Rencana Tutup PLTU Suralaya, PLN Belum Buka Suara
gospelangolano.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) belum mau berkomentar mengenai rencana pemerintah menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Cilegon, Banten. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan akan memberikan pengumuman resmi.
Menurut Luhut, penutupan PTU Suralaya bisa mengurangi polusi udara Jakarta. “(Penutupan Suralaya) penting untuk pencemaran udara di Jakarta. Ini sedang kita upayakan dan akan segera kita umumkan,” kata Luhut saat menghadiri Indonesia Solar Summit 2024, di Jakarta, Rabu (21/8/2024) lalu. .
gospelangolano.com menghubungi PLN. Dari Vice President Corporate Relations Grahita Mohamed dan Gregorius Adi Trianto, Vice President Corporate Relations dan TJSL. Keduanya tidak menjawab apa yang mereka tanyakan.
PLN mengoperasikan delapan unit pembangkit listrik di kompleks pembangkit listrik Suralaya, yang tertua telah beroperasi sejak tahun 1980-an. Pembangkit Listrik Suralaya merupakan salah satu sumber tenaga listrik utama di Jakarta. Namun, hal ini juga dituding sebagai penyebab tingginya polusi udara di kota berpenduduk 10 juta jiwa ini.
Dengan total kapasitas terpasang sebesar 3.400 MW, PLTU PGU Batubara Suralaya merupakan unit terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh PT PLN Indonesia Power. Batubara merupakan sumber energi utama di Indonesia.
Kelimpahannya dan biayanya yang relatif rendah menjadikannya pilihan populer untuk pembangkit listrik. Namun pembakaran batu bara melepaskan sejumlah besar polutan ke atmosfer.
Partikel kecil batu bara dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan. Gas produksi batu bara juga berkontribusi terhadap hujan asam, yang dapat merusak bangunan, hutan, dan ekosistem perairan. Nitrogen oksida dari pembakaran batu bara berkontribusi terhadap pembentukan ozon, polutan udara yang berbahaya.
Tingginya tingkat polusi udara di Jakarta juga berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Warganya lebih rentan terserang penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru. Anak-anak sangat rentan karena paru-paru mereka yang sedang berkembang lebih sensitif terhadap polutan.
Menyadari dampak serius pencemaran batu bara terhadap kesehatan dan lingkungan hidup, pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketergantungannya pada batu bara. Langkah ini antara lain akan mendorong energi terbarukan melalui investasi pada proyek energi surya, angin, dan panas bumi untuk mendiversifikasi bauran energi negara.
Kami mendorong terjadinya transfer energi… (baca di halaman berikutnya)