Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023

0 0
Read Time:3 Minute, 12 Second

gospelangolano.com, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) mendorong perdagangan karbon dengan menjual 2,4 juta ton CO2 pada tahun 2023. Hal ini merupakan komitmen untuk mendukung rencana pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan beberapa unit pembangkit listrik PLN Indonesia telah mendapatkan verifikasi nilai emisi gas rumah kaca dari Sucofindo, lembaga sertifikasi dan verifikasi gas rumah kaca (GRK) independen yang terakreditasi.

Unit pembangkit listrik PLN Indonesia yang berkontribusi terhadap perdagangan karbon pada tahun 2023 adalah 10 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Di antaranya PLTU Suralaya, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Adipala, PLTU Ombilin, PLTU Labuan, PLTU Pangkalan Susu, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan Angin, dan PLTU Teluk Sirih.

“PLTU Suralaya merupakan penyumbang penurunan emisi karbon terbesar, yakni sekitar 1,5 juta ton CO2,” kata Edwin, Jumat (26/4/2024).

Edwin mengungkapkan perdagangan karbon PLN Indonesia Power mencapai 2.428.203 ton CO2 pada tahun 2023 dan akan meningkat dua kali lipat di tahun-tahun mendatang.

“Target perdagangan karbon pada tahun-tahun mendatang adalah dua kali lipat dibandingkan tahun 2023,” kata Edwin. Emisi nol bersih pada tahun 2060

Menurut Edwin, capaian dan tujuan perdagangan karbon IP PLN adalah untuk mendukung pemerintah mencapai target Kontribusi Nasional (NDC) tahun 2030 dan emisi net zero tahun 2060.

“Melalui perdagangan karbon PLN Indonesia Power, kami berkontribusi dalam mengurangi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, yang juga sejalan dengan berbagai upaya pemerintah,” tutup Edwin.

Perdagangan karbon merupakan inovasi bisnis PLN yang sejalan dengan tujuan net zero emisi (NEE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power juga berupaya untuk lebih meningkatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) di tingkat nasional dengan bekerja sama dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerja sama di bidang perdagangan karbon.

“Perdagangan karbon merupakan pengembangan bisnis yang melampaui kWh, juga dapat mengurangi emisi karbon,” tutup Edwin.

PLN Nusantara Power (PLN NP) bertujuan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia untuk mewujudkan kepulauan yang lebih hijau dengan mengurangi emisi karbon (CO2) sebesar 17 juta ton CO2.

Perusahaan berkomitmen untuk menciptakan Indonesia yang lebih hijau. Melalui berbagai inovasi, salah satunya menjadi penyedia pertukaran karbon terbesar di Indonesia, proyek pembakaran bersama dan energi baru terbarukan (EBT) di bawah Green Energy Movement (GEM).

PLN Nusantara Power melalui PLTGU Muara Karang Blok 3 memperdagangkan sekitar 1 juta karbon di Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Aji, Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia dan Manajemen Pegawai, menekankan pentingnya mengelola proses pertukaran karbon ini.

Menurutnya, PLN NP berupaya dari berbagai sudut pandang untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060 atau lebih awal.

Selain pertukaran karbon, terdapat 11 PLTU NP PLN yang telah menjadi peserta perdagangan karbon dan mendapat persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha (PTBAE-PU) yang disetujui Kementerian ESDM. , dalam jumlah yang diperdagangkan hingga 35 juta ton,” jelasnya.

Salah satu indikator menonjol dari TN PLN adalah produksi energi bersih dari co-firing pada tahun 2023, yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 525,62 GWh atau 533.291,79 MT.

Hingga saat ini, PLN NP telah menerapkan cofiring secara kontinyu di 24 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sejalan dengan semangat dunia untuk menurunkan suhu bumi dan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Paris, PLN Nusantara Power turut berkontribusi melalui Gerakan Energi Hijau, jelas Aji.

Gerakan energi hijau ini diusung tidak hanya dengan melakukan co-firing terhadap PLTU yang sudah ada, namun juga keseriusan perusahaan dalam membangun pembangkit listrik ramah lingkungan, seperti PLTS, PLTA dan juga PLTB.

Pada tahun 2023, PLN NP berhasil menyelesaikan salah satu Proyek Strategis Nasional (NSP) yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (PLTS) Cirata yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Dengan PLTS ini kita bisa menghindari 214.000 ton CO2 setiap tahunnya.

“Kami juga terus mendukung smart city di Wilayah Ibu Kota Negara (IKN) dengan menyediakan energi bersih dari PLTS IKN 50 MW. Saat ini kami sudah menyelesaikan tahap pertama sebesar 10 MW,” tambah Aji.

happy Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Happy
0 %
sad Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Sad
0 %
excited Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Excited
0 %
sleepy Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Sleepy
0 %
angry Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Angry
0 %
surprise Realisasi Perdagangan Karbon PLN IP Capai 2,4 Juta Ton CO2 di 2023
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D