Minta Harga Minyakita Lebih Murah, YLKI: Pemerintah Jangan Setengah Hati Kasih Subsidi

Read Time:3 Minute, 45 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun bereaksi terhadap rencana pemerintah menaikkan harga minyak goreng kemasan polos Minyakita. Alih-alih menaikkan harga, YLKI malah meminta penurunan harga jual Minyakita.

Kementerian Perdagangan tengah membahas kemungkinan kenaikan harga Minyakita sebesar Rp 1.000 per liter. Artinya dijual dengan harga Rp 15.000 per liter. Meski kenaikannya kecil, YLKI yakin hal itu bisa berdampak pada masyarakat.

“Harusnya lebih murah dan terjangkau,” kata Ketua Bidang Pengaduan YLKI Rio Priambodo kepada gospelangolano.com, Jumat (10/5/2024).

Seperti diketahui, harga eceran tertinggi (HET) Minyakita sejak diluncurkan adalah Rp 14.000 per liter. Minyak goreng kemasan sederhana ini hadir di saat harga minyak goreng kemasan premium sedang meroket.

Rio Tinto meminta pemerintah memberikan lebih banyak subsidi agar Minyakita tetap terjangkau oleh masyarakat. Itu yang diharapkan konsumen, katanya.

“YLKI mengimbau pemerintah tidak tanggung-tanggung memberikan subsidi BBM kepada konsumen agar harga tetap terjangkau,” pintanya.

Rio menilai, selain melakukan penyesuaian harga, pemerintah juga harus melakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap penyaluran Minyakita. Tujuannya untuk memastikan penyaluran tepat pada penerima yang dituju.

“Pemerintah harus mengevaluasi apakah alokasi tersebut memenuhi tujuan, bukan harga,” kata Rio.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan penetapan harga eceran maksimum (HET) minyak goreng populer atau Minyakita sebesar Rp 15.000 per liter, seperti diberitakan sebelumnya. Jumlah tersebut naik Rp1.000 dibandingkan harga HET di Minyakita yang tercatat saat ini yakni Rp14.000 per liter.

“Saya usulkan kenaikan Rp 1.000 (per liter Oilite),” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Senin, 6 Mei 2024.

Penyesuaian harga yang dilakukan Oilita kali ini adalah penyediaan dana untuk pengemasan. Saat ini pihaknya terus membahas rencana kenaikan HET Oilita.

“Penyesuaian (harga) sedang dibicarakan,” tegasnya. Harga tetap tidak berubah selama Idul Fitri

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga eceran maksimum (HET) Oilita tidak akan naik menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah.

Isy Karim, Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan pihaknya telah berdialog dengan pelaku usaha dan asosiasi perdagangan untuk menjaga harga Minyakita di Rp 14.000 per liter.

Nah, permasalahan yang terjadi saat itu adalah kenaikan HET minyak nabati, sehingga kami sampaikan bahwa kebijakan harga acuan (HET) minyak nabati saat ini tidak akan mengalami kenaikan, paling tidak sampai Idul Fitri, kata Isi seperti dikutip Antara. rapat koordinasi untuk memastikan pasokan dan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Sebelumnya, Yayasan Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pembatalan rencana kenaikan harga minyak goreng Minyakita. Salah satu pertimbangannya adalah dampaknya terhadap daya beli masyarakat.

Kementerian Perdagangan saat ini tengah menangani persoalan kenaikan harga Minyakita di pasaran. Harga Minyakita akan disesuaikan menjadi Rp 15.000 per liter dari awal Rp 14.000 per liter.​

Rio Priambodo, Ketua Bidang Pengaduan YLKI, mengatakan daya beli masyarakat harus dijaga. Namun rencananya harganya hanya akan dinaikkan Rp 1.000 per liter.

Rio mengatakan kepada gospelangolano.com, Jumat (10/5/2024): “YLKI meminta pembahasan kenaikan harga dibatalkan untuk menjaga daya beli konsumen.”

Ia menjelaskan, minyak nabati yang menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat akan berdampak pada harga lainnya. Misalnya saja terkait harga pangan lainnya.

Leo mengatakan, pada dasarnya jenis makanan olahan tersebut menggunakan minyak goreng sebagai salah satu bahannya. Lebih lanjut, target pasar Minyakita adalah masyarakat UMKM dan usaha mikro.

“Kenaikan harga Minyakita berpotensi menyebabkan kenaikan harga lainnya, seperti produk pangan yang terbuat dari minyak goreng,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan penetapan harga eceran maksimum (HET) minyak goreng populer atau Minyakita sebesar Rp 15.000 per liter. Jumlah tersebut naik Rp1.000 dibandingkan harga HET di Minyakita yang tercatat saat ini yakni Rp14.000 per liter.

“Saya usulkan kenaikan Rp 1.000 (per liter Oilite),” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kepada awak media di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Senin (5 Juni 2024).

Penyesuaian harga yang dilakukan Oilita kali ini adalah penyediaan dana untuk pengemasan. Saat ini pihaknya terus membahas rencana kenaikan HET Oilita.

“Penyesuaian (harga) sedang dibicarakan,” tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan Harga Eceran Maksimum (HET) Oilita tidak akan mengalami kenaikan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah mendatang.

Isy Karim, Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan pihaknya telah berdialog dengan pelaku usaha dan asosiasi perdagangan untuk menjaga harga Minyakita di Rp 14.000 per liter.

“Jadi permasalahan yang terjadi adalah kenaikan HET pada minyak nabati, sehingga kami sudah komunikasikan bahwa kebijakan harga acuan (HET) minyak nabati yang ada saat ini tidak akan mengalami kenaikan, paling tidak sampai Idul Fitri,” kata Isi dalam acara Buka Puasa dan Buka Puasa usai acara. rapat koordinasi untuk memastikan pasokan dan harga pangan menjelang hari raya, dikutip Antara.

Wartawan: Soliman

Sumber: Merdeka.com

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Suhu Panas Ekstrem di Asia pada April Diperparah oleh Perubahan Iklim  
Next post Blokir X sedang Dikaji Buntut Konten Pornografi