Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi

0 0
Read Time:4 Minute, 19 Second

gospelangolano.com, Jakarta – PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja tertingginya pada tahun 2023. Hal tersebut terbantu oleh pulihnya penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen.

Grup Astra International terus menunjukkan kekuatan dan mendiversifikasi bisnisnya, meski harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada semester kedua.

“Jika kedua faktor ini bertahan, kami memperkirakan siklus pertumbuhan akan melambat pada tahun 2024. Namun, kami yakin Grup berada pada posisi untuk pertumbuhan jangka panjang dengan memperkuat bisnis inti kami dan investasi baru yang mendukung nilai-nilai inti kami.” kata Pimpinan PT Astra International Tbk Johnny Bunarto Tjondro dalam keterangan resmi yang dikeluarkan, Rabu (28/2/2024).

Astra International sebelumnya mengumumkan penjualan mobil perseroan berlanjut hingga Januari 2024. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil di dalam negeri pada Januari 2024 sebanyak 67.669.999 unit. Jumlah tersebut lebih rendah 26,15 persen dibandingkan penjualan Januari 2023 yang mencapai 94.270 unit. Dari total penjualan tersebut, Astra mengirimkan 37.984 unit.

Penjualan mobil Astra pada Januari 2024 turun 25,16 persen dari penjualan Januari 2023 yang mencapai 575 unit. Pangsa pasar Astra terhadap total penjualan mobil hingga Januari 2024 sebesar 55 persen. Dari segi produk, Toyota dan Lexus terjual sebanyak 21.111 unit.

Disusul Daihatsu 14.363, Isuzu 2.350, UD Trucks 148, dan Peugeot 12. Sementara itu, total penjualan LCGC Tanah Air pada Januari 2024 mencapai 16.836 unit, turun 18,67 persen dibandingkan penjualan Januari tahun lalu sebanyak 2.770 unit.

Sedangkan penjualan produk Astra LCGC pada Januari 2024 tercatat sebanyak 12.244 unit. Jumlah tersebut lebih rendah 13,81 persen dibandingkan produk Astra LCGC yang berhasil terjual pada Januari 2022 sebanyak 14 dan 26 unit. Dengan akuisisi tersebut, pangsa pasar Astra LCGC masih mendominasi sebesar 73 persen.

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) berencana menyalurkan bagian terakhir pada tahun 2023. Manajemen perseroan menawarkan dividen final sebesar Rp 421 per saham. Dividen ini lebih rendah dibandingkan dividen FY2022 sebesar Rp 552 per saham.

Dividen final sebesar Rp 421 per saham akan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada April 2024, kata Ketua PT Astra International Tbk Johnny Bunarto Tyondro dalam keterangan resmi, Selasa (27/2/2024).

Rencana dividen final beserta dividen interim sebesar Rp98 per saham akan dibagikan pada Oktober 2023. Namun, total rencana dividen tahun 2023 adalah Rp519 per saham.

Sebagai perbandingan, perseroan membagikan dividen interim sebesar Rp88 per saham pada tahun 2022. Jadi, total dividen kinerja TA 2022 adalah Rp640 per saham.

Rasio pembayaran dividen tahun 2023 adalah 62 persen dari laba Grup sebesar Rp34,0 triliun pada tahun 2023, tidak termasuk investasi yang menguntungkan di GoTo dan Hermina. Rasio ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis rasio pembayaran dividen perusahaan.

Permintaan Direksi untuk membagikan bagian terakhir didasarkan pada kinerja semester I-2023 yang baik dan masih tingginya harga batu bara, menunjukkan kelanjutan dari pandemi sehingga memungkinkan perseroan mengembalikan kelebihan uang kepada pemegang saham, kata Johnny.

Grup Astra International mencatatkan rekor tertinggi pada tahun 2023, didukung oleh pulihnya penjualan sepeda motor dan pertumbuhan bisnis layanan pelanggan. Kelompok ini terus menunjukkan fleksibilitas dengan melakukan diversifikasi usaha meskipun harga komoditas turun dan kondisi perekonomian melemah pada paruh kedua.

Jika kedua kondisi ini terus berlanjut, perusahaan memperkirakan siklus pertumbuhan akan melambat pada tahun 2024. “Namun, kami yakin Grup berada pada posisi untuk pertumbuhan jangka panjang dengan memperkuat bisnis inti kami melalui investasi baru yang mendukung nilai-nilai inti kami. – Johnny menyimpulkan.

Sebelumnya diberitakan, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan kinerja perseroan pada tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan dan laba.

Dalam laporan keuangan perseroan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (27/2/2024), perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp317,56 triliun pada tahun 2023. Pendapatan tersebut meningkat 5,04 persen dibandingkan pendapatan tahun 2022 yang dibukukan. Rp301,38 triliun.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, nilai pendapatan meningkat menjadi Rp 243,26 triliun pada tahun 2023 dari Rp 231,29 triliun pada tahun 2022. Meski demikian, perseroan masih membukukan peningkatan laba sebesar 4,60 persen atau Rp 73,31 triliun dibandingkan tahun lalu. Rp70,09 triliun.

Pada tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan penjualan sebesar Rp11,45 triliun, pendapatan umum dan administrasi sebesar Rp17,59 triliun, serta pendapatan bunga sebesar Rp3,05 triliun. Selain itu, perseroan juga mencatatkan pembayaran tunai sebesar Rp3,11 miliar, kerugian selisih kurs sebesar Rp408 miliar, dan penyesuaian nilai investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) sebesar Rp. 159 miliar.

Pendapatan lain-lain pada periode ini tercatat sebesar Rp1,71 triliun, sebagian pendapatan kemitraan sebesar Rp7,66 triliun, dan pendapatan mitra sebesar Rp1,84 triliun. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan melaporkan laba sebesar Rp33,84 triliun yang diatribusikan kepada pemegang saham induk selama periode pelaporan.

Laba tersebut meningkat 16,91 persen dibandingkan laba 2022 yang tercatat Rp 28,94 triliun. Dari sisi aset perusahaan tercatat sebesar Rp445,68 triliun pada akhir Desember 2023, dibandingkan Rp413,3 triliun pada akhir tahun 2022. Pinjaman juga meningkat menjadi Rp195,26 triliun pada akhir tahun 2023 dari Rp169 triliun. Akhir tahun 2022. Sedangkan ekuitas meningkat menjadi Rp 250,42 triliun pada akhir tahun 2023 dari Rp 23,72 triliun pada tahun 2022.

happy Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Happy
0 %
sad Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Sad
0 %
excited Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Excited
0 %
sleepy Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Sleepy
0 %
angry Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Angry
0 %
surprise Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D