Pendapatan Naik, Laba Cerestar Indonesia Malah Amblas 96,87% pada 2023
gospelangolano.com, Jakarta PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan meraup pendapatan sebesar Rp 5,87 triliun. Pendapatan ini meningkat 63% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 3,61 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari penjualan dalam negeri sebesar Rp5,73 miliar dan ekspor sebesar Rp111,93 miliar. Dari pendapatan tersebut, penjualan tepung terigu menyumbang 52%, dan penjualan bahan pakan menyumbang 36% pada tahun 2023, yang sebelumnya hanya menghasilkan sekitar 10-20%, karena operasional bahan pakan baru dimulai pada November 2022.
“Kerja keras seluruh staf telah menghasilkan peningkatan pendapatan yang signifikan. “Penjualan gandum perseroan yang terus meningkat serta penjualan produk pakan ternak yang terus meningkat memberikan harapan agar kinerja TRGU tetap stabil,” kata CEO Cerestar Indonesia Indra Irawan dalam keterangan resmi yang diumumkan, Senin (15/4/2024). ).
Seiring dengan peningkatan pendapatan, beban pokok penjualan sepanjang tahun 2023 meningkat dari Rp3,32 triliun, menjadi Rp5,66 triliun pada tahun 2023. Laba kotor sebesar Rp216,34 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp290,64 miliar. Dengan demikian, margin kotor perseroan pada tahun 2023 turun menjadi Rp 216,34 miliar dari tahun 2022 sebesar Rp 290,64 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di publikasi Bursa, perseroan mencatatkan biaya penjualan dan distribusi sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 8,93 miliar, biaya umum dan administrasi sebesar Rp 59,17 miliar. Beban modal sebesar Rp148,08 miliar, pendapatan modal Rp1,03 miliar, kerugian nilai tukar Rp653,77 juta, dan pendapatan lain-lain Rp1,69 juta.
Setelah beban pajak penghasilan, perseroan menghasilkan laba tahun berjalan yang harus dibayarkan kepada pemilik induk perusahaan pada tahun 2023 sebesar Rp 1,56 miliar. Laba tersebut turun 96,87 persen dari laba tahun 2022 yang tercatat Rp 49,69 miliar.
Aset pada akhir tahun 2023 turun menjadi Rp3,24 triliun dari Rp3,53 triliun pada tahun 2022. Liabilitas pada tahun 2023 menurun menjadi Rp2,23 triliun dari Rp2,5 triliun pada tahun 2022. Sementara itu, ekuitas mengalami penurunan pada tahun 2023 dibandingkan Rp triliun pada tahun 2023 dibandingkan dengan Rp triliun 2023 yaitu Rp 1,03 triliun.
Untuk mengantisipasi permintaan gandum yang terus meningkat seiring dengan perubahan pola konsumsi generasi muda, perusahaan mengidentifikasi peluang untuk memperoleh produk yang didukung oleh pabrik tepung terigu berkapasitas 1.600 MT/hari di Gresik (Jawa Timur). .
Selain itu, perseroan juga menambah mesin baru untuk meningkatkan kapasitas produksi sebesar 600 MT/hari di pabrik tepung Gresik. Mesin baru tersebut rencananya akan dioperasikan pada kuartal kedua atau awal kuartal ketiga tahun 2024, sehingga total kapasitas pabrik tepung terigu Gresik akan mencapai 2.200 MT/hari jika sudah beroperasi penuh.
Selain pabrik tepung terigu di Gresik, TRGU juga memiliki fasilitas pengolahan dan pengemasan bahan pakan ternak berkapasitas 38.000 MT di Cilegon (Banten), serta Silo (tempat penyimpanan gandum) berkapasitas 140.000 MT .