Pemilik Mobil Matik Wajib Tahu Ini Jika Tidak Ingin Keluar Uang Banyak
gospelangolano.com – Mobil matic kini sedang banyak digemari terutama di kalangan masyarakat yang tinggal di perkotaan. Kondisi jalan yang padat dan padat membuat kendaraan matik semakin nyaman dikendarai, terutama dalam situasi stop and go.
Dalam pengoperasiannya, mobil matic tidak memerlukan kopling, yakni dapat menggerakkan tuas persneling dan berjalan. Pengemudi hanya boleh menggunakan kaki kanan saat mengemudi.
Lebih mudah dan tidak merugikan pengguna, apalagi saat terjebak kemacetan. Kaki kanan digunakan untuk menginjak pedal rem dan pedal gas.
Namun di luar kemudahan tersebut, perawatan mobil matic juga tidak bisa diabaikan. Hal ini karena biaya kegagalan girboks jauh lebih tinggi dibandingkan mobil dengan girboks manual.
Masalah yang paling umum terjadi pada mobil matic adalah ketukan kasar dan suara bising saat berpindah gigi secara otomatis. Misalnya ingin berpindah posisi dari P ke D, tiba-tiba terdengar suara dan getaran yang keras.
Salah satu penyebab kegagalan transmisi matic adalah buruknya kondisi oli sehingga menimbulkan timbunan kotoran. Menurut spesialis teknis PT Pelumas PT Brahma Putra Mahayana.
Seiring berjalannya waktu, debu ini akan mengubah sifat pelumas, seperti kekentalan dan warnanya. Misalnya, jika warna oli transmisi matic berubah menjadi gelap, ada baiknya transmisi matic dibilas atau oli dikuras seluruhnya, kata Putra.
Hal lain yang dapat menyebabkan oli mobil rusak adalah oksidasi pada pelumas, dan oksidasi ini menghasilkan pernis yang kita semua kenal.
Pernis yang terlalu banyak akan mengganggu sistem transmisi matic, terutama fungsi transmisi matic. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti oli sesuai anjuran pabrikan
Penggantian pelumas ini dilakukan untuk menjaga sistem transmisi tetap terlumasi dengan baik karena umur pelumas akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu.
Saat mengganti oli transmisi, gunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Selain melihat kondisi oli matic, juga dapat menghitung jarak yang ditempuh.
Bagi mobil yang sering digunakan di kota padat seperti Jakarta, Brahma menyarankan agar dilakukan pembilasan atau pengurasan oli otomatis setiap 20-25 ribu kilometer.
Pencucian seperti ini membutuhkan oli mobil yang lebih banyak karena tuang oli lama, lalu tuang oli baru, dan terakhir kocok lagi hingga warna oli bening kembali, lanjutnya. Mobil Suzuki di Samsat Jakarta 166 terdaftar di NJBK mulai Rp 6. Kemungkinan gospelangolano.com.co.id 2025