Prof Damayanti: Anak Terdeteksi Stunting Segera Beri Terapi

Read Time:1 Minute, 59 Second

gospelangolano.com, Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Profesor Damayanti Rusli Sjarif, mengimbau agar anak-anak yang terdiagnosis kejang segera diobati agar tetap cerdas.

“Banyak penelitian menunjukkan penurunan intelektual akibat kelainan tersebut dapat terkoreksi hingga 90 persen, jika dilakukan sebelum dua tahun dengan pengobatan tinggi kalori, tinggi protein, dan melakukan permainan yang merangsang,” kata Damayanti. Rilis berita BKKBN di Jakarta, Sabtu.

Jika anak-anak penyandang disabilitas tidak segera mendapat pengobatan, hal ini tidak hanya berdampak pada perkembangan otaknya, namun juga turut membuat mereka rentan menderita berbagai penyakit di kemudian hari.

“Dalam jangka panjang, anak-anak yang kekurangan gizi akan menderita melemahnya daya tahan tubuh, berkurangnya kecerdasan, terhambatnya pertumbuhan, dan penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, darah tinggi, obesitas, dan lain-lain di usia dewasa,” kata Damayanti. Kelompok KB dan TPK merujuk pada dokter spesialis

Damayanti mengatakan, Kelompok Keluarga Berencana (KB) atau Kelompok Pendukung Keluarga (TPK) bisa segera merujuk anak yang diketahui berisiko stunting ke dokter spesialis dan memberikan nutrisi atau makanan tinggi protein.

Selain merujuk ke dokter spesialis anak, balita yang ditemukan stunting sebaiknya segera diberikan nutrisi sesuai karakteristik tumbuh kembangnya dan dipantau secara rutin hingga anak pulih dari stunting untuk mencegah penurunan intelektualitas, ujarnya.

Selain itu penggunaan pengobatan gizi yang baik sangat dianjurkan yaitu Pola Makan Sesuai Air Susu Ibu (MPASI), dengan protein hewani pada setiap makanannya, misalnya telur, hati ayam, daging merah, ayam, ikan atau susu.

Damayanti juga menegaskan, depresi tidak boleh dianggap sebagai penyakit sepele dan umum.

“Makanan tidak boleh diabaikan”

“Anak yang gagap berisiko mengalami kerusakan otak, anak yang gagap itu tandanya tidak cukup makanan di pikirannya, sehingga ketika hendak bersekolah, anak akan kesulitan dalam mengikuti pelajaran,” ujarnya.

Jika pengobatan datang terlambat, tidak banyak yang bisa dilakukan.

“Kalau tahu pas masuk sekolah, kita tidak bisa berbuat apa-apa. Begitu kita obati, otaknya cepat sembuh dan aman,” ujarnya mengutip Antara.

Direktur Bina Keluarga Anak dan Anak BKKBN Irma Ardiana mengatakan BKKBN sudah memiliki website parenthebat.id. Berikut ini pendidikan parenting dan tumbuh kembang anak yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja.

“Di website ini, para orang tua yang baik bisa mengakses seluruh program Badan Pembinaan Keluarga Anak (BKB) dan anak, termasuk video webinar lengkap, akses perangkat pribadi, dan download sertifikat. Yang kurang keren lainnya adalah menu belajar mandiri”, dimana pengunjung dapat membaca tentang parenting dan mengakhiri masalah stunting pada anak dengan mengikuti kelas BKB emas Sibima,” kata Irma.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Datopotamab deruxtecan Menjadi Pengobatan Baru untuk Kanker Paru-Paru
Next post Honda BeAT Generasi Terbaru Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp18 Jutaan