Proyek IKN Jadi Obat Kuat PTPP Capai Target 2024
gospelangolano.com, Jakarta – PT PP (Persero) TBK (PTPP) optimistis mampu mencapai target kinerja pada tahun 2024. Perseroan mematok target pendapatan hingga Rp 25 triliun pada tahun ini. Sedangkan hingga semester I tahun ini, pendapatan PT PP (Persero) Tbk hanya Rp 8,79 triliun.
Meski demikian, CFO PTPP Agus Purbiento optimistis target tersebut bisa tercapai. Salah satunya didukung oleh proyek Kepulauan Ibu Kota Negara (IKN).
“Terkait target semester kedua, kami cukup optimistis bisa mencapai target tahun ini. Pasalnya, proyek IKN semester dua akan selesai tahun ini. Mayoritas di sana,” kata Agus di Live 2024. Rilis Konferensi Pers, Rabu (28/8/2024).
Pada Juni 2024, PTPP diproyeksikan membukukan pendapatan sebesar Rp8,79 triliun, meningkat 9,28% year-on-year. Laba operasional meningkat 16,77% year-on-year menjadi Rp 1,14 triliun.
Per 25 Agustus 2024, nilai kontrak baru PTPP sebesar Rp 17,38 triliun yang terdiri dari 38% sumber pendanaan pemerintah, 38% swasta, dan 24% BUMN, serta didominasi proyek jalan raya. Dan sektor jembatan yaitu 54. %, bangunan 28%, industri 14%, dan sisanya berasal dari bendungan, pelabuhan, dan lain-lain. Konstruksi luar biasa dan investasi berkelanjutan
Untuk mencapai target kinerja tahun ini, perseroan mempunyai strategi konstruksi prima dan investasi berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, baik dalam hal konstruksi maupun operasional, PTPP mengoptimalkan burn rate dan meningkatkan pangsa pasar terutama di bidang infrastruktur dan bangunan, selektif dalam proyek turnkey dan mengamankan sumber pembiayaan serta sektor EPC di dalam. , ,
“Dari sisi investasi, perseroan akan fokus pada investasi yang prudent serta percepatan daur ulang dan disinvestasi aset, restrukturisasi induk, anak perusahaan, dan anak perusahaan serta kesehatan keuangan anak perusahaan, khususnya di sektor properti dan energi” Agus.
Selain itu, perusahaan mengurangi leverage perusahaan, memperkuat manajemen risiko dan proses tata kelola, mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia untuk mempercepat kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan karier, memprioritaskan inovasi dan arsitektur perusahaan, serta mempromosikan ESG dan konstruksi berkelanjutan
PT PP (Persero) TBK (PTPP) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir 30 Juni 2024. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan pertumbuhan positif baik pendapatan maupun laba.
Dalam laporan keuangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (30/7/2024), perseroan melaporkan pendapatan perdagangan meningkat 9,28 persen menjadi Rp 8,79 triliun pada semester I 2024. Bagaimana dengan yang pertama? Tahun lalu perseroan melaporkan pendapatan operasional sebesar Rp 8,05 triliun.
Seiring dengan peningkatan pendapatan operasional, nilai pendapatan meningkat menjadi Rp7,75 triliun pada semester I-2024, dibandingkan Rp6,9 triliun pada semester I-2023. Alhasil, laba kotor turun menjadi Rp 1,04 triliun pada semester I. pada tahun 2024, dibandingkan Rp 1,04 triliun pada semester pertama tahun 2023.
Pada semester I-2024, perseroan mencatatkan beban usaha sebesar 384,04 miliar dram, beban penyusutan sebesar 98,5 miliar dram, dan beban keuangan sebesar 666,59 miliar dram. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba sebesar 485,44 miliar dram dari usaha patungan dan 37,85 miliar dram dari organisasi afiliasi. Kemudian perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain – 88,73 miliar dram, beban lain-lain – 182,26 miliar dram, dan beban pajak final – 241,96 miliar dram.
Dengan mempertimbangkan beban pajak, perseroan membukukan laba sebesar 50,97 miliar dram pada tahun laporan, turun 59,11 persen dibandingkan laba semester I 2023 yang sebesar 124,67 miliar dram.
Meski demikian, perseroan berhasil membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk periode berjalan hingga semester I-2024 sebesar Rp 147 miliar. Laba tersebut meningkat 52,46 persen dibandingkan laba semester I tahun lalu. 96,42 miliar dram.
Aset dan liabilitas perseroan pada 2024 naik menjadi Rp42,52 triliun dari Rp41,38 triliun pada akhir tahun lalu. Sementara itu, ekuitas tumbuh menjadi Rp15,26 triliun pada 30 Juni 2024 dibandingkan Rp15,14 triliun pada akhir tahun.