Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar

0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Presiden Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman mengungkapkan, perdagangan karbon telah menjual lebih dari 600 ribu ton kredit karbon setara CO2 dengan nilai jual lebih dari Rp 36 miliar.

“Saat ini pengguna layanan tersebut telah berkembang dari 16 pengguna layanan pada hari pertama perdagangan menjadi hampir 70 pengguna pertukaran karbon,” kata Iman dalam pidatonya menjelang Konferensi dan Konferensi SAFE 2024. , Senin (22/7/2024).

Iman menambahkan, di Bursa Efek Indonesia (BEI), sekitar 90 persen emiten telah menyajikan laporan keberlanjutan tahun 2022.

Saat ini, tambah Iman, untuk mendorong emiten menjadi model di pasar modal Indonesia, BEI memberikan nilai-nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang memberikan insentif pengurangan biaya pendaftaran organisasi kemasyarakatan. .

“Kemudian ada kerja sama dengan lembaga penilai ESG internasional untuk menyediakan layanan ESG bagi perusahaan yang diperingkat BEI dan layanan pemeringkatan ESG untuk Bursa Efek Indonesia,” jelas Iman.

Selain itu, Iman mengatakan regulator akan terus mendorong perusahaan untuk menerapkan prinsip kelangsungan usaha sebagaimana diterapkan dalam Peraturan Otoritas Keuangan Nomor 51/POJK.03/2017 tentang pencapaian keuangan berkelanjutan bagi perusahaan jasa keuangan, emiten, dan Organisasi Pemerintah.

Sebelumnya, Anggota Badan Hubungan Legislatif Kamar Dagang dan Industri (KADIN Indonesia), Dede Indra Permana Soediro angkat bicara soal kemungkinan penjualan karbon dioksida dalam perdagangan karbon internasional. 

Teknologi perdagangan karbon sedang diterapkan di negara-negara maju, dengan insentif pasar bagi mereka yang berhasil menerapkan langkah-langkah pengurangan karbon. Pada tahun 2023, perdagangan karbon global akan mencatat nilai perdagangan hingga USD 480 miliar atau setara Rp 8.000 triliun.

Dede menjelaskan, Indonesia merupakan hutan terluas ketiga di dunia dengan luas 125,9 juta hektar yang mampu menyerap 25 miliar ton karbon. 

“Jika Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bisa memanfaatkan perdagangan kredit karbon, bisa dibayangkan berapa besar penerimaan negara melalui pajak dan PNBP,” kata Dede dalam keterangan resmi, dikutip. pada Minggu (21/7/2024).

 

Dede Indra Permana yang merupakan anggota Komisi III DPR RI menambahkan, pasar global memiliki banyak potensi untuk perdagangan kredit karbon, namun peraturan kita tidak memperbolehkan perdagangan kredit karbon. 

“Kami berharap dapat melakukan diskusi mengenai regulasi perdagangan karbon untuk pasar global agar kita tidak ketinggalan dengan negara-negara maju yang sudah terlibat dalam perdagangan kredit karbon,” jelasnya.

Tak hanya itu, Dede berupaya keras agar aturan ini dapat memberi nilai tambah bagi Pemerintah karena berkaitan dengan permasalahan yang muncul.

“Sangat penting bahwa kredit karbon kita tidak hanya dijual di bursa karbon lokal. Akan lebih baik jika kita memiliki perlindungan hukum yang kuat untuk perdagangan kredit karbon dalam perdagangan internasional.” dia selesai.

happy Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Happy
0 %
sad Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Sad
0 %
excited Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Excited
0 %
sleepy Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Sleepy
0 %
angry Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Angry
0 %
surprise Nilai Transaksi Bursa Karbon Capai Rp 36 Miliar
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D