Perusahaan China Kantongi Izin Produksi Mobil Terbang dari Slovakia

Read Time:2 Minute, 34 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Perusahaan asal China Hebei Jianxin Flying Car Technology akan memproduksi mobil terbang bersertifikat yang dikembangkan oleh perusahaan asal Slovakia, Small Vision. Mesin terbang ini bisa berubah wujud dari kendaraan darat menjadi pesawat terbang.

Little Vision telah mengumumkan penjualan izin produksi dan penjualan mobil terbangnya untuk pasar Tiongkok kepada Hebei Jianxin Flying Car Technology, sebuah perusahaan yang berbasis di Cangzhou, Provinsi Hebei, Tiongkok Utara, pada Maret 2024.

“Kami dengan bangga mengumumkan penjualan lisensi teknologi mesin terbang bersertifikat kepada perusahaan bergengsi Tiongkok,” kata Stefan Klein, ketua dewan direksi Klein Vision, seperti dilansir Xinhua.

“Kemitraan ini mewakili langkah penting dalam misi kami untuk memperluas akses global terhadap solusi mobilitas revolusioner dan mendorong kemajuan dalam industri,” tambah Anton Zajac, salah satu pendiri Klein Vision.

Mesin yang dirancang untuk penggunaan darat dan udara ini dapat berubah dari kendaraan darat menjadi pesawat terbang dalam waktu 3 menit, dengan kecepatan terbang hingga 300 kilometer per jam dan jarak terbang lebih dari 1.000 kilometer. 

Mobil tersebut mendapat sertifikat kelaikan udara resmi dari Otoritas Transportasi Slovakia pada tahun 2022 setelah lulus uji penerbangan ketat selama 70 jam yang sesuai dengan standar Badan Keamanan Penerbangan Eropa.

Indonesia kini sudah mulai memproduksi mesin terbang pertama yang diberi nama Vela α. Vela merupakan mobilitas udara canggih (AAM) industri yang akan diluncurkan ke publik pada Singapore Airshow 2024 pada 20-25 Februari 2024.

Menurut Asisten Manajer Komunikasi Eksternal PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Kerry Apriawan, pada acara Singapore Airshow 2024 pada 20-25 Februari 2024, Vela α akan berada di booth yang sama dengan Dirgantara Indonesia di Changi Exhibition Center Hall B G51.

“Vela juga memiliki perjanjian kerja sama dengan satu-satunya perusahaan manufaktur pesawat milik negara di Asia Tenggara untuk menegaskan bahwa posisi dan ambisi Vela sangat serius dalam membangun ekosistem industri manufaktur penerbangan dunia,” kata Kerry dalam rilis media. 26 Februari. . 2024.

Kerry mengatakan, PT Vela Prima Nusantara alias Vela khusus memproduksi pesawat AAM.

Pesawat Alpha adalah produk andalan perusahaan, dan Vela menangani semua aspek desain, pengembangan, pengujian, sertifikasi, manufaktur, dan MRO.

“Vela adalah startup yang didirikan pada pertengahan tahun 2020-an dengan tujuan merancang, mengembangkan, dan memproduksi Advanced Air Mobility (AAM),” kata Kerry.

 

Pesawat yang diharapkan memasuki layanan komersial pada akhir tahun 2028 ini dirancang untuk menampung seorang pilot dan empat penumpang tetapi dapat dikonfigurasi hingga enam penumpang, dan mampu melakukan beberapa misi penerbangan dengan sekali pengisian daya.

Pesawat AAM Vela akan memiliki dua pilihan tenaga yaitu VTOL full electric dan hybrid VTOL, keduanya didasarkan pada desain badan pesawat yang sama.

“Pekerjaan rekayasa yang diperlukan untuk mengembangkan pesawat ini sebagian besar dilakukan di Bandung, Indonesia, sedangkan pengelolaannya diawasi dari Jakarta, Indonesia,” kata Kerry.

Kerry menjelaskan bahwa personel utama Vela adalah insinyur yang sangat berpengalaman dengan total pengalaman teknik lebih dari 600+ tahun. Mereka membawa keahlian khusus dalam desain pesawat terbang dengan menggunakan teknologi canggih, khususnya di bidang elektronika daya dan desain struktur komposit.

“Hal ini memberikan keyakinan pada kepemimpinan Vela bahwa mereka akan menjadi pemain tangguh dalam industri yang sedang berkembang ini,” tambah Kerry.

Saat ini Vela sedang dalam tahap desain awal program, dengan konfigurasi terbaru yaitu Alpha sedang dalam tahap finalisasi.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 6 Cuitan Netizen Potret Rumah Hasil Tapera Ini Bikin Ngakak, Ada-Ada Saja
Next post Jangan Salah, Ini Perbedaan Harimau Jawa dengan Jenis Lainnya