Migrain Lebih Sering Terjadi pada Wanita, Kenapa?
gospelangolano.com Lifestyle – Migrain lebih dari sekedar sakit kepala, migrain merupakan suatu kondisi yang melemahkan saraf. Orang yang menderita migrain merasakan nyeri berdenyut yang tajam di salah satu sisi kepalanya. Rasa sakitnya sering kali disertai mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya atau suara.
Migrain adalah sakit kepala dengan intensitas parah dan gejalanya biasanya berupa sakit kepala berdenyut pada salah satu atau kedua sisi kepala, disertai mual dan muntah, sehingga mengganggu aktivitas dan disertai kepekaan terhadap cahaya atau suara. kata ahli. Dokter Spesialis Saraf, dr.Dr.Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M.Biomed dalam pertemuan virtual, Kamis, 13 Juni 2024.
Selain itu, jumlah kasus migrain lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan perbandingan 3:1. Berdasarkan data Global Burden Disease (GDB) tahun 2016, kata Restu, terlihat kejadian migrain lebih tinggi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan puncak kejadian tertinggi terjadi pada usia 35 hingga 39 tahun.
Sementara pada data GDB 2021, persentase perubahan tertinggi terjadi pada kelompok perempuan berusia 45 hingga 49 tahun yang memiliki risiko lima hingga enam kali lebih besar dibandingkan kelompok usia 15 hingga 19 tahun.
Di sisi lain, Studi Prevalensi dan Pencegahan Migrain Amerika menemukan bahwa migrain tiga hingga empat kali lebih sering terjadi setelah masa pubertas dibandingkan pada pria. Selain itu, serangan migrain berlangsung lebih lama pada wanita dibandingkan pada pria, risiko kekambuhan lebih tinggi, kecacatan lebih besar, dan waktu pemulihan lebih lama dibandingkan pada pria.
Jika kita mempertimbangkan migrain, yang lebih sering terjadi pada wanita, hal ini terkait dengan hormon. Hormon estrogen disebut-sebut berperan penting dalam aktivitas saraf sehingga membuat wanita lebih rentan terkena migrain dibandingkan pria.
Selain “hipotesis penghentian estrogen”, siklus naik dan turunnya kadar estrogen, yang merupakan ciri khas fase subur wanita, juga berperan dalam meningkatkan kerentanan migrain.
“Peningkatan kadar estrogen, seperti yang terjadi selama siklus menstruasi atau kehamilan, dapat berkontribusi pada peningkatan kadar CGRP. Frekuensi serangan migrain pada wanita meningkat dengan cepat selama masa pubertas, mencapai puncaknya pada tahun-tahun reproduksi, dan menurun setelah menopause,” jelasnya.
Pria Bercelana Pendek Polisi Syariah di Banda Aceh 21 pria terjaring penggerebekan dengan mengenakan pakaian yang dikenakan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah atau Polisi Syariah Aceh di kawasan Simpang Mesra, Kota Banda, Rabu, 30 Oktober Aceh, gospelangolano.com.co.id telah diangkut untuk dirilis pada 31 Oktober 2024