi, krisis iklim, ”ujarnya. Kang Emil menjelaskan, dengan AI imajinasi menjadi tidak terbatas sehingga mampu menciptakan gambar yang menggantikan proses kerja manusia. “Jadi, kalau Indonesia mau siap, tidak hanya harus mengelola perekonomian yang bernilai 220 miliar dolar. Tidak hanya Amerika Serikat, tapi juga melindungi sisi gelap konflik digital yang khusus pada AI.” “Dengan AI, dengan disrupsi digital, harapan ada di sini. Formulanya hanya satu, semua yang normal akan digantikan oleh mesin,” ujarnya. Indonesia Digital Conference (IDC) dan AMSI Awards merupakan bagian dari kemitraan AMSI dengan Internews dan USAID MEDIA untuk membangun bisnis media berkelanjutan di Indonesia.  Pada ajang tahun ini, penghargaan IDC dan AMSI juga didukung oleh PT Astra International Tbk, PT Perusahaan Perusahaan Perusahaan Negara (Persero), Indonesia Mining Industry (MIND ID), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero). , PT Adaro Energy Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Merdeka Copper Gold Tbk, Bank BJB, Harita Nickel, PT XL Axiata Tbk, dan Mindero Foundation. PKB Sudah Incar Sandiaga Uno, Tak Dukung Ridwon Kamil di Pilgub Jabar PKB Tak Akan Dukung Ridwon Kamil Jika Kembali Maju di Pilkada Jabar 2024 Pilkada Jabar. gospelangolano.com.co.id 4 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Mamah Nada Mencapai 1 Juta Subscribers YouTube dengan Konten Petualangan dan Masakan Alam
Next post Blokade Perdagangan Minyak Rusia dan Sektor Keuangan, Inggris Jatuhkan Sanksi Baru