PLTGU Tambak Lorok Blok 3 Tawarkan Efisiensi Listrik 64%
gospelangolano.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU) Blok 3 Tambak Lorok berkapasitas 779 MW.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan PLTGU yang dikelola PT PLN Indonesia Power menawarkan teknologi dengan efisiensi energi tinggi hingga 64 persen. Artinya mampu menghasilkan lebih banyak listrik dengan konsumsi bahan bakar lebih rendah.
“Proyek PLTGU Tambak Lorok Blok 3 menggunakan teknologi turbin gas terkini dari General Electric (GE). Proyek ini merupakan hasil kerja sama kontraktor nasional Hutama Karya yang bekerjasama dengan General Electric dan Marubeni Corporation,” jelas Jisman dalam tulisannya. pernyataan Sabtu (31 Agustus 2024).
Jisman mengatakan, peresmian COD PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan penyediaan infrastruktur energi, namun juga merupakan langkah nyata dalam mendukung program transformasi energi nasional.
“PLTGU ini akan berperan strategis dalam menjaga keandalan pasokan listrik di Indonesia, khususnya sebagai pembangkit respon cepat,” imbuhnya.
Berlokasi di dekat Pelabuhan Tanjung Mas, pembangkit ini berkemampuan puncak, yaitu pembangkit yang dapat diaktifkan dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan listrik puncak pada saat beban puncak.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan tantangan transformasi energi akan menjadi solusi ketika energi baru terbarukan berskala besar masuk ke sistem PLN. Oleh karena itu, pihaknya menjalin komunikasi intensif dengan berbagai pihak agar pembangkit listrik berbahan bakar fosil bisa menjadi basis energi terbarukan.
“Dengan respon yang cepat, keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat drastis, dan akan ada tambahan ruang untuk variabel energi terbarukan yang juga akan meningkat drastis,” kata Darmawan.
PLTGU Tambak Lorok Blok 3 memiliki efisiensi BPP sekitar 11,45 persen. PLTGU dinilai tidak hanya efisien dalam produksi energi, tetapi juga sangat ramah lingkungan.
Sebelumnya, pembangkit terintegrasi terbesar di Asia Tenggara adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa-1 atau PLTGU.
Dalam proyek bersama ini, konsorsium Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), Marubeni dan Sojitz mampu menghubungkan steam plant dengan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG yang terletak di kapal terapung atau dikenal juga dengan unit floating regasification unit ( FSRU). ).
PLTGU Jawa-1 menghasilkan listrik bersih dengan kapasitas 1.760 megawatt. Sedangkan FSRU berkapasitas 170.150 M3 dengan kapasitas regasifikasi 300 MMSCFD yang pasokan gasnya berasal dari ujung timur Indonesia, Tangguh, Papua.
Teknologi turbin gas siklus gabungan (CCGT) generasi terbaru membantu PLTGU Jawa-1 beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.
Dari segi operasional, pembangkit ini dilengkapi dengan teknologi jump-start yang memungkinkan pembangkit dapat menyala kembali ketika jaringan tidak menyediakan energi untuk menghidupkan pembangkit.
Hal ini akan mengurangi waktu tunggu proses sinkronisasi saat pemulihan dari listrik mati. Selain itu, pembangkit ini menggunakan teknologi menara pendingin loop tertutup yang meningkatkan keandalan dalam mengurangi jumlah air laut yang digunakan untuk mendukung operasional pabrik.
Dengan segala keunikan instalasi PLTGU yang dimilikinya, Jawa-1 dapat menjadi salah satu pilar transformasi energi kebanggaan Pertamina dan Indonesia, karena tidak hanya memiliki kapasitas terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga berteknologi maju. memberikan banyak manfaat baik dari segi operasional, finansial maupun lingkungan hidup. “Sebagai salah satu proyek strategis negara, PLTGU Jawa-1 akan sangat mendukung ketahanan energi nasional dan transisi energi di Indonesia,” kata John Anis, CEO Pertamina NRE.
Berlokasi di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali, PLTGU Jawa-1- mampu mengurangi potensi rugi-rugi listrik pada saluran transmisi dalam proses penyaluran tenaga listrik ke kawasan industri dan masyarakat, karena dapat dengan cepat menjamin efisiensi tenaga listrik. pasokan ke jaringan listrik. jaringan listrik yang berlokasi di Cibatu Baru, Bekasi.
Capaian PLTGU Jawa-1 tidak lepas dari dukungan para pemangku kepentingan antara lain Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), PT PLN (Persero) dan lain-lain, yang sekaligus akan terus berkontribusi dalam mensukseskan proyek strategis nasional ini.
“Terima kasih kepada seluruh pihak pendukung. Tentunya kami terus mengharapkan dukungan semua pihak agar PLTGU Jawa-1 dapat menunjukkan keunggulan operasional dan memberikan manfaat yang optimal bagi Pertamina dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tambah John.
Komitmen terhadap energi ramah lingkungan Sebagai proyek bertenaga LNG pertama di Indonesia, Jawa Satu Power memiliki peran penting dalam mencapai transisi energi.
Jawa Satu Power merupakan wujud peran serta Pertamina NRE dalam menciptakan iklim industri berkelanjutan. Pertamina sebagai perusahaan energi senantiasa terlibat dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik.
Penggunaan LNG sebagai bahan bakar PLTGU Jawa-1 menghasilkan emisi karbon dioksida yang lebih rendah, sehingga berpotensi menurunkan emisi karbon dioksida hingga 3,3 juta ton CO2 per tahun atau setara dengan penanaman 130 juta pohon dewasa.
Pertamina NRE berkomitmen kuat terhadap amanahnya untuk menjamin ketahanan energi negara dan mewujudkan transisi energi yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan mengembangkan teknologi energi terbarukan dan rendah karbon untuk mencapai net zero emisi pada tahun 2060. Pertamina NRE juga siap berekspansi di kancah global. arena, merencanakan ekspansi di pasar luar negeri