Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023

0 0
Read Time:3 Minute, 11 Second

gospelangolano.com, Jakarta PT Bike Bersama Indonesia Tbk (BIKE) mengumumkan kinerja tahun buku 2023 yang berakhir 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, perseroan meraih pendapatan sebesar Rp 430,28 miliar. Pendapatan ini meningkat hampir dua kali lipat atau 90,54% dari pendapatan tahun 2022 sebesar Rp 225,82 miliar.

Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan juga meningkat dari Rp191,41 miliar menjadi Rp385,42 miliar pada tahun 2023. Meski demikian, margin kotor perseroan masih meningkat sebesar 30,37% menjadi Rp44,86 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp34,41 miliar pada tahun 2022. .

Berdasarkan laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi bursa, Kamis (14/3/2024), beban penjualan dan pemasaran pada tahun 2023 meningkat dari Rp 1,31 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp 5,98 miliar. Beban umum dan administrasi meningkat signifikan menjadi Rp11. 02 miliar dari Rp 4,92 miliar pada tahun 2022.

Kemudian rugi kurs pada tahun 2023 meningkat dari Rp 101,46 juta pada tahun 2022 menjadi Rp 310,47 juta. Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan beban operasional lainnya sebesar Rp4,04 juta, berlawanan dengan pendapatan operasional lainnya yang tercatat sebesar Rp6 persen pada tahun 2022.

Pada tahun 2023, perseroan membukukan beban modal sebesar Rp918,04 juta, naik dari tahun 2022 sebesar Rp685,98 miliar. Besarannya sebesar $21,22 miliar.

Aset perseroan meningkat menjadi Rp 257,22 miliar pada tahun 2023 dari Rp 148,58 miliar pada tahun 2022. Liabilitas meningkat menjadi Rp 128,49 miliar pada tahun 2023 dibandingkan Rp 28,47 miliar pada tahun 2022. Sementara itu, ekuitas meningkat dari Rp menjadi Rp 13220 miliar. Tahun 2022

Indeks Saham Gabungan (IHSG) mencapai rekor tertinggi baru. IHSG naik 0,16 persen menjadi 7.433,31 pada perdagangan Kamis 14 Maret 2024.

Isfahan Helmi, Kepala Riset Institusional PT Sinarmas Sekuritas, mengatakan pasar saham dalam negeri menarik bagi investor asing. Meski diakui ada tanda-tanda perlambatan ekonomi, namun hal tersebut belum terjadi sehingga investor tetap melanjutkan investasinya di Indonesia.

“Kami melihat IHSG pada Jumat pekan lalu menembus 7.400. Lalu berlanjut ke 7.440. Kami melihat investor merasa belum waktunya untuk keluar dari saham dan masih mengumpulkan awan itu. Biarkan saja. Ketika guncangan dimulai merasakannya, lalu masyarakat mulai panik, kencangkan sabuk pengamannya,” ujarnya, Kamis (14/3/2024). Kata Date dalam webinar tersebut.

“Jadi kami melihat masih ada gap antara posisi kami saat ini dengan ketinggian jelajah saat ini dan saat akan terjadi turbulensi,” tambah Esfahan.

Isfahan mencontohkan, investor menunggu PDB domestik kuartal I 2024. Sebab, meski neraca perdagangan Januari turun tajam, investor masih menahan diri. Menurut Isfahan, investor melihat situasi tersebut sebagai sentimen sementara di pasar saham.

“Menurut kami, data triwulanan sangat penting untuk melihat bagaimana kinerja perekonomian. Data perekonomian termasuk DFP (PDB) triwulan I biasanya akan keluar pada bulan April. Nanti kita lihat, akan menjadi titik balik apakah atau tidak. bukan investor yang akan terus berinvestasi di saham Indonesia,” kata Isfahan.

  Isfahan menjelaskan, sebelum pandemi Covid-19, investor asing lebih memilih pasar saham dibandingkan pasar obligasi dalam negeri. Hal ini tercermin dari angka kumulatif pembelian saham asing sepanjang tahun 2021 hingga Februari 2024 yang tercatat sebagai pembelian bersih asing mencapai Rp 120 triliun.

Sedangkan penjualan bersih obligasi pemerintah sebesar Rp 97 triliun pada periode yang sama. “Jadi kami melihat selera investor asing sedikit membaik pada tahun 2023. Namun sudah memasuki tahun 2024, Anda bisa melihat pembelian asing melambat,” tambah Esfahan.

Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi mencapai 8.150 poin pada tahun 2024. Isfahan menjelaskan, diperlukan dua timeline untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kami sudah menetapkan target 7.800 hingga 8.150. Tapi kami mungkin memerlukan dua tenggat waktu untuk mencapainya. Jadi kami tidak melihat hal itu akan terjadi secepat ini,” ujarnya.

Timeline atau rentang waktu yang dimaksud adalah Februari-Juli dan Juli-Desember. Untuk Februari-Juli estimasi IHSG di level 7.400 dengan skenario pemilu satu putaran. Sedangkan target Juli-Desember bisa 7.800 hingga 8.150.

 

happy Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Happy
0 %
sad Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Sad
0 %
excited Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Excited
0 %
sleepy Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Sleepy
0 %
angry Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Angry
0 %
surprise Pendapatan Naik 2 Kali Lipat, Laba Sepeda Bersama Indonesia Malah Susut 9,23% pada 2023
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D