Puncak Arus Mudik Lebaran Jatuh Sabtu 6 April 2024, Siap-siap Macet!
gospelangolano.com, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun 2024 akan jatuh pada H-4 atau Sabtu, 6 April 2024. Sementara untuk arus mudik lebaran, Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H+5 atau Senin, 15 April 2024.
Lisye Octaviana, Ketua Tim Komunikasi Korporat dan Pengembangan Masyarakat Jasa Marga, menjelaskan Jasa Marga memperkirakan volume lalu lintas di empat stasiun tol utama mencapai 259.000 kendaraan pada masa puncak arus mudik, meningkat 66,8% dibandingkan kondisi normal.
Ia mengatakan, “Pada saat yang sama, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 atau Senin 15 April 2024, dan arus lalu lintas di empat stasiun tol besar tersebut mencapai 300.000 kendaraan, meningkat hingga 300.000 kendaraan. hingga 131% dibandingkan kondisi normal.” Lisye Octaviana, dikutip Antara, Kamis (21/3/2024).
Lisye mengatakan, Jasa Marga memperkirakan jumlah kendaraan yang keluar wilayah Jabotabek pada masa mudik H-7 hingga H2 Idul Fitri 1445 H2 (3 April hingga 11 April 2024) sebanyak 1,86 juta kendaraan atau mencapai level normal 54,13%. Meningkat 5,94% dari periode lebaran 2023.
Pada periode ini, sebaran lalu lintas di luar wilayah Jabotabek sebagian besar berada di timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 58,4%, barat (Merak) sebesar 22,9%, dan selatan (Puncak) sebesar 18,8%.
Sementara itu, jumlah kendaraan yang masuk wilayah Jabotabek pada masa mudik Idul Fitri H1 hingga H+7 (10 April s/d 18 April 2024) diperkirakan sebanyak 1,92 juta kendaraan, meningkat 60,55% dibandingkan periode mudik Idul Fitri H1 hingga H+7 (10 April s/d 18 April 2024). periode normal dan 2023 meningkat 4,19% pada periode Idul Fitri.
Sebaran lalu lintas yang masuk ke wilayah Jabotabek pada periode ini terutama berasal dari arah timur (Trans Jawa dan Bandung) sebesar 56,5%, dari arah barat (Merak) sebesar 23,6%, dan dari arah selatan (Puncak) sebesar 56,5%. 19,9%.
Angka prakiraan tersebut merupakan angka kumulatif lalu lintas di empat Gerbang Tol (GT) besar, yakni GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak) dan GT Cikupa (arah Trans Jawa) Jawa dan Bandung ). di Melak).
“Dengan meningkatnya jumlah kendaraan yang keluar masuk Tol Trans-Jawa dan Bandung secara signifikan, KM 66 di Tol Jakarta-Cikampek menjadi fokus perhatian pengguna jalan karena merupakan persimpangan kendaraan yang menuju dan dari Bandung dan Cikampek Ke dan dari Jakarta,” kata Lisye.
Ia melanjutkan, hal tersebut terlihat dari total volume lalu lintas saat ini yang diperkirakan akan meningkat sebesar 118% pada puncak arus balik dan 117% pada puncak arus balik.
Sebelumnya, mudik sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia. Menggunakan mobil sebagai alat transportasi masih menjadi pilihan banyak orang karena lebih praktis dibandingkan menggunakan transportasi umum seperti bus atau kereta api.
Namun seringkali kendala dalam membawa pulang mobil pribadi adalah banyaknya barang bawaan. Meski begitu, elemen tersebut harus tetap ditata secara tertib dan tidak mengganggu kenyamanan berkendara.
Hariadi, Assistant Director Service Department PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), memberikan 5 tips dan tata cara penyimpanan bagasi yang efektif berikut ini: 1. Optimalkan prinsip pusat gravitasi
Pemilik dapat menata barang-barangnya dengan meletakkan barang-barang yang lebih berat dan besar di bagian bawah sebelum pulang ke rumah bersama keluarganya.
Berikutnya adalah barang berukuran lebih ringan yang bisa ditumpuk di atasnya.
Hal ini untuk mencegah penumpukan barang yang lebih berat sehingga tidak merusak muatan akibat gravitasi. 2. Pastikan keseimbangan beban di sisi kiri dan kanan
Selain memperhatikan penataan barang secara vertikal, mulai dari ukuran besar di bagian bawah, kemudian ditumpuk dengan ukuran kecil di bagian atas, pengemudi juga harus memperhatikan penataan barang secara horizontal.
Saat menempatkan kargo dan bagasi, keseimbangan beban di sisi kanan mobil harus kira-kira sama dengan beban di sisi kiri mobil.
Dalam mengatur letak muatannya, pengemudi harus memperhatikan penempatan muatannya sedekat mungkin dengan bagian kiri dan kanan badan kendaraan, tanpa meninggalkan celah yang dapat menyebabkan muatannya berpindah.
Barang yang bergerak dapat menyebabkan kerusakan akibat benturan atau gesekan antar barang. 4. Pertimbangkan muatan barang dan kapasitas mobil
Pengendara harus mempertimbangkan beban muatan yang diangkut sehingga turut menambah bobot penumpang. Bandingkan beban dengan kapasitas muatan mobil dan usahakan jangan melebihi beban maksimum mobil. 5. Gunakan pengencang seperti braket atau jaring
Setelah menerapkan keempat poin di atas, pengemudi juga dapat menggunakan elemen pengikat tambahan seperti tali atau jaring untuk memastikan barang-barang yang ada di bagasi mobil tidak mudah berpindah atau berpindah.
Selain mudah rusak, barang-barang yang mudah dipindahkan di bagasi mobil berpotensi tertukar dan dapat merusak kondisi bagasi akibat gesekan hingga berujung pada goresan pada interior mobil.