Otak Juga Butuh Olahraga, Ini 4 Latihan untuk Tingkatkan Ingatan dan Kemampuan Mental
gospelangolano.com, Jakarta – Sama seperti tubuh yang membutuhkan olahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran, otak juga membutuhkan olahraga untuk meningkatkan kinerja dan kemampuannya.
Otak merupakan organ yang kompleks dan penting bagi manusia. Ini bertanggung jawab atas banyak fungsi penting, seperti memori, konsentrasi, kemampuan belajar dan pengambilan keputusan.
Seiring bertambahnya usia, fungsi otak bisa menurun.
Namun, kabar baiknya adalah penurunan ini dapat dicegah dan bahkan dibalik dengan pelatihan otak yang tepat.
Senam otak, seperti halnya olah raga, dapat membantu meningkatkan aliran darah ke otak, merangsang pertumbuhan sel-sel otak baru, dan memperkuat hubungan antar sel otak.
Oleh karena itu, pelatihan otak dapat membantu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, keterampilan belajar dan berpikir kritis.
Dilansir dari Inc, berikut 4 senam otak yang mudah dilakukan dan bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan kemampuan mental: 1. Pelajari hal baru
Menjaga otak Anda tetap tajam membutuhkan dedikasi, namun manfaatnya signifikan. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan terus menantang otak Anda dengan mempelajari hal-hal baru.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa orang lanjut usia yang mempelajari keterampilan baru, seperti fotografi digital, mengalami peningkatan memori yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan aktivitas rekreasi.
Peningkatan daya ingat ini juga terlihat setahun kemudian.
Melakukan hobi baru, seperti belajar bahasa asing, memainkan alat musik, atau menemukan hobi baru, tidak hanya bermanfaat untuk menantang diri sendiri secara intelektual, namun juga meningkatkan keterampilan dan kesehatan mental.
Otak Anda akan memperoleh semua manfaat yang didapat dari pembelajaran dan pengembangan pribadi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara sosial cenderung memiliki ingatan yang lebih kuat dibandingkan mereka yang menghabiskan banyak waktu sendirian.
Sebab, interaksi sosial dapat merangsang plastisitas otak, yaitu kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi. Plastisitas otak penting untuk menjaga kesehatan fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Dengan aktif secara sosial, kita tidak hanya dapat membangun hubungan yang lebih bermakna dan mendalam dengan orang lain, namun juga meningkatkan daya ingat dan kesejahteraan emosional.
Itu sebabnya penting untuk meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, atau komunitas.
Anda dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial yang Anda sukai, seperti bergabung dengan klub, menghadiri acara komunitas, atau sekadar berbincang dengan tetangga.
Menjaga hubungan sosial yang sehat dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental dan emosional.
Siapa sangka menggunakan tangan nondominan ternyata bisa meningkatkan kekuatan otak?
Hal ini diungkapkan oleh ahli neurobiologi Lawrence Katz dalam bukunya “Keep Your Brain Alive: 83 Neurobic Latihan untuk Mencegah Kehilangan Memori dan Meningkatkan Kebugaran Mental”.
Menurut Katz, menggunakan tangan yang berlawanan dengan kebiasaan kita dapat menantang otak dan memaksanya bekerja lebih keras. Hal ini dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kemampuan kognitif.
Anda bisa mencoba latihan ini dengan menggunakan tangan nondominan saat makan, menulis, atau melakukan tugas sehari-hari.
Meski awalnya terasa sulit, namun teruslah berlatih dan Anda akan merasakan manfaatnya bagi otak Anda.
Latihan ini mungkin tampak sederhana, namun efeknya luar biasa. Otak yang terlatih akan membantu Anda memiliki daya ingat yang lebih tajam, konsentrasi yang lebih baik, dan kemampuan berpikir yang lebih kritis.
Lari yang bagi sebagian orang terasa monoton dan berulang-ulang ternyata memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental.
Berlari dikaitkan dengan banyak manfaat kognitif, seperti meningkatkan fokus, keterampilan berpikir, dan mempertajam fungsi kognitif.
Sebuah studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Arizona, Amerika Serikat membandingkan otak pelari jarak jauh dengan mereka yang tidak berolahraga. Hasilnya menunjukkan bahwa otak pelari lebih aktif dibandingkan mereka yang tidak bekerja, terutama pada area yang berkaitan dengan fungsi kognitif.
Pelari menunjukkan aktivitas otak yang lebih tinggi di bidang yang berkaitan dengan perencanaan, multitasking, pengambilan keputusan, dan pemrosesan.
Di sisi lain, otak orang yang tidak aktif menunjukkan lebih sedikit aktivitas di area tersebut.
Temuan ini menunjukkan bahwa olahraga mungkin merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan fungsi kognitif.
Bagi Anda yang ingin meningkatkan fokus, meningkatkan daya pikir, dan fungsi kognitif, cobalah memasukkan olahraga lari ke dalam rutinitas Anda.
Ingat, Anda tidak harus menjadi seorang pelari untuk merasakan manfaatnya.
Faktanya, jogging santai selama 30 menit beberapa kali seminggu sudah cukup untuk meningkatkan kesehatan mental Anda.