Renovasi Gudang Berujung Penemuan Arkeologi, Pria Ini Syok Temukan Fosil Mammoth Purba
gospelangolano.com, Jakarta, a local wine farmer Andreas, a gender of the local wine farmer, accidentally discovered a mammoth bone fossil in his wine in Gobelsburg in Krems, near Vienna. Menyadari pentingnya temuan ini, ia segera melaporkannya ke Kantor Monumen Federal Austria. Lembaga tersebut kemudian menghubungi Institut Arkeologi dan Arkeologi Austria (OEAW) untuk penelitian lebih lanjut.
Penemuan ini dianggap sebagai salah satu penemuan terpenting Austria di lebih dari satu abad. The team of archaeologists examined the location of a layer of mammoth bones, as well as many artifacts that had been found in stone and residual charcoal. Memiliki artefak ini membantu para ahli memperkirakan usia tulang dan memberikan wawasan tentang kehidupan lama di wilayah tersebut.
Informasi lengkap di bawah ini adalah ringkasan dari berbagai sumber daya pada hari Rabu (5/2/2025).
Penemuan baru ini menambahkan catatan sejarah sekitar 150 tahun yang lalu, dan temuan serupa dibuat di Gobelsburg. Di sana, para peneliti menemukan lapisan tulang, api, fosil dekoratif dan arang di ruang bawah tanah yang berdekatan. Penemuan baru di Gobilsburg memberikan perspektif baru tentang bagaimana orang -orang prasejarah mengejar ibu mereka.
“Kami menyadari bahwa prasejarah mencari Mamut, tetapi kami masih tahu pendekatan mereka,” kata Parow-Souchon.
Archaeologists believe that the location in the river in the pernimperian basement where the femoral bones were found may be the location of animals’ death, perhaps because the hunter hunted Maumot and prepared a trap there.
Para peneliti saat ini sedang meninjau sisa -sisa Mamut untuk mendapatkan wawasan baru sebelum menggerakkan tubuh dan memulihkan Museum Sejarah Alam.
Menurut sebuah laporan oleh The Guardian (28/6), fosil raksasa ditemukan di Siberia, Rusia pada Agustus 2020.
Fosil eukariotik multiseluler telah ditemukan, berusia 1,63 miliar tahun, menghancurkan fosil tertua di dunia.
Mammoth ditemukan dalam penelitian terbaru, yang merupakan genus gajah kuno yang sudah selesai. Fosil raksasa yang dibunuh oleh manusia sejak 37.000 tahun yang lalu memberikan bukti keberadaan manusia di wilayah tersebut.
Perubahan iklim dan perburuan yang intens dituduh memainkan peran dalam kepunahan mammoth. Namun, penelitian terbaru telah mengambil peran orang sebagai alasan utama, atau setidaknya faktor terakhir.
Bulu mammoth melayang di belahan bumi utara selama lebih dari setengah juta tahun, mencapai klimaks kemuliaan sekitar 20.000 tahun yang lalu. Namun, selama 10.000 tahun ke depan, populasi mereka akan diisolasi dari wilayah pesisir Siberia dan Alaska. Akhirnya, mereka menghilang sekitar 4.000 tahun yang lalu.