Produk Air Mineral Laku Keras di Pasaran, Ternyata Ini Alasannya

Read Time:4 Minute, 16 Second

gospelangolano.com, Jakarta Air mineral akan menjadi kontributor utama pertumbuhan penjualan minuman pada tahun 2023, Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM). Industri minuman membukukan pertumbuhan penjualan 3,1 persen tahun ke tahun.

Dari segi kategori, air mineral menempati posisi utama dengan kontribusi 60% terhadap pertumbuhan industri minuman. Urutan kedua adalah teh kemasan.

Ketua Pengurus Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triono Prijosocello mengatakan, alasan pemberian air mineral tersebut karena konsumsi air mineral dalam kemasan (ADK) di Indonesia sangat tinggi.

“Air minum dalam kemasan dan teh selalu kuat. Karena pelanggan kami sudah terbiasa minum air putih dan teh,” kata Triono dalam konferensi pers bertajuk “Kinerja Industri Minuman Tahun 2023 Serta Peluang dan Tantangannya” di Jakarta Selatan. (13 Maret 2024)

Selain untuk diminum langsung, air mineral juga digunakan sebagai bahan baku makanan dan minuman siap saji.

“Air minum dalam kemasan sendiri bisa digunakan untuk makanan siap saji. Oleh karena itu, peminatnya sangat tinggi. Dalam kemasannya terdapat kandungan air mineral yang dapat dicampur dengan sesuatu untuk dijadikan minuman yang enak,” jelasnya. Praktik komunitas

Menurutnya, mengubah kebiasaan masyarakat sangat sulit. Untuk mencapai tujuan ini memerlukan waktu, tenaga dan investasi.

“Kedua kategori ini (air mineral dan teh sala dalam kemasan) ditentukan oleh kebiasaan masyarakat dan memerlukan waktu, tenaga dan investasi untuk mengubahnya. Ada banyak inovasi di Indonesia. Waktu orang.

Hal ini menjadi tantangan bagi para pemasar di industri minuman agar penjualan berbagai kategori minuman dapat merata di masa depan.

“Ini tantangan dan kami lihat tidak berkelanjutan dan tidak kuat karena masih bertumpu pada satu kategori dan idealnya kategori lain bisa tumbuh tapi kenyataannya tidak dan ini tantangan bagi kami,” ujarnya. .

Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) menyatakan bahwa tingkat penjualan secara keseluruhan akan tumbuh sebesar 3,1% antara tahun 2022 dan 2023.

Presiden Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triono Prijosocello mengatakan air mineral menjadi kontributor utama pertumbuhan tersebut.

Triono menyatakan, jika penjualan air mineral tidak diperhitungkan maka industri minuman ringan akan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,6 persen.

Secara keseluruhan, akan ada pertumbuhan sebesar 3,1% antara tahun 2022 dan 2023. Namun kontribusi utama terhadap pertumbuhan hanya air mineral, dan jika kita mengecualikan industri (air mineral), pertumbuhannya negatif 2,6%. kata Triono. Pada Rabu (13 Maret 2024), konferensi pers bertajuk “Peluang dan Tantangan Kinerja Industri Minuman Tahun 2023 dan 2024” digelar di Jakarta Selatan.

Menurut Triono, dari segi kategori, air mineral mendominasi dan memberikan kontribusi sebesar 60% terhadap pertumbuhan industri minuman. Urutan kedua adalah teh kemasan.

“Kalau dilihat dari kategori utama, air mineral masih menyumbang 60 persen dari total penjualan. Terbesar kedua adalah teh kemasan,” ujarnya.

Hal ini akan menjadi tantangan bagi para pemasar di industri minuman untuk memastikan penjualan berbagai kategori minuman terdistribusi secara merata di masa depan.

“Ini tantangan dan kami lihat tidak berkelanjutan dan tidak kuat karena masih bertumpu pada satu kategori dan idealnya kategori lain bisa tumbuh tapi kenyataannya tidak dan ini tantangan bagi kami,” ujarnya. .

Diberitakan sebelumnya, Presiden Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) Triono Prijosocello mengatakan penjualan minuman ringan anjlok hingga 50 persen selama pandemi Covid-19.

“Kita semua tahu apa dampak pandemi COVID-19, dan bagi industri minuman dampaknya sangat-sangat signifikan,” kata Triono dalam siaran pers bertajuk “Kinerja Industri Minuman”. Penurunan penjualan 50% pada tahun 2023 dan 2024. ”, Jakarta Selatan, Rabu (13 Maret 2024).

Ia juga menegaskan, masa epidemi pada tahun 2020 hingga 2021 akan menjadi masa yang sulit bagi industri minuman dalam negeri.

“Tentunya situasi industri minuman sangat-sangat menyedihkan dan penuh tantangan,” ujarnya.

Sejauh ini, industri minuman ringan sedang dalam tahap pemulihan pasca-Covid-19. Menurut mereka, penjualan akan meningkat sebesar 3,1% secara keseluruhan dari tahun 2022 hingga 2023.

Namun kontribusi utama dalam pengembangan ini adalah air mineral. Triono mengatakan, tanpa penjualan air mineral, industri minuman ringan akan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,6 persen.

Triono juga mengatakan, industri makanan dan minuman (MAMIN) memberikan kontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan merupakan salah satu industri padat karya.

Sebelumnya diberitakan, dukungan teknis tersebut ditujukan untuk memperkuat industri makanan dan minuman dalam menghadapi tantangan seperti geopolitik, perubahan iklim, krisis kesehatan, krisis logistik yang berujung pada tingginya harga pangan, dan kebijakan restriktif di negara maju. Biaya energi meningkat.

Semua tantangan ini harus kita hadapi pada tahun depan dan seterusnya. Jadi kita harus menatap ke depan. Yang penting bagi industri makanan dan minuman adalah mendukungnya dengan teknologi, kata Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMI). Food Technology Expo (AFTEA) Conference Antara dilansir di Jakarta, Rabu (8 Maret 2023).

Adi mengevaluasi teknologi Industri 4.0 serta inovasi dan teknologi yang mendukung industri pangan dan pertanian pangan.

Selain itu, Gapmmi menyambut baik pameran AFTEA 2023 yang menampilkan inovasi dan kemajuan teknologi dari atas hingga bawah dalam produk dan pangan/jasa pertanian.

Acara internasional ini diharapkan dapat menampilkan demonstrasi teknologi dari Indonesia untuk meningkatkan permintaan bagi perusahaan yang ingin berkembang.

Jarot Indarto, Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Pembangunan dan Perencanaan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPENAS), dalam kesempatan yang sama mengatakan, tantangan utama Indonesia untuk mencapai tujuan menjadi negara sejahtera pada tahun 2045 adalah produktifitas. .

“Salah satu beban yang perlu diringankan dari sisi produktivitas adalah sektor pangan dan pertanian.” Dalam perjalanan kita menuju negara sejahtera pada tahun 2045, transformasi sektor pangan dan pertanian mempunyai kontribusi yang besar.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Fakta Perceraian Ricardo Kaka, yang Dianggap Terlalu Baik oleh Istrinya
Next post Mengandung 80% Air, Alcon Luncurkan PRECISION1 yang Nyaman Dipakai 16 Jam