Pameran Pariwisata Arab Saudi di Luar Umrah Digelar di Mal Kota Kasablanka, Kesempatan Bikin Visa Turis di Tempat
gospelangolano.com, Jakarta – Otoritas Pariwisata Arab Saudi menggelar pameran pariwisata pertamanya di Jakarta bertajuk Visit Saudi, Beyond Umrah. Tujuannya untuk menawarkan destinasi wisata di Arab Saudi yang tidak hanya Mekkah dan Madinah.
Pameran digelar mulai hari ini, Rabu (1/5/2024) hingga Minggu, 5 Mei 2024. di Mal Kota Kasablanka. Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al Rabia, akan memimpin acara tersebut, menjanjikan awal yang baik untuk acara penting ini.
Dalam pesan yang diterima tim Lifestyle gospelangolano.com pada Senin, 29 Mei 2024, pameran tersebut akan menampilkan penawaran eksklusif dari agen perjalanan dan operator tur Indonesia, antara lain diskon spesial, penawaran cashback, penawaran beli 5, gratis 1, pembayaran 0 persen. rencana dan voucher perjalanan. Dimungkinkan juga untuk mengajukan visa turis ke Arab Saudi untuk semua pemegang kartu kredit VISA.
Pemohon yang diajukan melalui kantor VFS Tasheer Indonesia yang disahkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi harus memiliki kartu kredit Visa aktif yang masih berlaku minimal satu tahun sejak tanggal permohonan, paspor yang sesuai dengan nama kartu kredit dan foto ukuran paspor. Pemohon yang memenuhi syarat akan menerima visa mereka dalam waktu 24 jam.
Visa ini berlaku selama satu tahun dengan beberapa kali masuk, memberikan proses yang mudah dan terjangkau bagi wisatawan. Negara Saudi dengan senang hati menawarkan layanan yang efisien ini dan berharap dapat menyambut lebih banyak pengunjung ke Arab Saudi melalui kemitraan inovatif dengan Tasheer.
Pameran ini juga bertujuan untuk mempromosikan destinasi wisata selain umrah dan haji. Jeddah, Al Ullah dan Riyadh menjadi tiga destinasi utama yang bisa ditawarkan.
Sering disebut sebagai salah satu tempat wisata Arab Saudi, Jeddah memiliki situs warisan UNESCO seperti Al Balad, pasar tradisional yang ramai, dan akomodasi mewah seperti Laut Merah St. Regis. Sementara itu, AlUla merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO dan destinasi petualangan menarik yang menawarkan kesempatan untuk merasakan sejarah kuno dan keindahan alam Arab Saudi.
Riyadh, dengan suasana acaranya yang semarak dan pengalaman budaya yang kaya, menjanjikan kejutan bagi para pelancong yang mencari petualangan dan eksplorasi. Pameran ini merupakan awal dari kerja sama pariwisata baru antara Indonesia dan Arab Saudi. Untuk itu, mereka menggandeng Titi Kamal untuk membantu mempromosikan destinasi wisata di Arab Saudi berdasarkan pengalaman pribadinya.
Travel expo akan dibuka hari ini mulai pukul 16.00 hingga 23.00 WIB. Sedangkan keesokan harinya hingga Minggu, 5 Mei 2024, pameran dibuka mulai pukul 11.00 hingga 23.00 WIB.
Sebelumnya, Menteri Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al Rabia bereaksi terhadap fenomena perjalanan umrah yang kini populer di kalangan umat Islam Indonesia. Menurut Tawfiq, pihaknya tidak akan menerima jamaah yang ingin menunaikan umrah tanpa visa resmi. Selain itu, menurut dia, jamaah umroh akan dilayani.
“Setiap visa umrah sekarang harus ada layanan di sana, jadi tidak bisa lagi menunaikan ibadah umrah tanpa ada orang yang menyediakan layanan di sana,” kata Tawfiq di Hotel Four Seasons Jakarta, Selasa, 30 April 2024.
Oleh karena itu fenomena (musafir umroh tanpa visa resmi) tidak boleh ada karena yang mengeluarkan visa umroh adalah musafir di sana yang memberikan layanan umrah di sana, lanjutnya.
Menurut Tawfiq, jika ada masyarakat yang kedapatan menunaikan umrah dengan visa tidak resmi, maka Kerajaan Arab Saudi akan mendapat sanksi berat. Kebijakan ini dialihkan dari Arab Saudi ke Kementerian Agama (Kemenag) RI. “Hal ini tidak akan luput dari perhatian, kami akan menjatuhkan sanksi serius,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) melarang ibadah umrah bagi wisatawan dengan alasan melindungi umat Islam yang ingin menunaikan ibadah umrah. Menteri Agama Yakut Cholil Kumas menjelaskan, perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lainnya karena memuat aturan-aturan haji yang harus dipatuhi.
“Kita bisa melakukannya sendiri di Eropa, Jepang, Amerika, kemana pun kita pergi karena tidak ada aturan perjalanannya, tapi umrah berbeda. Ada aturan ibadah yang harus dipatuhi,” kata Yakut dikutip Antara, Jumat, 23 Februari 2024.
Menurut Yakut, tidak semua umat Islam memahami aturan tersebut sehingga diperlukan bimbingan dan pendampingan dalam menunaikan ibadah umrah. Selain itu, banyak aspek praktis yang juga harus diperhatikan, seperti reservasi hotel dan makanan yang mungkin berbeda dengan budaya kuliner Indonesia.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan pengalaman kurang memuaskan bagi jamaah yang belum terbiasa dengan lingkungan dan tata cara di negara tujuan umrah. Oleh karena itu, pemerintah ingin jamaah umrah mendapatkan bantuan dan bimbingan yang tepat dari agen perjalanan umrah yang profesional.