Momen Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Dubes Israel Pidato di PBB Viral di Medsos, Tuai Pujian Warganet

Read Time:2 Minute, 9 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Menteri Luar Negeri Retno Lestari Pjansari Marsudi atau Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meninggalkan atau meninggalkan markas besar PBB di New York Amerika Serikat, Duta Besar Israel untuk PBB mengeluarkan pernyataan menolak berdirinya negara Palestina.

Video Menteri Luar Negeri Redna Marsudi dan stafnya berjalan keluar saat Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan menyampaikan pernyataan sedang viral di media sosial. Video-video tersebut, yang sebagian besar berasal dari situs berita, pun menarik perhatian netizen.

Netizen pun memuji Menteri Luar Negeri Retna Marsudi yang walk out saat Duta Besar Israel menolak berdirinya negara Palestina. Mereka memuji pelepasan Redna Marsudi yang keren.

“Redno Marsudi lucu sekali,” sembur seorang warganet.

Netizen lainnya berkata, “Aku cinta kamu Bu Redno Marsudi.”

Ada yang mengaku terinspirasi dari Redno Marsudi yang berprestasi dalam kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Seorang netizen yang terinspirasi dari Redno Marsudi mengatakan bahwa saya ingin membaca HI ​​karya Redno Marsudi dan sekarang saya harus membacanya lagi oleh Bu Redno.

Netizen lainnya memuji tindakan Redna Marsudi yang memboikot pidato duta besar Israel di markas PBB.

“Saya bangga menjadi orang Indonesia, terima kasih Ibu Menlu yang telah memenuhi amanat UUD 1945,” ujar warganet lainnya.

“Bangga padamu Bu Renault Marsudi,” tulis netizen lainnya.

“Keren Indonesia, keren Bu Redno Marsudi,” sahut netizen lainnya.

Netizen lainnya mengatakan, “Alhamdulillah Ibu Redno Marsudi bersedia membela Palestina dan mendukung Palestina, terima kasih kepada Menlu.”

Sebelumnya, pada Selasa (23/1) di PBB di New York. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi “walk out” ketika Duta Besar Israel untuk PBB menyampaikan pernyataan pada debat terbuka Dewan Keamanan PBB di markas besar.

Selain menyampaikan tiga tuntutan, PBB juga mengeluarkan berbagai resolusi terkait Palestina. Rednow juga mempertanyakan komitmen Dewan Keamanan terhadap penegakan hukum, yang menurut Rednow sebagian besar tidak dilaksanakan.

Dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (24/1/2024) Menurut Indonesia, PBB Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan penolakan Israel terhadap pembentukan negara Palestina pascaperang “tidak dapat diterima”.

“Pendudukan Israel harus diakhiri,” kata Guterres. .

Penyangkalan dan pengingkaran terhadap hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara akan melanggengkan konflik yang menjadi ancaman besar bagi perdamaian dan keamanan global, lanjutnya.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, PBB Jika Dewan Keamanan menyetujuinya, ia mengatakan memang ada cara untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza.

“Jika Hamas menyerahkan mereka yang bertanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober, jika Hamas melepaskan seluruh sandera, perang ini akan segera berakhir,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki mengatakan kepada VOA bahwa komunitas internasional harus memutuskan apa yang harus dilakukan terhadap orang-orang yang merusak konsensus global mengenai solusi dua negara.

“Dunia harus mulai mempertimbangkan sanksi terhadap mereka yang membenci perdamaian,” lanjutnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Efek Gempa Besar Jepang, Viral Video Tanah dan Jalanan ‘Bernafas’
Next post Anak Gampang Tertular Penyakit, Jalin Silaturahmi Lebaran Tanpa Cium Saudara yang Masih Balita