Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya

0 0
Read Time:2 Minute, 4 Second

JAKARTA – Gajah Asia di dataran Himalaya menunjukkan tingkah laku yang unik. Mereka menguburkan bangkai kawanan ternak mereka dan menunjukkan rasa duka. Fakta tersebut terungkap dari penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Risk Taxa pada 26 Februari.

Majalah Smithsonian melaporkan bahwa jenazah lima anak gajah ditemukan tertelungkup di saluran irigasi, dengan bukti bahwa beberapa kawanan ikut serta dalam penguburan orang India. Situs pemakaman ini ditemukan di pegunungan Himalaya, khususnya di wilayah utara Benggala. Lahan ini terdiri dari hutan yang terfragmentasi, perkebunan teh, lahan pertanian, dan pangkalan militer.

Menurut insinyur yang penasaran, pada Kamis (14/3/2024), gajah-gajah tersebut membawa jenazah menggunakan belalai dan kakinya ke lokasi pemakaman. Di sana mereka menempatkan tubuh dengan kaki menghadap ke atas.

Para ilmuwan mengamati perilaku ini melalui observasi lapangan, fotografi digital, catatan lapangan, dan postmortem, menurut penelitian tersebut. Mereka bahkan mencatat rute yang digunakan gajah untuk melindungi mereka.

Dengan cara ini, para peneliti mendokumentasikan perilaku tersebut dan memahami alasan di balik penguburan anak sapi tersebut. Mereka menyimpulkan bahwa gajah mengubur hewan mati mereka sebagai reaksi terhadap kematian bayi. Gajah diduga melakukan perilaku ini untuk menghindari bangkai yang dapat menarik predator, serta mengurangi kemungkinan penyebaran penyakit dari bangkai tersebut.

Selain itu, ini juga bisa menjadi cara gajah berduka atas anggota keluarganya. “Gajah adalah makhluk berpikir yang tahu apa yang mereka lakukan,” Akashdeep Roy, seorang ilmuwan peneliti di Institut Penelitian Ilmiah India, yang menulis penelitian tersebut, mengatakan kepada National Geographic.

Majalah Smithsonian juga mencatat bahwa penduduk desa dan pengelola perkebunan teh mendengar gajah mengeluarkan suara keras – hingga 30 atau 40 menit – sebelum mereka meninggalkan lokasi pemakaman, yang menurut peneliti berarti sapi tersebut sedang sedih.

Pengamatan tersebut sejalan dengan hasil penelitian tahun 2022 yang menemukan bahwa gajah Asia menunjukkan perilaku protektif terhadap bagian tubuh ternak yang mati, mengeluarkan suara, dan melakukan perilaku yang menunjukkan dukungan dan kenyamanan, mirip dengan respons relaksasi.

Isu lingkungan juga menjadi penekanan dalam penelitian ini. Para peneliti menjelaskan, perubahan ekosistem seperti penggundulan hutan bisa memaksa gajah masuk ke wilayah manusia.

Oleh karena itu, gajah menghadapi tantangan baru dan situasi asing yang memaksa mereka untuk menyesuaikan perilakunya, termasuk reaksi terhadap kematian di masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami strategi migrasi (mendekati kematian) dan perilaku post-mortem (post-mortem) gajah Asia dalam kaitannya dengan perilakunya terhadap perubahan dan degradasi lingkungan. Namun, Chase LaDue, ahli ekologi di Kebun Binatang dan Kebun Raya Oklahoma City, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan, “Kita harus berhati-hati dengan interpretasi hasil ini, terutama karena kehidupan mental dan emosional gajah. masih sangat misterius.”

happy Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Happy
0 %
sad Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Sad
0 %
excited Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Excited
0 %
sleepy Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Sleepy
0 %
angry Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Angry
0 %
surprise Mirip Manusia, Gajah Asia Mengubur Jasad Kawanannya
Surprise
0 %

You May Have Missed

PAY4D