Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini

0 0
Read Time:4 Minute, 8 Second

gospelangolano.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aylangga Hartarto mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas kebijakan rencana Satu Peta atau Rapat Kebijakan Satu Peta 2024. Dalam pertemuan tersebut hadir Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ATR/BPN. Agus Harimurti Yudhoyono dan Kepala Staf Presiden (CSP) Moeldoko.

Menko Airlangga mengatakan, pertemuan tersebut untuk mengupdate keberhasilan kebijakan program Satu Peta yang dicanangkan Presiden Jokowi sejak tahun 2018. Hal itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 23 (Perpres) tentang Perubahan Nomor 9 Atas Perpres Tahun 2021. Tentang percepatan penerapan Kebijakan Peta Terpadu dengan Tingkat Akurasi Peta skala 1:50 ribu.

Melihat pentingnya Kebijakan Satu Peta, saya melihat perkembangan dan implementasi kebijakan ini ke depan perlu dibicarakan, kata Airlangga dalam Konferensi Pers Konferensi Kebijakan Satu Peta 2024 di Hotel St Regis Jakarta, Kamis. (11/07/2024)

Airlangga mengatakan kebijakan Peta Tunggal penting untuk mengatasi permasalahan keterkaitan perubahan penggunaan lahan. Kebijakan ini juga menjadi cetak biru rencana pembangunan ekonomi ke depan.

“Dan itu sangat penting untuk perbaikan data spasial, dan tentunya sangat penting bagi OSS dalam proses perizinan perusahaan,” ujarnya.

Dalam implementasinya, kebijakan Peta Terpadu mencakup 24 Kementerian/Federal dan 34 Daerah serta mencakup 158 Peta dengan tema yang meliputi Informasi Geospasial (IGT) tematik tentang Perencanaan Tata Guna Lahan, Status, Kapasitas, Perekonomian, Keuangan, Kebencanaan, Perizinan Pertanahan dan Kemaritiman. .

Pihaknya berharap adanya kerja sama yang memadai antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mencapai rencana Peta Tunggal. Hal ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menjadikan rencana Peta Tunggal sebagai acuan bersama dalam membuat kebijakan terkait perencanaan dan pemanfaatan ruang.

“Dan tentunya ke depan kebijakan ini berharap masyarakat luas bisa mengakses Peta Terpadu, dan pemerintah berkomitmen menyelesaikan (masalah pertanahan) secara nyata,” ujarnya.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) bersama Badan Informasi Geospasial (BIG) dan kementerian terkait menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) Kebijakan Satu Peta 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aylangga Hartarto dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan peta terpadu telah berlangsung selama 8 tahun pada tahun 2016 dengan Perpres Nomor 9 Tahun 2016, kemudian diperbaharui dengan Perpres Nomor 23 Tahun 2021. Peta ini memiliki satu kebijakan, 151 peta tematik, 23 Kementerian, Lembaga dan 38 Daerah merupakan bagian dari rencana implementasi kebijakan satu peta.

Menko Aylang mengatakan kebijakan peta ini mencakup 4 langkah aksi utama, yaitu integrasi dan integrasi yang dikoordinasikan oleh BIG.

Kemudian interaksi dengan berbagai data dan data geografis dilakukan oleh Kementerian Perekonomian yang dikoordinasikan oleh BIG. Sejumlah produk kebijakan peta telah digunakan oleh Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah, seperti perbaikan tata ruang, penyusunan rencana tata ruang yang komprehensif, penyusunan rencana induk pembangunan ekonomi daerah, serta perbaikan pengelolaan perizinan dan upaya penyelesaian konflik pertanahan.

“Mengingat pentingnya kebijakan peta tunggal, saya melihat perlu dibahas lebih lanjut perkembangan dan implementasi kebijakan ini,” kata Menko Airlangga pada Rapat Kebijakan Peta Tunggal 2024 (11/7/2024).

Menko Aylangga Hartarto berharap Konferensi Kerja Nasional ini dapat menjawab strategi pencapaian tujuan, kebijakan satu peta, kemajuan pelaksanaan dan kesalahan pemanfaatan ruang, serta menyusun arah kebijakan penerapan kebijakan satu peta setelah tahun 2024.

“Musyawarah Kerja Nasional ini mempunyai tiga agenda, yang pertama adalah kemajuan pelaksanaan kebijakan peta, yang kedua adalah pelaksanaan penyelesaian perbedaan terkait pemanfaatan ruang, dan agenda yang ketiga adalah rekomendasi keberhasilan publikasi. kebijakan peta. 2024,” tutupnya.

 

Pada awalnya penerapan Uniform Map Policy (OMP) merupakan upaya untuk mempercepat penerapan acuan geografis tunggal, skala tunggal, database tunggal, dan peta tunggal bereferensi geografis.

Untuk itu dapat menjadi acuan yang akurat dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dan perumusan kebijakan berbasis ruang, serta dapat dijadikan acuan umum dalam pengambilan kebijakan terkait perencanaan dan pemanfaatan ruang.

Kebijakan Peta Terpadu dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 (Perpres).

“Pemanfaatan Kebijakan Satu Peta membantu meningkatkan kualitas penataan ruang, membantu mempercepat penetapan batas wilayah dan mendukung rencana pokok pembangunan beberapa wilayah di Indonesia,” kata Plt. Susiwijono Moegiarso, Deputi Koordinator Pembangunan Daerah dan Perencanaan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Sekretaris Kelompok Percepatan Kebijakan Satu Peta, Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian pada Konferensi Pers Kebijakan Peta Tunggal. , Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Implementasi Kebijakan Pemetaan Terpadu mencakup 24 Kementerian/Departemen dan 34 Daerah serta mencakup 158 Peta Tematik yang berisi Informasi Geospasial Tematik (IGT) untuk Perencanaan Tata Ruang, Situasi, Kapasitas, Perekonomian, Keuangan, Kebencanaan, Perizinan Pertanahan dan Kemaritiman.

Hingga Maret 2024, IGT telah terkumpul seluruhnya, kemudian terintegrasi sebanyak 141 IGT, proses upgrade sebanyak 16 IGT, dan Roadmap Interoperabilitas IGT telah terkalibrasi sebesar 86%. Pada akhir tahun 2024, target penurunan selisih izin dan hak atas tanah adalah seluas 9.264.325 hektar atau setara dengan 8,6%.

Produk peta tematik Percepatan Kebijakan Satu Peta juga telah digunakan untuk mendukung berbagai program atau kebijakan yang berorientasi spasial seperti Reforma Agraria, Peta Kelapa Sawit, Strategi Nasional – Komisi Pemberantasan Korupsi (Stranas-PK). ), KPK, Aplikasi Gotong Royong Ruang, Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Daerah, Masterplan Pembangunan Daerah Batam-Bintan-Karimun (BBK), Peningkatan Kualitas Penataan Ruang, Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RDTR) Menyeluruh untuk Percepatan Pelayanan Ibu Kota Pulau (IKN) dan Program Ketahanan Pangan Nasional (Food Estate) serta Izin Usaha Online Single Delivery System (OSS), Designated Areas of Interest (AOI).

 

happy Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Happy
0 %
sad Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Sad
0 %
excited Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Excited
0 %
sleepy Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Sleepy
0 %
angry Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Angry
0 %
surprise Momen AHY-Moeldoko Duduk Satu Meja, Bahas Masalah Ini
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D