Microsoft Disebut Siapkan Investasi Lebih dari Rp 14 Triliun di Indonesia.
gospelangolano.com, JAKARA — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan perusahaan teknologi global Microsoft telah menyiapkan dana besar untuk berinvestasi di Indonesia.
Ia mengatakan, nilai investasi yang akan dibawa Microsoft ke Indonesia sekitar Rp 14 juta dan mungkin melebihi nilai tersebut.
“Lebih (lebih dari Rp 14 triliun), tapi jangan sampai saya bilang, dia (Microsoft) yang akan memberitahu,” kata Budi di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika. Jakarta Pusat pada Jumat (19/4/2024).
Menurut Budi, jumlah sebesar itu akan disalurkan melalui berbagai cara. Termasuk mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sebagai manusia yang memiliki keterampilan digital.
Rencana investasi Microsoft ke Indonesia dimulai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Microsoft pada Maret 2024.
Dalam pernyataan kesepahaman tersebut, Microsoft berkomitmen untuk mendukung pengembangan karyawan di sektor digital. dan memperkuat infrastruktur publik dan transformasi digital.
Ada juga kerja sama dalam memperkuat tata kelola terkait kecerdasan buatan. (AI/Artificial Intelligence) penguatan implementasi dan pedoman perlindungan data pribadi (PDP) dan kerja sama dengan sektor lain.
Kerja sama ini bermula dari penandatanganan nota kesepahaman antara Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Dharma Simorangkir, Chairman Microsoft Indonesia.
Selain itu, dalam waktu dekat, Chief Executive Officer (CEO) Microsoft Satya Nadella telah mengonfirmasi akan berkunjung ke Indonesia pada April 2024, dan hal ini akan turut memperkuat keseriusan Microsoft dalam berinvestasi di Indonesia.
Kabar kedatangan CEO Microsoft tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi pada akhir Maret lalu.
Secara detail kepada Microsoft, menurut Budi, salah satu topik yang dibicarakan dengan pemerintah Indonesia adalah terkait pengembangan kemampuan digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI di Indonesia.
“Kita akan membahas bagaimana transfer teknologi dan pengetahuan untuk transformasi digital Indonesia. Melanjutkan apa yang kita bahas kemarin. Karena suka atau tidak suka, kecerdasan buatan dan AI akan terus meningkat, sehingga perlu lebih banyak kerja sama dan adopsi dari lebih banyak pemain di dunia,” kata Budi.