Rakor Transmigrasi 2024 Tuntas, Wamendes PDTT Berikan Apresiasi

Read Time:1 Minute, 57 Second

Jakarta – Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Migrasi Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) menutup Konferensi Koordinasi Migrasi (Rakor) 2024 yang diselenggarakan pada 5-7 Mei 2024 di Makassar. Sulawesi Selatan Dalam rakor yang dibuka Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, berbagai agenda dibahas dan disepakati.

Rapat koordinasi yang dihadiri para kepala dinas yang membawahi migrasi di berbagai kabupaten/kota dan provinsi yang diikuti seluruh Indonesia ini membawa banyak agenda penting, antara lain pengintegrasian fungsi antar lembaga untuk mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). 2020-2024, katalogisasi usulan proyek migrasi tahun 2025 dan percepatannya Fasilitas Penyelesaian Hak Pengelolaan Tanah dan Tanah (HPL).

Topik lain yang diangkat dalam rakor tersebut adalah pada topik “Pencapaian Tujuan Program RPJMN 2020-2024: Mewujudkan Ruang Migrasi yang Bebas dan Kompetitif” merupakan penjajakan peluang berkembangnya migrasi modern terkait pembiayaan alternatif perumahan dan pertumbuhan ekonomi

Rapat koordinasi tersebut juga mencakup diskusi meja bundar mengenai topik pertanahan. migrasi modern Model migrasi mandiri dan diskusi kelompok koordinasi dan integrasi untuk bisnis lintas batas. Setelah tiga hari berdiskusi, Rakor Migrasi 2024 resmi ditutup oleh Wakil Menteri Desa (Wamendes) PDTT Paiman Raharjo.

“Kami mengapresiasi kerja positif Dirjen PPKTrans selama RPJMN 2020-2024. Urgensi dukungan imigrasi dan fiskal harus semakin ditingkatkan pada pemerintahan mendatang. Keberhasilan imigrasi di seluruh Indonesia sudah tidak diragukan lagi, sehingga keberadaannya penting untuk melanjutkan kewaspadaan kita bersama,” kata Wakil Menteri Desa Paiman Raharjo. ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/7/2024).

Sementara itu, Ardiles Saggaf, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Imigrasi Provinsi Sulawesi Selatan. yang turut serta dalam rakor tersebut mengatakan, pihaknya telah menerima usulan penempatan lebih dari 3.000 keluarga KK untuk ditempatkan di 57 wilayah pemukiman kembali di seluruh Indonesia dan penempatan di 77 kabupaten.

Apalagi karena tren anggaran imigrasi yang menurun. Oleh karena itu disepakati perlunya dukungan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapena. dan berbagai kementerian Untuk alternatif sumber pendanaan lainnya

Dalam diskusi khusus Pemerintah daerah juga telah berkomitmen untuk mengembangkan model baru, termasuk Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM) dan Transpolitan. (Sumatera Barat), Kabupaten Barito Kuala (Kalimantan Selatan), Kabupaten Bengkulu Utara (Benggulu) dan Kabupaten Mesuji (Lampung).

Sementara itu secara khusus, dalam pembahasan Land Desk, disepakati penerbitan sertifikat Migrasi Hak Milik (SHM) terhadap lokasi-lokasi yang diserahkan kepada pemerintah daerah dan berstatus Hak Pengelolaan Tanah (HPL) melalui Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL). mekanisme sektor (Lintor)

Khusus untuk mengambil SHM Migrasi di tempat penyerahan Namun belum berstatus HPL Akan dilaksanakan melalui mekanisme pembagian tanah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pelatih Sabah FC Pastikan Saddil Ramdani Main di Turnamen Pramusim RCTI Premium Sports
Next post 10 Universitas dengan Jurusan Ilmu Komunikasi Terbaik di Indonesia, Ada Incaranmu?